13. MIE AYAM DAN KEPALA AYAM

1 0 0
                                    

"Ini di dinding banyak banget stiker call dragon" Tanya Aileen menunjuk sebuah stiker

"Warung Mie ayam ini dulu ga gini leen"

"Hah? Terus gimana?" Aileen mengerutkan keningnya seolah bingung

"Dulu ini cuma warung kumuh, bau apek, dan jarang banget di lirik sama pelanggan, nah terus bang khavi pas laper tuh beli di sini. Ternyata rasanya enak. Akhirnya kita semua langganan, nah si mamangnya cerita kalau tempatnya jarang laku"

"Kata mamang nya beliau buka itu cuman karena anak anak dragon aja yang beli, nah akhirnya anak call drgaon buat rapat besar besar an, dan itu cuman buat bahas tempat ini. Akhirnya Sebuah ide tercetus buat ganti tempat yang terkesan kumuh ini menjadi tempat yang nyaman dan enak di pandang. Sayang kalau mamangnya tutup, mie ayam nya itu ngga ada tandingannya rasanya"

"Akhirnya kita renovasi tempat ini dengan dana call dragon, di bantu juga sih sama dana mamangnya, Akhirnya tempat ini menjadi tempat favorit kita yang biasa kita julukui Miamang. Dan bener aja setelah tempatnya enak di pandang tempat ini jadi rame banget sampek call dragon sering banget gak kebagian tempat duduk"

"Tapi kita seneng saat mie ayam mang arjo ini rame, setidaknya mang arjo bisa membiayai sekolah anaknya lewat sini"

Aileen terpukau mendengar cerita panjang lebar yang keluar dari mulut Angkasa, Ternyata semakin dalam ia kenal dengan angkasa ia akan semakin menemukan kebaikan kebaikan yang jarang orang tau.

"Aileen, kok bengong. Cerita gue annoying banget ya. Sorry deh" Angkasa merasa bingung melihat Aileen

"Eng-engga kok bang aka, aku cuma lagi merasa bangga sama bang aka dan call dragon. Ternyata ketua call dragon keren bisa mengarahkan anggotanya ke arah yang baik" Puji aileen yang membuat hati Angkasa terasa menari nari di udara.

"Eh, mas aka. Ini toh yang sering di poyok poyokin sama anak anak. Cantik euy" Ke Terdiaman Angkasa dan Aileen buyar ketika mang arjo datang mengantar pesanan mereka

"Mang arjo, Kenalin ini Aileen temen adek sepupu Angkasa" Angkasa mengenalkan Aileen pada mang arjo yang memandang nya

"Neng Aileen, nih ya. Kalau awewe udah di bawa ke sini itu udah pasti spesial di hidup call dragon" Ucap mang arjo yang mendapat tawa kecil dari Angkasa

"Mang belum, ini belum official" Aileen semakin mati gaya ketika Angkasa berucap seperti itu

"Suka pedes? Eh engga suka kan ya" Aileen yang masih diam melihat segala tingkah laku Angkasa yang kali ini menuangkan saos serta 2 sendok kecil sambal pada mangkok mie ayamnya.

"Ma-Kasih bang aka" Aileen mengaduk mie tersebut menghiraukan Angkasa yang entah sedang apa.

"Ini buat tulangnya, Ini tisu nya" Yatuhan sudah Aileen ingin pulang saja. Ia malah terbang melihat sikap manis yang di lakukan oleh Angkasa. Sekarang Angkasa menjadikan 2 mangkok kepala ayam menjadi satu porsi mangkok. Mangkok satunya ia dekat kan dengan tisu

"Berdoa sebelum makan, Yakin banget besok walaupun ngga gue ajak lagi lo bakalan kesini leen" Angkasa mengaduk mie nya dan segera memakannya.

Aileen sempat terpaku melihat segela tingkah Angkasa yang sepertinya sudah faham betul apa yang ia suka dan apa yang tidak ia suka.

Kepala ayam 2 porsi dan di jadikan dalam satu mangkok agar ia bisa membuang tulang nya kemangkok satunya, Saos yang tidak terlalu banyak serta Aileen yang tidak suka pedas. Angkasa tau semua tentang dirinya mengapa bisa???

"Bener kata bang aka, ini enak banget" Aileen merasakan rasa mie ayam ini lain daripada yang sering ia makan. Benar benar beda dan baru kali ini Aileen mendapatkan rasa mie ayam enak seperti ini.

"Mau nambah?" Tanya Angkasa melihat Aileen yang lahap memakan mie ayamnya.

"Gamau, ini udah terlalu banyak" Jawab Aileen singkat dengan gerakannya yang mengangkat kepala ayam ke mangkok mie ayamnya

Cukup lama, Aileen sudah selesai dengan acara makannya. Ia melihat Angkasa berdiri dari duduknya menuju mang arjo dan memberikan selembar uang berwarna merah muda.

"Cuci tangan dulu" Angkasa kembali ke tempat duduknya dengan membawa ember kecil berisi air bersih serta sabun

"Bang aka, ini terlalu berlebihan ga sih. Aku bisa lo jalan kesana" Aileen sudah merasa sangat sungkan pada Angkasa

"Santai ajalah leen, ngapain sih kaya gitu. Udah sans anggep aja kaya biasa lo jalan sama kanala" Ucap Angkasa

"Makasih banyak banget bang aka, ini uang mie ayam aku. Aku bayar aja ya"

"Simpen uang lo, hari ini gue lagi pegang uang banyak. Jadi gue aja yang bayar" Angkasa meninggalkan Aileen yang masih terpaku di tempat duduknya

"Bisa hancur nih tembok gue kalo gini" Monolog Aileen

"Aileen ayo" Angkasa meneriaki aileen dari arah parkir motornya.

Aileen pun segera turun, tak lupa mengucap terimakasih dahulu pada mang arjo. Setelahnya Aileen langsung naik ke atas motor yang di kendarai oleh Angkasa.

***

"Kok bang aka bisa tau gue suka kepala ayam?"

"Kok tau gue gasuka dan ga bisa makan pedes?"

Sejak 1 jam yang lalu Aileen sudah sampai di rumahanya, keadaannya sangat sepi entah kemana penghuni nya. Aileen sejak tadi menimbang nimbang bagaimana ceritanya ia bisa makan berdua bersama Angkasa? Dan bagaimana Angkasa bisa mengerti selera dan hal hal kecil yang ia sukai?

Mengambil bukunya seperti biasa, Aileen dengan segala cerita randomnya siap menumpahkan di halaman buku tersebut.

Aelah gatau gatau, Pokoknya ga mau berharap tapi ini udah keterlaluan!!!
Gimana bisa dia tau gue ga suka, Kepala ayam??? Gilak yaa Angkasa.

Aileen menutup buku tersebut, Ia membuka handphone nya, mengabsen setiap sosmed yang ia punya. Dan ia menemukan lagi instastory milik Angkasa

'Hari bahagia, Selamat siang nona'

Di postingan instastory tersebut, terdapat sebuah foto jalanan yang tadi ia lewati oleh Angkasa, oh Tuhan apalagi ini???

Aileen pun menekan emoticon Love di samping kolom Direct message tersebut!

"Kamu adalah First experience dan first someone. Makasih Angkasa ku"

Tapi setelahnya Aileen tersadar dengan notifikasi pada second account nya. Seorang yang hampir 2 tahun ini ia kagumi tengah membuat instastory juga. Di sana terdapat sebuah postingan dengan latar belakang senja dan punggung tegap milik seorang yang Aileen kagumi selama ini.

"Aku besok kuat ga ya, Kalau denger qobiltu mu terucap untuk cewek kamu?" Aileen menatapnya dengan wajah sendu.

Dengan segera Aileen menggulirkan halaman tersebut, Ia kembali melanjutkan scroll sosial media nya tanpa memikirkan Angkasa ataupun orang yang ia kagumi!!!

Hai Desember, Bye JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang