28. 🔞⚠️ NANA DAN ZIDAN⚠️🔞

126 6 0
                                    

Nana Kembali menarik tangan Zidan. "Kak, nanti infeksi," ucap Nana segera membersihkan luka itu.

Kali ini Zidan tak lagi menolak. Dia hanya diam menatap Nana mengobati tangannya itu.

"Kalau gini kan bagus, biar ga infeksi," ucap Nana lagi setelah selesai membalutnya dengan perban.

Mereka saling menatap saja, suasana hening. Hanya suara hujan dan petir saja yang ada.

Nana meraih handuk kecil miliknya di laci meja. "Biar Nana keringkan dulu rambutnya ya, abis itu kakak ganti baju," ucap Nana lagi sedikit mendekat ke arah Zidan.

Zidan bisa melihat Nana sedekat ini. Dapat merasakan nafas Nana di ubun ubunnya, bahkan dadanya berdetak begitu keras saat Nana berada di dekatnya.

Zidan memegang tangan Nana dan menyuruhnya untuk duduk. "Ga usah."

Nana menghela pelan. "Kak, nanti sakit," ucap Nana lagi.

"Jantung gua ga aman saat lo dekat dekat," jawab Zidan cepat.

Mereka kembali saling menatap, tapi kini lebih dekat lagi. Nana juga sedikit bergetar saat ini, tapi Nana pikir dirinya kedinginan karena tadi kena air.

Zidan menyelipkan rambut Nana di belakang telinganya. "Maaf yah tadi buat kaki lo berdarah."

"Ya ampun kok dag dig dug."

"Ng-ngak papa kak." Balas Nana. Kini wajah Zidan memang begitu dekat dari wajahnya.

Nana meneguk ludahnya kasar, rasanya ada sesuatu yang aneh pada dirinya.

Zidan terus menatap bola mata Nana, dia tak pernah sedekat ini dan selama ini menatap Nana. Selama mereka sekamar, Zidan jarang menatap Nana. Dia tahu dia masih normal dan apapun bisa terjadi.

Zidan menatap Nana Begu dekat, sesekali menatap bibir merah milik  Nana. Bibir itu sungguh sangat menggoda Zidan untuk segera bersilaturahmi saat ini juga. Zidan mulai mendekat dan tak ada reaksi dari Nana , Nana hanya diam saja.

Tangan Zidan yang tadi di rambut Nana, kini berlari ke pipi Nana membuat Nana semakin mendekat ke arahnya.

Nana masih diam, dia tak menolak perbuatan Zidan padanya.

Detik berikutnya kedua bibir mereka udah saling bertemu, Nana dapat merasakan semua itu. Tangan Nana yang tadi di bawah kini naik dan memegang pundak serta leher Zidan. Sesuatu yang Nana tak pernah lakukan, kini ia lakukan dengan Zidan. Erland saja sebagai pacarnya, belum dia berikan.

*Kissing*
🔞🔞🔞🔞

Bayangin aja yah, aku ga secara detile, heheh....

Nana tak sadar, kapan bajunya terbuka. Dia menatap Zidan yang kini juga Segera membuka bajunya. Namun, karena terlihat kesusahan, Nana segera membantunya melepaskan kancing baju itu satu per satu.

Setelah selesai, Zidan kembali melakukan hal itu pada Nana. 🔞🔞🔞. Nana diam saja, menerima semua itu. Bahkan membantu Zidan untuk membuka pakaiannya dan celana.

⚠️21+⚠️

Zidan mengangkat sebelah kaki Nana yang sudah terbaring. Nana mulai mencengkram selimut miliknya, rasanya geli geli nikmat. Adoiiiiii......

"Kalau sakit bilang aja yah!" ucap Zidan sangat pelan, tapi bisa didengar oleh Nana.

Nana hanya mengangguk kecil, AHHHHH AHHH  rasanya geli. Dan ada cairan yang keluar dari vaginanya, saat kedua jari Zidan masuk ke sana.

Mendadak Merrried [TERBIT]✔️Where stories live. Discover now