Episode 21

1K 78 0
                                    

"Xaverius rambutmu berantakan lagi, haha"

Seorang gadis tertawa riang di depan Xaverius saat itu.

"Sini aku ikatkan dulu rambutmu agar tidak kotor terkena tanah liatnya."

Mereka sedang membuat gerabah bersama.

"Mimpi ini lagi." Ucap Xaverius dalam hatinya.

"Kapan aku bisa terbebas dari bayanganmu?" Xaverius menatap gadis disebelahnya yang sedang mengikat rambutnya.

.
.
.

"Hmm.. Ini sudah pagi?" Celine terbangun dari tidurnya.

Kenapa aku tiba-tiba tertidur? Kemarin malam kan aku sedang bicara dengan Xaverius? Lalu aku juga sudah ada ditempat tidur. Aku tidak ingat sudah tidur ditempat tidur semalam.

Apa Xaverius membuat aku tertidur dengan sihirnya? Ah nyebelin banget!

.
.
.

"Celine? Kau sudah bangun? Ini kakak."

Tiba-tiba ada suara Cecilion dari luar kamar Celine.

Apa?! Kakak dan ayah sudah kembali?! Kenapa mereka kembali sepagi ini? Aku juga baru bangun tidur masa harus langsung di sidang??ahh gak tau hadapi saja dulu.

Celine pun berdiri dan berjalan ke arah pintu, lalu membuka pintu kamarnya.

"Kakak? Ayah? Ibu? " Terkejut Celine saat membuka pintu kamarnya.

Wajah mereka semua melihatku dengan ekspresi minta penjelasan.

Glegh aku harus mulai darimana?

Cecilion tiba-tiba memeluk Celine.

"Apa kau baik-baik saja? Aku sudah mendengar semuanya, tentang adikku mempunyai sihir."

"Anakku, sebagai ayahmu aku akan menjagamu dari orang-orang jahat yang ingin memanfaatkanmu."

"Maafkan ibu kemarin karena tiba-tiba pingsan, ibu masih belum mempercayainya tapi sekarang ibu harus terima kenyataannya kan? Jika ada orang yang jahat padamu tolong beritahu kami."

Tunggu dulu! Reaksi apa ini? Aku kira mereka akan memarahiku tentang jubah itu atau tentang kekuatan sihirku. Tapi kenapa mereka malah perhatian begini?

.
.
.

Duke Claude dan Cecilion baru tiba dikediaman keluarga mereka.

"Ayah aku ingin segera menemui Celine."

"Ayah juga."

"Celine sepertinya masih tidur sekarang." Ucap ibunya

"Tunggu dulu." Tiba-tiba ada suara seseorang yang menyela pembicaraan mereka.

"Xaverius??" Terkejut Cecilion.

"Dia ketua penyihir menara?"

"Aku ingin menjelaskan sesuatu tentang Putri Celine pada kalian."

Dan akhirnya Xaverius pun menjelaskan semuanya pada Ayah, ibu dan kakaknya Celine.

.
.
.

"Kakak tahu dari mana?"

"Xaverius tadi pagi datang menceritakan semuanya." Cecilion melepas pelukannya.

"Nak mulai saat ini kamu jangan pergi ke mana-mana sendirian. Xaverius bilang kekuatan sihirmu itu sangat besar, pasti akan ada orang jahat yang mengincar kekuatanmu." Ucap ayahnya sambil mengusap puncak kepala Celine.

"Iya ayah." Senyum Celine

Xaverius sudah bicara duluan pada mereka ternyata, Dia sangat membantuku.

"Terimakasih Xaverius" Gumamnya sambil tersenyum.

.
.
.

"Sama-sama tuan putri. Senang bisa membantumu menghilangkan kekhawatiranmu." Senyum Xaverius.

"Ternyata keputusan ku pergi kerumah Duke Claude tepat. Baguslah, aku bisa membantunya tepat waktu." Xaverius sedang duduk di sofanya sambil membaca sebuah buku.

"Karena dia memiliki sihir juga, dia tidak tahu bahwa kita mampu berbicara lewat pikiran satu sama lain. Pasti dia bingung karena bisa mendengar perkataanku di kepalanya." Kekeh Xaverius.

.
.
.

Apa itu tadi? Aku seolah bisa mendengar jawaban terimakasih Xaverius didalam kepalaku. Apa ini karena sihir Xaverius? Pasti sih dia kan bisa melakukan apapun.

...

Bersambung

Terimakasih bagi yang sudah baca dan vote, jangan lupa bahagia❤


THE KING OF VERANCEWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu