Chapter 6

10.1K 896 2
                                    

Semua orang mulai memasuki Kerajaan Deon setelah membayar biaya masuk yang menurut mereka murah saja namun bagi masyarakat umum itu sangat mahal

Mereka mulai berjalan menuju istana karena mereka akan memberitahukan tentang diri mereka yang merupakan utusan Dewa , tentu saja kecuali Eryk

Dalam perjalanan mereka di hadang oleh penjaga yang menjaga di gerbang masuk istana, Bu Wedy berjalan kedepan dan menunjukkan identitas mereka

“Kami adalah utusan Dewa yang ingin bertemu dengan raja Rusen Deon” ucap Bu Wedy sambil menunjukkan Sebuah tatto? Bintang.

Para penjaga tentu saja tidak mempercayainya, utusan Dewa, begitu banyak ini? Utusan Dewa hanya bisa menjadi 1 orang dan yang lainnya adalah Pelindungnya

“Tidak mungkin! Dewa hanya bisa mengutus 1 orang saja, dan lebih dari itu hanyalah pelindung!” ucap Penjaga itu sinis

Sontak mereka kaget tapi tidak dengan Devide, dia sudah tau, bahwa mereka hanya bisa melindungi seseorang yang ada di kelompok ini, tapi dia tidak perduli

‘Persetan dengan pelindung, yang ingin kulakukan sekarang hanya mencari tahu dimana keberadaan Gerhana’ Batin devide

Para siswa yang berjumlah 9 orang terdiam, Semuanya memandang tanda yang ada di tangan mereka, sampai Daren maju

“Biarkan kami bertemu raja Rusen, kami akan membuktikan kalau kami adalah utusan Dewa!” ucap Daren mantap

Semuanya memandang Daren dengan antusias dan kemudian mengangguk (Kecuali Devide, tapi si Eryk malah ikutan mengangguk. Dasar bayi)

“Baik-Baiklah, aku cukup yakin dengan penampilan kalian yang berbeda dengan orang biasanya” ucap salah satu petugas itu dengan malas

Mereka semua senang kecuali davide yang mendengus dingin, mereka berjalan sampai di sebuah aula besar yang di hiasi warna emas

Setelannya pintu di buka yang menandakan bahwa raja setuju ingin bertemu dengan mereka, saat mereka masuk mereka melihat banyak sekali Mentri dan pejabat-pejabat kerajaan

Dengan wanita-wanita cantik yang bodinya aduhai, Pangeran-pangeran tampan yang mempesona membuat para cewek-cewek terpanah, tapi tidak dengan coroline yang sudah memiliki lelaki idamannya

Mereka semua yang ada di sana berdiri di tengah-tengah, para pejabat memandang mereka dengan pandangan merendahkan

Pangeran dan putri anak dari raja Deon hanya bisa memandang dingin orang-orang yang mengaku utusan Dewa ini

“Lancang!! Kalian tidak tau cara menghormati raja?!!” teriak Salah satu penjabat tinggi

“Tidak apa-apa... Seharusnya derajat mereka lebih tinggi dari kalian!, Mereka adalah utusan dewa!” ucap raja Deon dingin

‘Jika benar mereka adalah utusan dewa makan kerajaan ini akan menjadi kerajaan besar hingga bisa menyaingi kekaisaran!!’ batin raja Deon licik

Suasana aula menjadi hening saat itu juga, sampai masuklah para Uskup dewa yang membawa sebuah tongkat

Semua orang yang ada di sana memberi hormat kepada uskup agung yang berada di depan, saat memandang sekelompok orang yang masih berdiri di tengah, matanya berbinar

“Apakah kalian adalah utusan dewa?” ucap uskup agung itu

Suara serak tua itu membuat mereka mengangguk, namun ekspresi uskup itu berubah dia mengambil tongkat yang di bawa orang di sampingnya

“Kalian harus memegang tongkat ini!, Jika tongkat ini menyala kan warna Emas, berarti dia adalah utusan dewa! Jika menyala warna biru, maka dia adalah Adalah Penasihat dari utusan dewa yang di pilih, jika menyala warna Kuning, maka dia akan menjadi kesatria penjaga dan akan selalu mendampingi utusan dewa, Jika bercahaya putih dia hanya akan menjadi prajuritnya saja” jelas uskup

“Ini bukan rekayasa tapi tertulis langsung dari kitab kuno!” lanjutnya menjelaskan

Semua yang ada di ruangan bahkan raja bersemangat tentang itu, segera Daren maju duluan karena dia sangat percaya diri

“Saya sebagai ketua dari mereka semua akan mencobanya duluan!” ucapnya tegas

Setelah itu uskup memandangnya dengan bangga, dia merasa bahwa orang ini bukan orang sembarangan

#iyalah orng licik gitu#

Daren memegang tongkat emas yang di lapisi berlian dan giok itu, sedikit sinar keserakahan terdapat di matanya

Sampai cahaya kuning bersinar terang saat itu juga, semua Yang ada di dalam ruangan terkejut dan senang

Daren juga terkejut namun wajahnya menjadi sombong, dia memandang kearah Devide dengan wajah provokasi, namun dia hanya melihat Davide menutup mata anak di sebelahnya, seolah-olah tidak ingin anak itu melihat apa yang terjadi padanya

Mendengus kesal dia memandang ke arah coroline yang memandangnya dengan mata berbinar-binar membuat dia tambah sombong

“Kesatria!!, Dia kesatria utusan dewa!! Berarti mereka memiliki utusan dewa dalam kelompok mereka!!” ucap uskup itu semangat

TBC

Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
Siapakah utusan dewa itu?
Apakah.......Cerita ini hanya fiktif belaka ya gys

 Eclipse [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя