Episode 59

147 13 0
                                    

Istana kerajaan Verance

"Bagaimana keadaan putri Celine sekarang?" Raja masih sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk.

"Kabarnya putri Celine sedang pergi berlibur bersama kakaknya yang mulia." Jawab Faul.

"Berlibur? Mereka pergi kemana?"

"Mereka pergi ke Laut Utara yang mulia."

Raja menghentikan kegiatan menulisnya. Pandangannya mengarah ke depan, lalu tiba-tiba bangkit dari duduknya.

"Anda mau pergi kemana yang mulia?" Terkejut Faul.

"Bukankah putra mahkota Zurich juga sedang berlibur disana? Aku akan menemuinya untuk urusan bisnis."

"Ahh anda benar tapi kenapa mendadak sekali? Saat anda mendengar kabar kedatangannya 2 hari lalu..." Belum sempat Faul menyelesaikan ucapannya Raja langsung memotong pembicaraannya.

"Memangnya kenapa? Manusia sering berubah pikiran kan? Aku akan bersiap sekarang. Dan kau selesaikan semua pekerjaan ku sebelum aku kembali." Raja pun pergi dari ruang kerjanya.

Faul merasa jiwanya hilang setelah mendengar perkataan rajanya. "Yang mulia anda benar-benar keterlaluan." Gumamnya dengan wajah lesu.

.
.
.

Sudah 2 hari ini wajah Cecilion terlihat kurang bersahabat, dia sering menunjukkan ekspresi marah dan kesal jika mendengar orang-orang membicarakan Zalavion.

"Kak? Apa kakak masih marah karena kejadian waktu itu?" Celine pun memberanikan diri angkat bicara.

Cecilion menatap Celine dengan tatapan sendu. "Tentu saja! Siapa yang rela jika adik perempuanku diperlakukan tidak terhormat oleh orang lain? Sedari dulu kakak sangat ingin menghancurkan..." Celine langsung menutup mulut Cecilion dengan tangannya.

"Tidak! Jangan katakan itu! Kakak mau membuat 2 Kekaisaran saling berperang hanya karena aku?" Kaget Celine.

Cecilion pun melepas tangan Celine dari mulutnya lalu mengenggam kedua tangan Celine. "Kakak bisa melakukan apapun untukmu, karena hidup kakak hanya kakak persembahkan untukmu seorang." Ucap Cecilion sambil menatap Celine dengan serius.

Arrgghh bagaimana ini? Sepertinya dia sangat serius, tapi aku tidak boleh membiarkan itu terjadi. Kakak ternyata sangat menyanyangi ku melebihi hidupnya. Aku benar-benar harus hati-hati kedepannya supaya kakak tidak seperti ini lagi.

"Kak aku mohon nyawa kakak itu lebih berharga dari apapun. Jadi jangan buat keputusan yang bisa membahayakan nyawa kakak. Aku tidak bisa terima jika akulah penyebab kematian kakak dimasa depan." Sedih Celine.

Degg

Dada Cecilion entah kenapa terasa sesak setelah mendengar ucapan adiknya. Celine benar, dia tidak boleh mati duluan sebelum memastikan Celine akan hidup aman kedepannya.

Cecilion tersenyum penuh arti sambil mengelus pipi Celine. "Kakak tidak akan mati semudah itu. Lalu kakak tidak akan mati jika kau belum benar-benar bahagia."

Celine terharu mendengar ucapan kakaknya lalu memeluk nya sambil meneteskan air mata.

"Berjanjilah, kakak tidak akan bertindak gegabah lagi kedepannya!"

Cecilion memeluk Celine lebih erat "Ya kakak janji."

...

"Akhirnya mereka akur lagi." Dua orang sedang memerhatikan mereka dari jarak yang lumayan jauh.

"Ahh ini tidak seru, seharusnya Cecilion mengikuti kata hatinya." Ucap Xaverius sambil meregangkan tubuhnya.

"Jika begitu perang pasti akan pecah antara 2 Kekaisaran, rakyatlah yang akan kena dampaknya kan?" Ucap Friz.

THE KING OF VERANCEWhere stories live. Discover now