Episode 41

619 47 0
                                    

Angin menghembuskan dedaunan kering yang berguguran di tengah rindangnya hutan. Ada seorang lelaki yang sedang berjalan di sana sambil memperhatikan sekitar dengan senyuman misteriusnya.

"Ada apa Tuan? Sepertinya anda sedang sangat senang hari ini. Apakah ada kabar yang menggembirakan?" Tanya seseorang yang kebetulan bertemu dengannya.

Lelaki itu mengeluarkan sekuntum bunga mawar merah dari balik pakaiannya.

"Aku baru saja bertemu dengan gadis itu, auranya sungguh menarik. Dia seolah magnet yang menarik diriku ke arahnya. Entah perasaan apa ini, tapi aku merasakan Gadis itu sangat istimewa." Ucapnya sambil tersenyum memperhatikan bunga mawar merah yang ia genggam.

"Apa jangan-jangan Tuan jatuh cinta? Sepertinya itu cinta pada pandangan pertama."

Lelaki itu terkejut lalu berkata "Omong kosong macam apa itu? Bagiku cinta itu tidak ada. di dunia ini hanya ada haus akan kekuasaan bukan haus akan cinta. Jangan berbicara omong kosong lagi." Setelah mengatakan itu dengan nada kesal dia pun pergi meninggalkan orang itu.

Orang itu tersenyum "Cinta itu ada tuan, hanya saja sekarang tuan sedang menyangkalnya."

.
.
.

Istana Kerajaan Verance

"Kosongkan jadwal ku hari ini. Aku akan keluar istana menemui putri Celine." Ucap Raja pada Faul.

"Baik yang mulia."

Setelah hari itu aku belum pernah bertemu dengan Celine lagi. Bagaimana kabarnya sekarang ya? Apa kedatangan mendadak ku ini akan mengejutkannya? Aku tidak sabar melihat reaksinya.

Raja pun menunggangi kudanya dan bergegas menuju kediaman Duke Claude.

.
.
.

"Bagaimana gerakan ku sekarang Friz?"

"Itu sudah bagus putri, perkembangannya pesat sekali."

Ini adalah hari berlatih mereka yang ke 7 hari dan kemampuan Celine sudah sangat pesat. Dalam 7 hari itu Cecilion tidak ada di rumah karena sedang menjalankan bisnis penting di luar kota.

"Kakak kapan datangnya sih? Aku juga mau berlatih dengan kakak." Sedih Celine.

"Tuan Cecilion pasti akan segera pulang putri. Bagaimana kalau sekarang kita berlatih bersama lagi?" Friz menghibur Celine.

"Hmm baiklah, aku juga ingin mencoba teknik yang terakhir." Mulai bersemangat lagi.

Mereka pun saling menyerang. Tapi Friz masih mengontrol kekuatannya karena tidak mau Celine sampai kewalahan menghadapinya. Dia menyelaraskan kemampuannya sama seperti Celine, tidak terlalu kuat tapi juga tidak lemah. Yang jelas saat itu Friz tidak menggunakan 100% kekuatannya.

.
.
.

"Yang mulia raja? Ada keperluan apa sampai anda datang ke kediaman kami?" Duke Claude menyambut kedatangan Raja Verance.

"Hanya ingin berkunjung saja. Apa Celine ada?" Tanya Raja dengan ramah.

"Akhir-akhir ini putri saya sedang suka berlatih pedang. Sekarang Dia berada di lapangan berlatih pedang yang mulia." Senyum Duke.

"Kalau begitu aku akan menemuinya."

"Biar saya saja yang memanggil..." Belum selesai Duke berbicara Raja langsung memotongnya.

"Tidak perlu, aku tidak mau mengganggu latihannya. Biar aku saja yang kesana." Senyum Raja.

"Baiklah yang mulia, mari saya antar." Duke pun mengantar Raja ke lapangan berlatih pedang.

Setelah beberapa saat kemudian Duke dan Raja pun sampai di tempat latihan.

Raja melihat Celine yang sedang bertarung bersama Friz. Dia menunjukkan ekspresi terkejut.

Apa itu benar-benar Celine? Kemampuan berpedangnya sudah hampir mendekati Cecilion. Gerakannya sangat rapih dan mulus tak ada rasa gentar sedikitpun disetiap serangannya.

"Putri saya sudah berlatih pedang selama seminggu ini yang mulia. Saya juga terkejut  dengan peningkatan pesatnya. Dia belajar dengan sangat cepat. Sekarang kemampuannya sudah mendekati kakaknya, Cecilion." Duke menceritakan tentang Celine pada Raja dengan perasaan bangga.

"Putri anda benar-benar hebat Duke. Aku juga terkesima saat melihat kemampuan berpedangnya." Senyum Raja.

"Terimakasih banyak atas pujiannya yang mulia." Senyum Duke.

...

Tranggg

Pedang Friz terjatuh dari genggamannya.

"Haha aku menang lagi Friz." Tawa Celine

Friz tersenyum, lalu terdengar suara tepukan tangan dari belakang mereka.

Prok prok prok

"Itu sangat hebat sekali putri, bolehkah saya juga mendapatkan kehormatan bertarung bersama putri?" Ucap Raja sambil berjalan kearah Celine dengan senyuman.

"Ya... Yang mulia??" Terkejut Celine.

Bersambung

Maaf baru up lagi >_<, kemarin author baru selesain season 1 dan lagi nyiapin season 2nya. Sekarang ini adalah season 2nya yaa. Selamat membaca semoga suka ceritanya. Jangan lupa komen sama votenya yaa supaya author makin rajin up hehe. Have a good day everyone <3

THE KING OF VERANCEWhere stories live. Discover now