Ep. 26

420 86 1
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

"Detaknya semakin lemah."

"Napasnya tidak teratur, Dok!"

"Naikkan tegangannya!"

Bau obat, suara para medis yang sibuk menolong nyawa seseorang dan Danny yang mematung melihatnya. Di depan sana, Istrinya terbaring lemah dengan banyak alat menempel di tubuhnya.

Dia ingin berteriak, tapi suaranya tak bisa keluar. Ingin bergerak, tapi dia tertahan.

Ada apa ini?

Danny hanya bisa menangis, mengabaikan tubuhnya yang bersimbah darah. Tubuhnya melemas, seakan jiwanya dipaksa tarik oleh sesuatu.

"Kak."

"Kak Danny!"

Danny langsung tersadar dari mimpinya, menghirup udara dengan rakus karena rasanya seperti tenggelam di laut dalam. Keringatnya bercucuran dan wajahnya pucat, tentu Delmara khawatir padanya.

"Kak Danny kenapa?" tanya Delmara.

Ia segera memeluk istrinya dengan erat. Syukurlah, dia masih bisa melihat istrinya disini baik-baik saja. Demi apapun, itu adalah mimpi terburuknya.

Mengingat mimpi yang baru saja dia alami, Danny jadi menangis. Dia takut semua itu terjadi melebihi apapun, ia takut istrinya mengalami itu semua.

"Ada apa, Kak?"

Danny menggeleng, masih menyembunyikan wajahnya di bahu Delmara. "Cuma mimpi buruk, mimpi yang sangat buruk sampai aku nggak mau tidur lagi."

Delmara tersenyum kecil, mengelus kepala suaminya untuk menenangkannya. "Nggak papa, mimpi itu bunga tidur. Ada aku disini, jadi nggak papa."

"Iya, syukur kamu disini."

Beberapa menit Danny memeluknya, akhirnya dia melepaskannya. Tersadar jika sudah berganti hari, bahkan Delmara sudah membuka tirai jendela kamar mereka.

"Jam berapa ini?" tanya Danny.

"Masih jam 7, hari ini ultah Dalen."

Ya ampun, Danny sampai melupakannya.

"Oh iya! Kita harus siapkan kejutan buat dia."

Delmara tersenyum. "Iya, ayo kita siapkan."

Hari ini, mereka disibukkan oleh acara ulang tahun Dalen. Karena ini adalah ulang tahun pertamanya bersama keluarga baru, Danny ingin membuat sesuatu yang berkesan bagi anaknya. Setelah Dalen pergi sekolah, dirumah langsung disibukkan dengan acara itu.

Menyulap halaman rumah menjadi tempat bermain dengan rumah balon, kolam renang yang dipenuhi bola plastik dan pelampung. Dia juga sudah mengundang keluarga dan kerabatnya.

Ini akan menjadi ulang tahun yang sangat berarti bagi Dalen.

Danny tersenyum lebar melihat persiapannya sudah selesai, sebentar lagi kerabatnya akan datang.

"Halo!!!"

Suara melengking khas anak kecil mengalihkan perhatian Danny dan Delmara. Ada Elena, Kaila, Agam dan David yang baru saja tiba. Melihat itu, Delmara jadi bahagia sampai tanpa sadar berlari kecil kearah Agam.

"Om Agam!"

"Pelan-pelan, Del!" Agam seketika panik, menyambut keponakannya itu dengan pelukan hangat.

Ah, sudah lama sekali dia tidak melihat Delmara.

"Aunty! Kak Dalen kemana?" Elena sudah berpakaian cantik, dengan gaunnya yang membuat dia semakin imut.

BEST PAPA • choi hyunsuk (sequel of Danny) Where stories live. Discover now