38.

6.3K 549 130
                                    

"Dimana si brengsek itu? Apa dia masih ada di gedung ini?"

Alex melihat ke belakang, anak-anak masih menatapnya dari tempat mereka duduk. Dia lalu kembali melihat ke arah laptopnya yang menampilkan rekaman cctv di gedung itu. 

"Ya, pria itu masih ada disini."

"Dimana?" tanya Clarissa tidak sabar, dia ingin sekali membunuh pria bernama Darius sekarang juga. 

"Sebentar, aku harus fokus," kata Alex tidak buru-buru memberi tahu tempat dimana Darrius berada.

Saat ini pria itu berada di sebuah ruangan dengan beberapa pria berpakaian serba hitam, mereka semua terlihat seperti tentara bayaran.

"Siapa sebenarnya orang-orang itu?" Darrius bertanya-tanya saat melihat layar besar yang menampilkan semua rekaman cctv yang ada di dalam gedung itu. Cctv yang sebelumnya sempat diretas Alex kini berhasil dipulihkan oleh orang-orang suruhan Darrius hingga pria itu bisa melihat lagi apa yang terjadi dan dimana orang-orang itu berada dan tatapannya sedari tadi tidak bisa pergi dari kotak layar yang menampilkan sosok Clarissa dan Han yang kini mulai turun ke lantai bawah. 

Saat melihat mereka, kedua matanya menyipit. Dia pikir selama ini rencananya sudah berhasil tapi sepertinya dia sudah salah, Darrius jadi membayangkan kembali pertemuannya dengan Han dan juga istrinya di pesta hari itu. 

"Bukankah istrinya hanyalah seorang guru? Tapi guru mana yang bisa bertarung seperti itu?"

Salah satu pria yang sejak tadi duduk di depan laptop mencoba mencari tahu identitas orang-orang yang menyerang tempat mereka akhirnya mendapatkankan informasi penting. 

"Mereka semua agen rahasia dari badan intelligence yang berpusat di Amerika Serikat, dua orang pria itu mereka agen kelas tinggi kecuali Han dan istrinya Alice mereka tidak berhubungan dengan organisasi manapun jadi aku tidak tahu …"

Pria itu terus menjelaskan sementara Darius terus melihat kearah Clarissa dan Han berada. "Mereka belum lama menikah, aku yakin wanita itu adalah mata-matanya dan mendapatkan informasi tentangku dari Han." 

Darrius tersenyum. "Tidak masalah, bunuh mereka semua dan aku tidak ingin orang lain masuk ke ruangan ini saat aku sedang sibuk dengan pekerjaanku."

Darrius memberi perintah lalu mengaktifkan layar lebar yang ada di atas meja. Alex mencoba mengarahkan fokus kameranya pada apa yang ada di layar itu. Di layar terlihat jelas sebuah peta dengan titik merah di beberapa tempat, Alex bekerja cepat memeriksa semua itu ternyata titik merah itu adalah simbol untuk semua tower yang tersebar di seluruh dunia. 

Alex kembali mengamati, selain titik merah sebagai simbol tower pemancar sinyal, ada juga dua satelit yang beredar di orbit. Alex mencoba menerka-nerka dan menghubungkan semuanya dengan apa yang Darrius katakan pada Han sebelumnya.

'Koneksi, aku belum lama sampai saat aku bertemu dengan Eva di rumah sakit dulu. Pesawatku rusak parah dan aku tidak bisa pulang. Aku membutuhkan lebih banyak uang dan sumber daya untuk membuat ulang pesawatku, karena itu aku butuh orang-orang seperti kalian untuk berinvestasi, tapi aku berubah pikiran …'

"Ada apa?" Laura bertanya setelah merasa Alex begitu tenang. 

"Kalian semua dengarkan ini," ucap Alex tiba-tiba. "Ini hanya asumsiku tapi sepertinya Darrius bukanlah manusia."

Clarissa yang mendengar hal itu mengernyit dan langsung menoleh menatap Han. "Apa kau juga tahu kalau Darrius bukanlah manusia?"

Han tidak tahu apa yang Clarissa dengar melalui alat komunikasi yang terpasang di telinganya, tapi sepertinya temannya sudah mengetahui hal yang dia ketahui.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Secret Agent : MAMA  🔞 Where stories live. Discover now