Ep. 45

289 50 12
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Mobil mewah yang terhenti di tepi jalan, menampakkan seorang wanita cantik yang keluar dari balik pintu. Pakaian yang serba hitam, dengan kepala yang setengah tertutup oleh kain hitam membuatnya tampak seperti baru saja datang dari makam. Ia menatap sejenak gedung tinggi di depannya, lalu menghela napas.

Diliriknya jam tangan di tangan kiri, "Sudah saatnya makan siang, apa dia akan keluar?"

Kakinya yang jenjang mulai melangkah masuk kedalam gedung, menuju meja administrasi. Penampilannya yang lumayan mencolok, mendapat perhatian dari beberapa karyawan yang lalu lalang.

"Permisi, apa Manajer Marketing ada di ruangannya?" tanyanya.

"Maaf, apa sebelumnya anda sudah membuat janji?"

Wanita itu mengetuk-ngetuk meja sejenak sembari memikirkan alasan. Kedatangannya memang mendadak, jadi dia tidak sempat membuat janji.

"Tidak, tapi saya ada pesan dari keluarganya untuk dia."

"Baik, kalau begitu silahkan tunggu sebentar."

Wanita itu bergerak duduk di sofa, sembari melihat suasana sekitarnya. Sudah lama dia tidak kembali ke kota ini, sudah banyak yang berubah. 10 menit menunggu, akhirnya ia bisa melihat seseorang yang dia tunggu keluar dari lift.

Ia menyunggingkan senyumnya, dengan netra yang terus mengikuti gerak orang itu.

"Delmara!" Wanita itu mengangkat tangannya, memanggil Manajer Marketing yang sudah ia tunggu.

Namun, Delmara justru kebingungan melihat wanita itu. Sampai wanita berpakaian serba hitam itu membuka kacamata hitamnya dan tersenyum lebar pada Delmara.

Wajah yang tak asing.

Delmara melangkah mendekat dengan kerutan di dahinya, "Kak.... Carissa?"

"Apa aku berubah banyak sampai kamu butuh waktu buat ngenalin aku?"

Ah, benar.

Wanita ini adalah Carissa, mantan kekasih Danny yang selama ini tinggal di Canada.

"Ya ampun, Kak. Kapan sampai di sini?" Delmara memeluk sejenak Carissa, lalu beranjak duduk di sebelahnya.

"Kemarin, aku dengar kamu kerja disini, jadi aku langsung kesini tanpa kabari kamu."

Delmara masih saja tersenyum melihat Carissa. Sudah lama rasanya dia tidak bertemu wanita ini. Melihatnya kembali, membuatnya kembali merindukan Danny.

Ia mengerjapkan matanya, tersadar dengan pakaian Carissa yang tak cocok dipakai saat matahari sedang terik-teriknya ini.

"Kak Carissa abis darimana?"

"Ah, sebenarnya aku udah lama dengar kematian Danny. Tapi, aku baru bisa ke makam dia sekarang. Maaf ya, aku baru punya waktu sekarang dan nggak hadir di pemakaman dia."  Carissa meraih tangan Delmara, sorot matanya menampakkan rasa bersalah dan kesedihan.

Kepalanya sedikit tertunduk, menatap kosong lantai kantor. "Pasti sepi rasanya ditinggal orang yang kita cinta untuk selamanya, tapi selama aku lihat kamu baik dulu atau sekarang, kamu tetap wanita kuat yang aku kenal, Del."

Delmara tersenyum tipis, "Makasih, Kak."

Carissa memiringkan kepalanya, menatap Delmara dengan intens. Padahal, wanita di depannya ini hanyalah gadis SMA yang labil. Tapi, dia cukup mampu membuat Danny memberikan seluruh hidupnya untuk Delmara.

Gadis yang tanpa sepengetahuannya tumbuh menjadi wanita tangguh.

Carissa tersenyum, lalu beranjak berdiri. "Aku harus pergi dulu, Del."

BEST PAPA • choi hyunsuk (sequel of Danny) Where stories live. Discover now