SAH?!

400 18 0
                                    

Selamat membaca✨

jangan lupa vote ya!

-----------

Di ruang bernuansa putih terlihat Zila yang tengah duduk di depan cermin, wajah nya sudah di make up dan karena itu wajah Zila semakin cantik. Zila masih tidak percaya ia bisa secantik itu.

Ya! Hari ini adalah hari sakral bagi Zila. Dimana hari ini ia akan berganti status nya. Hari ini adalah hari dimana Arsyad dan Zila menikah, di luar sudah banyak orang yang berdatangan, ijab kabul pun sebentar lagi akan di mulai.

Zila merasakan tangannya yang berkeringat karena gugup. Ia menoleh kearah kaka nya, yang sedari pagi menemani nya.

"Kak, kok aku gugup ya?" Pertanyaan Zila mampu membuat Fani terkekeh.

"Wajar Zila, kamu akan menikah, dan pernikahan ini akan dialami kamu satu kali seumur hidup. Jadi wajar jika kamu gugup" Jelas Fani dengan senyuman tulusnya.

Zila menatap Fani sebentar lalu kembali menatap ke arah cermin.

Fani mengelus punggung tangan adiknya, ia tersenyum menenangkan adiknya.

Mata Fani berkaca kaca ia tak menyangka adiknya akan menikah secepat ini. Air matanya menetes dan jatuh pada punggung tangan Zila. Zila tersentak kala melihat kaka nya menangis.

"Kak Fani nangis?, jangan nangis ka!" Ujar Zila

Fani mendongak ia menggeleng lalu tersenyum tipis.

"Kaka ga nangis loh, kaka cuman terharu aja ngeliat adek kaka ini yang mau nikah!" Seulas senyum manis terbit menghiasi wajah cantik Zila, ia beruntung memiliki kaka seperti Fani.

Dengan cepat ia memeluk Fani dengan erat, matanya sudah berkaca kaca namun ia tahan agar kaka nya tidak bersedih kembali.

"Kaka, Zila sayang banget sama kaka" Ucap Zila dengan tulus.

Fani tersenyum. Senakal nakal nya Zila, Zila tidak pernah membantah apa yang orang tua nya suruh, ia juga tidak pernah berbicara toxic di depan orang tua nya ataupun Fani. Namun jika dengan Fano sifat bar bar Zila akan muncul, maka dari itu Fano dan Zila bagaikan Tom and jery di keluarganya.

Fani mengelus punggung adiknya dengan penuh kasih sayang "Kaka juga sayang banget sama kamu"

Brak

Keduanya melepaskan pelukan mereka karena terkejut tiba tiba pintu dibuka secara kasar. Sedangkan pelaku mereka hanya menyengir tak berdosa.

"Hehe maaf kan kita kak fan, Zil" Ujar Lauren meminta maaf.

Zila mendengus, ketiga sahabatnya ini memang sangat bar bar sekali!!.

"Cieee mau nikah ciee" Ujar Zellyn dengan senyuman yang menurut Zila sangatlah menjengkelkan.

"Hahah udah Zila nya jangan diledek, mending kita nonton ijab kabul nya bentar lagi dimulai" Ujar Fani seraya membuka laptopnya dan menaruhnya agar semuanya bisa melihatnya.

Disisi lain terlihat seorang pria dengan memakai jas. Pria itu terlihat sudah berjabat tangan dengan pria paruh baya di depannya.

Garis Takdir ( On Going )Where stories live. Discover now