Ep. 28

434 86 8
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Danny menarik napasnya dalam, netranya menatap sebuah gubuk yang tertutup rapat. Ada seseorang yang harus dia selamatkan, dan orang itu ada dibalik pintu.

Entah apapun hasil akhirnya, Danny bertekad untuk menyelamatkannya.

Setelah menyiapkan keberaniannya, dia turun dari mobil dan memasuki gubuk itu. Pintu usang itu langsung terbuka lebar, menampakkan dua orang pria yang sedang duduk seakan menunggu kehadirannya.

Dia Andrew dan Orlan.

"Selamat datang, Pak Direktur." Andrew tersenyum lebar, puas melihat mangsanya memakan umpannya.

"Saya nggak ada waktu, dimana dia?"

Andrew mengangkat tangannya memberi kode, lalu seseorang keluar membawa Belinda dengan kondisi yang babak belur dan tangan terikat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Andrew mengangkat tangannya memberi kode, lalu seseorang keluar membawa Belinda dengan kondisi yang babak belur dan tangan terikat.

Adik Danny tertangkap, ini kesalahannya.

"Kakak...."

Danny mengepalkan tangannya, dia sudah naik pitam melihat Adiknya seperti ini. Belinda di dorong kearahnya dan dengan sigap Danny memeluknya.

"Maafin Kakak, Bel." Danny memeluknya erat, lalu membuka ikatan ditangan Belinda.

"Lo emang sukses sebagai Suami dan Direktur, tapi lo gagal jadi Kakak! Wah, seorang Danny Cullen juga bisa nggak berdaya, ya?" Andrew tertawa puas, terlebih lagi melihat Danny yang tidak berdaya ini.

Ini yang dia tunggu! Akan dia buat ini menjadi hari terburuk di keluarga Cullen.

"Bel, kamu tunggu Kakak di mobil."

"Tapi, Kak..."

Danny menangkup pipi Belinda, tersenyum manis ingin menenangkannya. "Percaya sama Kakak, Kakak akan kembali. Maaf, Kakak lengah dalam menjaga kalian."

"Ini bukan salah Kakak." Belinda menggeleng, ia tak bisa membiarkan Danny disini sendiri.

"Tunggu Kakak di mobil, ya?"

Dengan terpaksa, Belinda menganggukkan kepalanya dan berlari menuju mobil. Iya, dia harus percaya pada Kakaknya dan menunggunya di mobil.

"Kita lanjutkan urusan kita, Andrew." Danny merogoh pistol dari saku dalam jasnya, menodongkannya kearah Andrew.

Andrew tersenyum miring, dia juga ikut menodongkan pistolnya kearah Danny. Melepaskan satu tembakan yang meleset, Danny spontan melindungi dirinya dibalik kotak kayu.

"Lo selama ini hidup dalam kebanggaan, kekayaan, popularitas, dan masa depan yang terjamin. Lo nggak tau 'kan gimana hidup gue setelah lo hancurin?!"

"Lo nggak tau 'kan gimana susahnya gue hidup di jalanan, bahkan keluarga nolak gue! Ini semua karena siapa? Lo Danny!"

BEST PAPA • choi hyunsuk (sequel of Danny) Where stories live. Discover now