Chapter 20

8.4K 838 21
                                    

Eryk tersenyum canggung memandang wajah datar orang di hadapannya ini, salah satu teman kamarnya laki-laki berambut biru tua, kembaran dari laki-laki berambut biru tadi

“Evan!! Jangan memandang dia seperti itu!!” ucap Kembarannya, Ivan

“Terserah aku” Ucap Evan dengan datar

“Kau!!” teriak Ivan emosi

Dirlin, laki-laki berambut coklat ceria itu tersenyum datar sambil memeluk Ivan yang akan memukul Evan

“Biasakan dirimu Eryk, Oh iya! Perkenalkan namaku Dirlin, hanya dirlin dan mereka berdua, yang Ganas ini namanya Ivan, sedangkan yang dingin dan datar itu namanya Evan mereka berdua adalah kembar!!” ucap dirlin dengan wajah ceria

“Aku anak tunggal!!!”teriak mereka berdua

“Abaikan...” ucap dirlin dengan wajah pasrah

Eryk hanya tersenyum biasa, dia memandang mereka dengan wajah antusias, segera mereka (dirlin dan ivan) ngobrol mengabaikan Evan yang hanya diam memandang mereka

“Oh iya! Dimana bajumu??” tanya Ivan heran

“Benar juga.. bukanya kau akan diberi baju sekolah ini??” tanya dirlin

“???, Aku tidak tau!!” ucap Eryk panik

Melihat wajah Eryk yang panik, mereka berdua saling memandang kemudian tertawa terbahak-bahak membuat Evan jengkel dia mengambil bantal di sampingnya dan melemparkannya di wajah Ivan

“Hahahah-!!” tawa mereka berhenti saat melihat bantal tepat di wajah Ivan

Dirlin menjauh melihat aura tidak baik dari Ivan sedangkan Evan sudah lari dari tadi menjauhi amukan dari sang predator, dirlin menghembuskan nafasnya dengan pasrah

“Kami hanya becanda baju akademi akan diberi besok pagi jadi tidak usah panik” ucap dirlin dengan wajah senyum jahil

“Hahaha, aku sudah tau kok!!” ucap Eryk dengan senyum manis

Senyum dirlin membeku, sepertinya dia salah target

Akhirnya setelah kejadian itu mereka akhirnya berhenti becanda dan mulai untuk mandi, Ivan dengan Eryk dan Evan bersama dirlin karena tidak mungkin mereka mandi sendiri-sendiri nanti memakan waktu yang lama, apalagi kamar mandi bisa menampung 2 orang

Tenang...mereka mandi pakai handuk kok jdi nggak kelihatan ehem nya

Ivan memandang punggung Eryk dengan seksama, tanpa sadar dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh sebuah tatto? Atau tanda lahir yang unik di pinggulnya

“!!!”

Eryk bergerak menjauhi Ivan yang terkejut dengan reaksinya, sambil tersenyum malu Ivan menjelaskan

“A-aku penasaran di pinggul mu tanda lahir atau tatto??” ucap Ivan dengan wajah malu

“eh? Aku tidak tau ada tanda lahir di pinggulku” ucap Eryk bingung

Merasa suasana canggung mereda mereka mulai menyelesaikan mandi dengan damai tanpa percakapan, saat Eryk ingin keluar wajahnya menjadi kaget saat menemukan seorang familiar di kasurnya

“Dev!!” teriak Eryk senang

Devide hanya terdiam memandangi Ivan dengan tajam, dengan wajah datarnya dia memberikan Eryk baju akademi dan sebuah baju biasa berwarna putih dengan celana coklat

“Pakai baju putih” ucap Devide datar

Dengan cepat Eryk mengambil baju di tangan devide meninggalkan Ivan yang tersenyum canggung di pandang dengan dingin oleh Devide

 Eclipse [End]Where stories live. Discover now