22

650 72 9
                                    




.


.


.



"Ya, siapa?"

Chenle meraih gagang pintu dan nampaklah seorang vampir pria yang ia asumsikan sebagai bawahan Johnny tengah memegang sebuah kotak kayu berukuran sedang di kedua tangannya.

"Terimalah, ini dari tuan Johnny untuk kalian."

Walaupun masih kebingungan, Chenle menerima kotak itu dan membukanya. Seketika ia melotot horor kala mendapati isi kotak kayu itu adalah lembaran uang yang banyak.

"Apa ini? Kenapa tiba-tiba?" tanya Chenle setengah tidak percaya jika dirinya akan diberi uang yang jumlahnya sangat banyak menurut Chenle karena ia tidak pernah melihat ataupun memegang uang sebanyak itu seumur hidupnya.

"Itu imbalan untuk tuan Jisung karena telah menyelesaikan tugas tuan Johnny dengan baik. Tuan Johnny bingung ingin memberikan imbalan seperti apa kepada tuan Jisung karena katanya tuan Jisung tidak mengatakannya. Jadilah ia memberikan uang ini untuk tuan Jisung. Terimalah, anda juga diizinkan untuk menerima uang ini."

Karena Chenle merasa sudah tidak nyaman dengan vampir di depannya ini  yang sudah repot-repot datang ke rumahnya, maka ia menerima uang itu dengan baik.

"Terimakasih banyak sudah merepotkanmu. Sampaikan ucapan terimakasihku pada paman Johnny."

Chenle tersenyum dan membungkuk sopan. Vampir pria itu menghela nafas lega kala hadiah tuannya diterima baik oleh kekasih anak angkatnya. Waktu Johnny mengamanahkan dirinya untuk memberikan uang ini pada Jisung, ia sempat was-was mendapatkan penolakan mentah-mentah oleh vampir berdarah dingin itu, namun ia sangat bersyukur Chenle lah yang membukakan pintu.

"Kalau begitu saya pamit. Akan ku sampaikan ucapan terimakasih anda pada tuan Johnny."

Setelahnya vampir pria itu pergi dengan Chenle yang kembali menutup pintu. Bertepatan dengan selesainya Jisung mandi, vampir Park itu melirik sekitar sebelum menghampiri kekasih manisnya yang tengah membawa sesuatu di tangannya.

"Aku merasakan kehadiran seseorang di sekitar rumah ini sesaat, apa kau bertemu vampir lain?"

Chenle terkekeh sembari menyodorkan kotak kayu itu ke hadapan Jisung yang tengah memasang ekspresi bingung.

"Iya, barusan anak buah paman Johnny datang kesini untuk menyerahkan ini padamu."

Jisung menerima kotak itu dan membukanya sekilas kemudian menutupnya kembali.

"Buang saja."

"Jangan!"

Chenle cepat-cepat merampas kotak itu dari tangan Jisung dan memeluknya erat.

Bukannya Chenle mata duitan melihat banyaknya uang bersekat-sekat di kotak itu, tapi ia menghargai hadiah dari Johnny untuk Jisung. Lagian jika dilihat-lihat kan lumayan uang itu akan ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan kegiatan bermanfaat lainnya seperti barbeque-an bersama anak-anak misalnya.

Dan, oh! Mungkin untuk membeli persediaan buah-buahan dan sayur di kulkas sebagai stok untuk tahan selama beberapa minggu, misalnya.

Kan mereka juga yang makan enak nantinya.

"Terserahmu saja."

Jisung pun melengos pergi meninggalkan Chenle yang menatap kotak itu dan punggung Jisung yang hilang ditelan pintu kamar secara bergantian.

"Kenapa Jisung selalu menolak hal yang berhubungan dengan paman Johnny? Padahal paman Johnny vampir yang baik dan menyenangkan." gumam Chenle kecil agar Jisung tidak mendengarnya.

Don't Leave Me, Master! [JiChen]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang