Gara gara seblak!

312 19 0
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa vote ya!!

Arsyad memijat pelipis nya, ia menatap Zila yang tengah kesakitan, gadis itu mengeluh sakit perut seusai sholat maghrib tadi. Arsyad yang kelewat panik pun langsung mengompres perut Zila dengan air hangat.

"Hiks sakitt" Zila meringis saat rasa sakit menguasai perutnya, air mata nya sudah membasahi pipi gadis itu.

Arsyad khawatir, ia sudah berusaha membujuk Zila agar mau di bawa ke rumah sakit, namun Zila terus saja menolaknya.

"Kita ke rumah sakit ya?" Ajaknya Arsyad berharap Zila mau kali ini.

Namun melihat gelengan gadis itu, Arsyad hanya menghela nafas nya.

"Yaudah sekarang kamu minum obat ya?" Lagi lagi Zila menggeleng. Arsyad bingung sekarang, ia tidak tau harus apa.

"Terus gimana Zila?" Zila tidak menjawabnya ia hanya menangis seraya memegang perutnya.

Arsyad tak tega melihatnya, ia mendekat ke arah Zila, lalu mengusap pelan perut gadis itu agar cepat membaik.

"Biar saya usapin" Zila hanya mengangguk gadis itu masih sesegukan.

Arsyad mengusap perut Zila seraya bersholawat, namun seperti obat tangisan Zila mereda, gadis itu bahkan tak sadar sudah memeluk Arsyad. Arsyad tersenyum melihatnya.

"Besok besok jangan makan pedas lagi ya?" Zila mengangguk.

"Jangan makan seblak terlalu banyak lagi seperti tadi ya?" Lagi lagi Zila hanya mengangguk.

"Saya bukan melarang kamu Zila, saya cuman tidak ingin kamu sakit seperti ini, saya sangat khawatir Zila jika kamu kesakitan seperti ini" Arsyad berujar dengan lembut, tangannya masih setia mengelus perut Zila.

"Maaf" Cicit Zila dengan pelan.

Arsyad tersenyum lagi "Saya sudah memaafkan kamu"

Arsyad membaringkan tubuhnya di samping Zila, lengannya ia gunakan untuk menjadi bantal buat Zila, Zila tak menolak gadis itu malah mempererat pelukannya pada Arsyad.

Arsyad tersenyum, ia mengusap punggung istrinya.

"Cepat sembuh istri kecil saya" Bisik Arsyad lembut.

•••

Suara Alarm membangunkan seorang pria yang tengah tertidur itu, pria itu membuka mata nya, ia melirik jam weker di samping ranjang nya.

Kepala nya menoleh kearah gadis yang masih tertidur dengan damai, senyum indah terukir pada bibir pria itu.

Tangan nya perlahan menepuk pelan pipi gadis itu.

"Zila, bangun ayo kita sholat" Ujar nya dengan suara beratnya.

Zila gadis itu menggeliat dalam tidur nya, perlahan mata cantik itu terbuka.

"Sholat? Tahajud ya?" Arsyad mengangguk.

Zila terdiam sebentar lalu duduk sebentar, dan berdiri lalu   melangkah gontai ke arah kamar mandi.

Garis Takdir ( On Going )Where stories live. Discover now