09

10.4K 915 31
                                    

"Apa kau pernah membunuh seseorang?"

"Membunuh seseorang?"

"Mm."

"Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Jangan hiraukan itu, ini hanya mimpi, jawab saja pertanyaanku, apa kau pernah membunuh seseorang?"

"Tidak."

"Tidak?"

"Mm, aku tidak pernah membunuh seseorang."

Clarissa mendengarkan dengan baik rekaman percakapan dirinya dan Han saat itu. 

"Lalu bagaimana dengan gadis yang kamu temui di pesta yang diadakan di tempat Darrius?"

Clarissa menjelaskan segalanya termasuk detail saat mereka bertabrakan dan mati lampu yang terjadi tiba-tiba. Saat itu Clarissa benar-benar khawatir dengan jawaban yang diberikan oleh Han dan entah kenapa dia harus merasa seperti itu juga memikirkan nasib anak-anak jika Han ternyata memang membunuhnya atau menyuruh orang untuk membunuhnya setelah menangkapnya, tapi jawaban Han,

"Aku tidak melihat gadis itu lagi."

"Apa? Tapi kau naik ke dalam lift?"

"Mm, tapi aku tidak pergi ke lantai atas."

"Tidak pergi ke lantai atas? Lalu kemana kau pergi?"

"Ke ruangan rahasia."

Ada ruangan rahasia, atau bisa dibilang lantai rahasia di gedung itu. Alex juga pernah mengatakan bahwa gedung itu mencurigakan. Sayangnya, Clarissa tidak bisa mendapatkan informasi apapun tentang lantai itu karena Han menolak menjawabnya.

"Sudah kubilang itu rahasia, bagaimana bisa aku mengatakannya padamu, nanti namanya bukan rahasia lagi."

"Tidak masalah kamu memberitahuku disini, ini hanya mimpi itu artinya rahasianya tetap aman."

Saat itu Han menggeleng dua kali dan tetap tidak mau mengatakannya, tapi Clarissa merasa lega karena Han tidak tahu apa-apa tentang dirinya, itu artinya pria ini tidak terlibat dalam kematiannya. Lalu, siapa yang membunuhnya.

"Aduh, aku tidak ingin memasak." Clarissa mengeluh merasakan pinggangnya yang hampir patah karena membantu Han naik ke lantai atas dan membuatnya tidur di kamar. 

"Aku akan memesan makanan." Clarissa membuka ponselnya. "Tidak, bagaimana jika dia ingat sesuatu dan curiga?"

"Aah." Clarissa mengacak-acak rambutnya, sebenarnya dia sangat lelah dan dia bahkan belum tidur semalaman, tapi dia masih memaksakan dirinya untuk bangun dan pergi ke dapur, memasak sarapan untuk semua orang.

Jam enam pagi saat Han terbangun dia hampir tidak bisa bergerak dari tempat tidurnya saat mengingat apa yang terjadi semalam. 

Clarissa membantunya naik ke lantai atas memeluk pinggangnya dan membantunya duduk di tepi tempat tidur. Membantunya melepas jas, kemeja bahkan celananya juga kaos kakinya lalu membantunya memakai piyama bahkan memasangkan selimut untuknya dan mengecup keningnya.

"Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja. Kau ayah yang hebat, aku yakin mereka juga menyadarinya. Tidak apa, tidur yang nyenyak."

Han menggelengkan kepalanya, tidak mungkin! Kenapa dia memimpikan hal seperti itu. Clarissa … Han buru-buru mengangkat celananya hanya untuk memastikan bahwa celana dalamnya sudah berbeda dengan yang kemarin, dia juga mengendus tubuhnya sendiri hanya untuk memastikan bahwa dia wangi sabun kesukaannya.

Secret Agent : MAMA  🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang