Chapter 13

8.9K 838 10
                                    

"!!!"

Semua orang terdiam, bahkan para petinggi akademi berdiri terpanah memandang kearah panggung, para penonton memandang terkejut

"Kegelapan Lv 5!!"

Semua orang memandang takjub laki-laki berambut hitam bermata emas di sana, meskipun sihir kegelapan di anggap sebagai salah satu sihir kejahatan namun tetap saja dia adalah salah satu sihir populer

Semua orang mengelilingi Devide dengan antusias, menanyakan bagaimana bisa dia melatih sihir kegelapan mencapai Lv 5 yang sangat susah

Mengabaikan cahaya kuning kecil di sebelah mereka, Eryk memandang Devide dengan antusias, saat dia ingin memanggil seorang laki-laki tinggi dengan wajah malas menghampiri Devide, semua orang menghindar memberikan jalan

"Kau akan menjadi muridku"ucap Dion, rupanya wakil ketua yang malas itu akan mengambil Devide sebagai murid langsung

Semua orang memandang Devide dengan iri dan kagum, namun senyum Eryk luntur saat Devide memandangnya sebentar lalu mengikuti Dion

Sesak.

Itu yang di rasakan Eryk, dia menutup tandung jubahnya dan menunduk, tanpa sadar sayapnya keluar dari balik jubahnya, dia berjalan turun ke panggung dan menuju pintu keluar

Sebuah, tangan menggenggam bahunya, matanya berbinar mengira itu adalah Devide yang menghampirinya

"Dev-"

"Hey kau salah jalan, seharusnya pintu di sana untuk babak ke2!" ucap seorang gadis berambut cokelat pendek dengan wajah bingung

"Eh? M-maaf aku tidak menyadarinya" ucap Eryk dengan tergesa-gesa

Gadis itu memandang iris coklat Eryk yang terlihat bersinar

"Huh! Biar aku antar, nanti kau tersesat lagi!" ucap gadis itu dengan wajah senyum

Mereka akhirnya berjalan menuju sebuah pintu besar yang dimana itu adalah sebuah lapangan besar yang di penuhi oleh peserta yang lolos tadi

Tanpa mereka sadari sebuah mata tajam memandang mereka berdua, lebih tepatnya dimana tangan mereka berdua terhubung

Wajah murung Eryk kembali bersinar melihat beberapa toko makanan, tapi uangnya sudah habis dan dia tidak bisa meminta pada Devide yang tidak ada di lapangan

Gadis itu melihat arah pandangan Eryk

"Kau lapar?" tanya gadis itu

"T-tidak!" ucap Eryk dengan cepat

Gadis itu memutar matanya malas, dia menarik tangan Eryk menuju toko makanan, mata Eryk semakin berbinar dia menelan air liurnya dengan mata memelas

Beberapa menit kemudian mereka duduk di sudut di bawah pohon sambil memakan daging ayam yang di bakar dengan bumbu yang sedikit pedas

"Aaarrr"

teriakan gadis itu dengan Eryk bersamaan membuat mereka saling memandang kemudian tertawa terbahak-bahak, setelah beberapa menit mereka makan mereka mulai berbicara

"Namaku Nita" ucap Nita sambil memandangi awan yang terlihat cantik

Eryk memandang Nita

"Namaku Eryk, senang berkenalan dengan mu Nita" ucap Eryk

Mereka berdua terdiam, sambil menikmati sepoi-sepoi angin

"kelihatan kau tidak datang sendirian" ucap Nita

"Kau peramal??" ucap Eryk sedikit terkesan

"Tidak„ aku melihat kau sangat mudah di bodohi aku akan terkejut jika kau datang sendiri" ucap Nita dengan senyum manis

Eryk memandang kesal gadis itu

"hump, aku tidak sebodoh itu, jika aku melihat orang jahat aku akan membunuh nya dengan sihir ku" ucap Eryk

Sebuah cahaya kuning terlihat di tangan Eryk, Nita memandang terkejut dia menarik tangan Eryk dengan cepat dia memeriksa cahaya di tangannya

"Kua memiliki sihir cahaya??!!!" tanya Nita terkejut

"u-um!" ucap Eryk sedikit gugup

Nita memandang Eryk dengan mata tak percaya dia memeriksa wajah Eryk dengan hati-hati kemudian tidak menemukan sesuatu yang tidak dia cari membuat dia lega

"Ku kira kau salah satu orang mereka" ucap nita dengan wajah pias

"Huh?"

TBC

Maaf nih ada typo🤧

 Eclipse [End]Where stories live. Discover now