Chapter 15

9K 881 13
                                    

“Dev!!” teriak Eryk senang

Gadis berambut hitam pendek yang mendekati mereka berdua memandang Devide dengan dingin, dia berbalik pergi meninggalkan mereka bertiga

Eryk berlari menghampiri Devide dengan wajah berbinar, tanpa basa-basi dia memeluk tubuh besar pemuda itu, begitu pula dengan Devide yang melingkar tangannya di pinggang kecil Eryk, kemudian dia menunduk menyembunyikan wajahnya di leher Eryk

Nita memandang mereka terkejut dia membulat matanya saat melihat betapa berbahayanya mata Devide itu, tanpa sadar dia merasa takut, begitu Eryk melepaskan pelukannya

Seketika wajah Devide menjadi dingin saat pelukannya terlepas, Nita yang melihat itu membuang muka untuk menghindari tatapan tajam dari laki-laki bermata emas itu

“Kita akan menjadi kelompok!!” ucap Eryk dengan wajah tersenyum cerah

Eryk memandang wajah dingin Devide dan wajah canggung Nita dengan semangat, dia menarik tangan Devide dan Nita menuju portal yang sudah siap untuk di masuki

“Waktunya habis, silahkan peserta menuju portal dimensi buatan”

Tentu saja Eryk, Devide dan Nita memasuki portal Dengan mudah, namun tidak mengetahui bahwa di dalam sana sangat berbahaya

|••••••|

Eryk merasa sangat pusing di kepalanya, Saat Eryk membuka matanya dia melihat hutan-hutan tinggi yang lebat hingga membuat sedikit cahaya matahari masuk kedalam menyentuh tanah

Saat menyadari sesuatu Eryk langsung berdiri dengan panik dia memandang ke sekitarnya dengan wajah cemas

“Dev! Nita!, kalian di mana??”Teriak Eryk

Dia berjalan kesekitar, terlihat bahwa hutan itu sangat sepi tidak ada cahaya matahari tidak ada angin membuat Eryk takut, matanya sudah berkaca-kaca

‘Bagaimana ini??’ batin Eryk takut

Tak terasa 1 jam sudah berlalu ternyata Eryk hanya berputar saja, air mata sudah menetes sedari tadi, rasa takut menyelimutinya membuat sayap keluar dari jubahnya, merasa risih dengan jubahnya dia membuangnya

Rasa haus membuat Eryk pusing, dia duduk di bawah pohon besar menunggu Devide menemukan dirinya, dia berharap mereka berdua menemukan dirinya

Di sebuah hutan terlihat genangan darah membasahi rerumputan yang cerah, mayat-mayat ada di mana-mana, terlihat dua orang berambut hitam yang sedang menyerang para musuh yang lebih dari 10 orng

Dia adalah Devide dan Gasia gadis berambut hitam pendek yang mengajak Eryk tadi, mereka secara kebetulan di tempatkan di hutan yang sama, awalnya Devide ingin menyerang Gasia tapi menyadari akan merepotkan, dia hanya mengabaikannya

Namun hal yang tidak terduga, rupanya ada beberapa orang berencana untuk mengepung mereka yang tentu saja membuat mereka sedikit kewalahan menghadapi situasi, membuat mereka berdua harus berkerja sama

Devide memandang mereka dengan dingin, mata emasnya bercahaya saat memandang laki-laki yang sedang berlutut ketakutan

“Siapa yang menyuruhmu membunuhku?” ucap Gasia dengan wajah dingin

Devide memutar matanya malas, dia berjalan meninggalkan Gasia menuju hutan lain untuk menemukan bayinya, saat menemukan dia tidak bersama Eryk dia sangat marah dan dia senang karena ada beberapa pembunuh yang menyerang dia untuk melampiaskan amarahnya

Kembali ke Eryk yang masih meringkuk di sebuah pohon, dia membuka matanya saat mendengar sebuah suara yang memanggilnya

“Eryk?!!”

“Nita...” Ucap Eryk

Eryk berlari memeluk Nita dengan erat, matanya berkaca-kaca saat melihat nita, dia merasa akan di sana selamanya tanpa ada orang yang menemaninya

“Kukira Eryk...Eryk bakalan selamanya disini” ucap Eryk dengan wajah di penuhi tangisan

A/N ; maklum bayi🙏😍

“Aku juga tidak menduga bahwa kita akan berpisah seperti ini” ucap Nita dengan lembut dia membelai rambut Eryk

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya melepaskan pelukannya dengan wajah dan mata Eryk yang merah, Nita mengelus rambut berantakan itu

Tanpa mereka sadari ada tiga pasang mata yang memandang mereka dengan cahaya jahat di matanya, merasa sebuah firasat buruk Eryk tanpa sadar memandang kearah semak-semak yang tidak jauh dari mereka

Mata Eryk membulat, dengan cepat dia menarik tangan nita menuju kearah timur, dan

Slep

Eryk terdiam kaku saat melihat anak panah mengenai bahu Nita, namun nita tidak berhenti berlari sambil menahan rasa sakit, sampai lah mereka di sebuah jurang

“Eryk, kau seorang ras burung kan?” tanya Nita dengan nada lemah

“N-Nita bahu mu...” ucap Eryk

“Aku percaya padamu” ucap Nita dengan senyum manis

Tanpa menunggu apapun dia melompat ke jurang di ikuti dengan Eryk yang masih terdiam.

TBC

Wwkwkwkwk gk nyadar udh 10k yang liat 🤧🥲 thank ya kawan, perbanyak komen supaya aku semangat!!!

Keknya ceritanya bakalan lambat deh mungkin bakalan lebih dari 40 chapter 😋

 Eclipse [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora