Beli seblak!

340 22 1
                                    


Selamat membaca😇

Jangan lupa vote dan komennya ya!🔥

Di tempat lain terlihat seorang pria yang tengah memijat kepalanya. Matanya menyorot kosong ke depan, pikirannya sangat kacau siang ini, bukan hanya tentang pekerjaan namun juga tentang hal lain, yang memenuhi pikirannya.

Tok

Tok

Tok

Pria itu mendongak kala mendengar ketukan pintu.

"Ya silahkan masuk" Ucap nya ekspresi nya ia datarkan kembali.

Seorang wanita masuk seraya membawa berkas berkas, wanita itu menunduk sopan.

"Permisi pak, ada berkas yang perlu pak Arsyad tandatangan    nin" Ujar wanita itu.

Arsyad pria itu mengangguk, lalu menerima berkas itu dan segera menandatangani nya.

"Sudah, apa ada lagi mira?" Tanya nya tanpa menatap lawan bicaranya.

Wanita bernama Miranda itu menggeleng, lalu berpamit untuk keluar dari ruangan.

Belum ada satu menit setelah Mira keluar, pintu kembali terbuka dengan kasar.

Dan menampilkan empat pria yang tanpa dosa nya menyelinap kedalam ruangan Arsyad.

"Halo bro syad" Ujar Pria dengan penampilan terbilang cukup urakan di usia nya, pria itu bernama Xaviaro Alfarezi.

Plak

"Salam dulu bego!" Ketus pria dengan penampilannya yang sangat santai, hanya celana panjang dan baju polos berwarna hitam, pria itu bernama Adi Farhan.

Alfa mendengus kesal, ia mengusap tangannya yang terkena geplakan Adi.

"Ya gausah kasar dong!" Ujar nya dan malah mendapat pukulan dari Adi.

"Geli gue" Pria dengan penampilan yang sama seperti Arsyad, yaitu pakaian kantor, itu bergidik ngeri mendengar ucapan Alfa. Pria itu bernama Azril maulana.

Alfa menatap sinis Azril "Diem lo jamet"

( xaviaro di panggil nya alfa ya, soalnya belibet kalo manggilnya xaviar :)"

Azril hanya memutar bola matanya malas, ia melangkah mendekat kearah Arsyad dan satu pria memakai jubah dan lengkap dengan peci nya. Pria itu adalah Syakir shihab Al hafidz.

"Assalamualaikum syad, gimana kabar lo?" Tanya Azril tak lupa juga ia mengucapkan salam.

Arsyad tersenyum tipis "Alhamdulillah saya baik"

Azril mengangguk an kepala nya "Alhamdulillah"

"Ah iya, gue juga mau minta maaf ya ga bisa dateng pas nikahan lo" Ujar Azril ia merasa bersalah pada sahabat nya ini.

Arsyad mengangguk "Tidak apa apa, lagi pun kamu sedang pergi bertugas kan? dan tugas itu juga saya yang meminta" Azril terkekeh.

Garis Takdir ( On Going )Where stories live. Discover now