BAB 68 : Pertolongan Kanaya

Depuis le début
                                    


Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Iris redup tersebut menatap bergantian pada camilan nan tersusun di tangga dan pintu kamar Haidden dengan nanar sebelum berbalik pergi menyambangi pengendara ojek online di depan rumah. Ah, sudah lama sekali dari terakhir kali Ghaitsa meninggalkan rumah bersama perasaan luar biasa berat. Sepanjang perjalanan sang gadis mencoba mencari-cari jalan keluar agar sekiranya mereka bisa kembali berkomunikasi dengan baik seperti sediakala. Namun sewaktu melihat betul-betul bahwa si kembar berjalan berbalik arah secepat kilat kala berpapasan di lorong sekolah, Ghaitsa lantas di buat bergumam pasrah. "Mustahil bisa dalam waktu dekat ini."

Dan tanpa mengurangi satu hal apapun, Ghaitsa menceritakan apa adanya pada ketiga temannya yang menyadari benar sikap janggal dua kembar lain. Kanaya pertama kali berkomentar, "Aisa, gue bukannya nggak suka, sayang dan cinta sama lo. Tapi kalau gue jadi mereka respon gue bakalan sama. Gue bukannya nggak ngerti niat baik lo, tapi menimbang segala akibat dan efek dari masa lalu, bukannya mudah buat bertindak seolah nggak terjadi apa-apa. Karena kalau abang gue yang ngomong gitu, gue mungkin bakalan ngamuk karena kedengeran nggak masuk akal. Like, 'kenapa harus sekarang? Udah terlalu terlambat'," kalimat paling rasional yang pernah Ghaitsa dengar sepanjang pertemanan mereka. Saat ingin bercerita pun sebetulnya Ghaitsa tidak mengharapkan pembelaan. Dia hanya butuh tempat berbagi dan solusi sekarang. Kanaya mengumpulkan helai demi helai rambut lawan dan mulai mengepangnya sambil tersenyum lembut. "Dan bukan berarti nggak bisa buat kasus lo, bokap lo pernah jadi sosok manusia bertanggungjawab sebelum berubah jadi binatang, sorry to say. Maka dari itu lo masih ada harapan buat kembali ke semula, kalau gue jelas-jelas nggak mungkin. Toh, dari awal sebelum gue lahir pun keluarga udah berantakan parah. Jadi, jangan patah semangat."

Joanna mengangguk setuju, "Mereka cuma kaget karena ini di luar dugaan, barangkali juga mereka nggak pernah variabel ini karena itu kasih mereka waktu buat nenangin batin dan berpikir jernih tentang langkah ke depannya. Jangan khawatir, Sa." dan mengirim senyuman paling manis untuk sang rembulan nan terbelenggu sendu. "They love you so much, cuma nggak semua hal bisa dapat hasil spontan. But no worries, segalanya bakalan cepat berlalu, kok."

"Buset, keren juga kata-kata lo." Kanaya menyenggol sang kawan sembari tersenyum jahil. "Gue kira cuma bisa maki-maki aja."

Belum sempat melayangkan balasan penuh kegondokan, Yezira mendahului dengan menyentil pelan bibir gadis tersebut dan memasang wajah galak. "Tolong, sekali ini aja baca situasi dan di resapi sampai tulang. Not now, Sweetie." yang mana di balas wajah tertekuk Kanaya sementara Joanna tertawa diam-diam menghina anak itu. Puan beriris karismatik tersebut kemudian kembali memusatkan atensi pada Ghaitsa yang sekarang ekspresinya sudah jauh lebih cerah di bandingkan ketika baru memasuki kelas tadi. Yezira serta-merta mengamit sepasang telapak tangan gadis pemilik rambut panjang bergelombang alami dan menghantarkan senyuman semanis lelehan madu. "Apapun yang terjadi, apapun yang mau lo lakuin, apapun hasilnya nanti. Selalu inget, Sa, kita bakalan ada di sisi lo. Kita bakalan selalu setia nunggu kabar apapun itu dari lo, jadi jangan pernah sungkan buat cerita. Begitu pula buat yang lain, kita punya satu sama lain."

Ghaitsa merasa jauh lebih ringan dari sebelumnya hingga ia lantas memberi anggukan mengerti. "Makasih udah mau dengerin gue, gue jauh lebih baik sekarang."

"Etdah, kek sama siapa aja." Kanaya mengibas-ngibaskan tangannya di udara sebelum menatap lamat-lamat pada lawan bersama senyuman aneh tercetak. Ah, biasanya sikap itu di tunjukkan tatkala Kanaya ingin melakukan suatu hal di luar nalar. Ghaitsa mendadak merinding. "Aisa, mau gue tolongin ngomong ke si kembar nggak? Di jamin mereka bakalan lari ngibrit sekarang buat ketemu lo. Gimana? Gimana? Gimana?!" tawarnya semangat luar biasa.

Meski sedari awal tahu benar bahwa menerima tawaran Kanaya merupakan pilihan terakhir apabila semua rencana untuk menjalin komunikasi gagal total dia lakukan. Ghaitsa lengah beranggapan bahwa balasan, "Makasih udah mikirin gue, Kana. Gue nggak tau lagi gimana kalau nggak ada kalian." sudah berupa penolakan halus bagi Kanaya dan di setujui oleh yang bersangkutan nan sayangnya justru di salah artikan. Jelas! Kita sedang membahas Kanaya, lho, bukan orang lain?! Jadi ketika jam istirahat telah berlangsung selama 10 menit, tiba-tiba saja dari arah lorong terdengar suara teriakan melengking luar biasa. Pintu kelas di banting kasar dan penampakan wajah pucat pasi bagai di kejar hantu milik Jeviar serta Yaziel menyambut iris Ghaitsa nan sedari tadi menikmati bekal bersama Joanna dan Yezira.

"AISA! TOLONGIN IEL! HUEEEEE!"

"Lho, kalian kenapa?" tanyanya ikut panik.

Memang tidak seberisik Yaziel, Jeviar komat-kamit berlari tunggang langgang guna bersembunyi di balik punggungnya, di ikuti Yaziel kemudian. "SA, TOLONGIN! YA ALLAH, MAAF BANGET LO PERGI NAIK OJOL PAGI INI! GUE SALAH, TAPI TOLONG ITU TEMEN LO ANARKIS BANGET—BAJINGAN! KANAYA, GUE KIRA KITA TEMEN, ANJING! JAUHIN MAKHLUK KOTOR ITU DARI GUE! AISAAAA!"

"Ya Allah, lemes hamba." Jevira menjatuhkan dahinya pada pundak sang bungsu keluarga. "Please, abis ini lo nggak usah temenan lagi sama dia. Kelakuannya setan banget!"

Yah, kombinasi antara Kanaya dan kecoak tidak pernah Ghaitsa bayangkan sebelumnya.

"JEVIAR! YAZIEL! AYO MAIN BARENG, HIHIHI!"

"ENYAH LO!"

"EH, KECOAKNYA TERBANG!"

"GHAITSAAAAAA!"

Tolong doakan kelas suci ini selamat dari para manusia spektakuler dengan tenaga dalam luar biasa. Ghaitsa mohon!

 Ghaitsa mohon!

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Halo, selamat malam semua

😚😚😚

Senang berjumpa dengan kalian lagi di sini🤗🤗🤗
Aku harap masih banyak yang nungguin Ghaitsa, yaa, hehee😻😻😻

Maaf, karena ngaretnya lama banget buat update. Ada banyak kendala, tapi aku harap dengan BAB ini bisa ngobatin rasa rindu kalian, yaa
❤️❤️❤️❤️❤️

Terimakasih atas dukungan dan sayang kalian
SARANGHAE GENGS❤️😘

Di tulis :

Jum'at, 01 Maret 2024

Bubye-!

Story Of Ghaitsa | Zoo UnitOù les histoires vivent. Découvrez maintenant