Ep. 13

727 143 14
                                    

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Taman rumah Danny kini disulap menjadi tempat pesta sederhana yang akan diadakan malam ini. Sudah ada pemanggang, untuk digunakan memanggang sosis dan daging nanti, ada box berisikan minuman soda dan alkohol rendah.

Semua sudah siap, tinggal menunggu kedatangan teman-teman mereka.

"Papa, ini semua buat apa?" tanya Dalen, dia baru bangun dari tidur siangnya.

Danny yang sedang mengecek perlengkapan pesta, menoleh kearah pintu. Mendapati sang anak sedang menggosok matanya, wajahnya yang masih bengkak terlihat menggemaskan.

"Kita adain pesta nanti malam, semua teman Papa dan Mama akan datang." Ia menggendong tubuh Dalen, mencium pipi sang anak dengan gemas.

"Ini pesta orang dewasa ya, Pa?"

"Nggak juga, kamu boleh ikut pesta. Sekalian kenalan sama teman-teman Papa, oke jagoan?"

Dalen mengangguk. "Aku mau mandi kalau gitu!"

"Mau Papa mandiin, gak?" Dalen menggeleng.

"Aku udah bisa mandi sendiri!" Danny hanya mengulum senyumnya, menurunkan Dalen dan membiarkan Anak itu berlari menuju kamarnya.

Ah dia lupa, Dalen sudah berusia 7 tahun. Dia bukan anak kecil yang baru belajar berjalan, melainkan anak kecil yang bisa melakukan apapun sendiri.

Sayang sekali, Danny ingin memanjakannya seperti bayi kecil.

"WOY DANNY!"

Suara teriakan dari ruang tengah membuatnya buru-buru berlari menghampiri. Ia mendapati Elzein sudah datang sambil menjinjing sesuatu.

"Cepat banget? 'Kan acaranya masih jam 7?" tanyanya.

Elzein tersenyum lebar, "Gue nggak sabar ketemu anak lo, mana Dalen?"

"Dia masih mandi, lo tunggu aja disini."

Cowok itu menjatuhkan dirinya di sofa empuk, bersiul sambil memperhatikan sekeliling. Dia sangat bersemangat untuk bertemu Dalen, keponakan barunya. Saat Danny mengirim fotonya di grup chat mereka, Elzein sudah gemas sendiri.

"Arjuna datang 'kan?" tanya Danny.

Elzein mengangguk. "Pasti, lah. Kayaknya dia bareng Liana kesini, katanya penasaran juga sama Dalen."

"Papa!! Apa baju Dalen udah ben—" Dalen terdiam saat melihat ada orang asing bersama Papanya.

Danny terkekeh melihatnya, anak itu berlari kecil dari lantai atas sambil memakai pakaiannya. Elzein sudah tersenyum lebar, melambaikan tangannya dengan semangat.

"Halo, Dalen!" sapanya.

Dalen menyembunyikan dirinya dibelakang tubuh Papanya, menatap malu pada Elzein.

"Ada apa, Sayang? Sini Papa liat." Danny berjongkok, merapihkan pakaian anaknya dan juga rambutnya.

"Sudah ganteng anak Papa! Oh iya, ayo kenalan sama uncle Elzein." Danny menuntunnya untuk bertemu dengan Elzein.

Kawannya itu tentu menyambut Dalen dengan semangat. "Halo!! Uncle bawa mainan buat kamu!"

Dalen menerima bingkisan dari Elzein, mengintip kedalam bingkisan tersebut. "Wah!! Lego!! Ini mirip kayak mainan Papa, makasih Uncle El."

"Sama-sama!" Elzein mencubit gemas pipi Dalen.

Danny membiarkan Elzein dan Dalen bermain bersama. Keduanya terlihat mudah akrab, karena Elzein berbicara begitu lembut pada Dalen.

BEST PAPA • choi hyunsuk (sequel of Danny) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant