Chapter 9

9.5K 946 11
                                    

2 tahun kemudian

Di sebuah lembah yang di kelilingi oleh gunung dan hutan-hutan yang lebat, terlihat sebuah rumah pohon di atas pohon besar yang dimana di bawahnya ada Sebuah air terjun yang indah

Di rumah pohon terlihat pemuda manis yang sedang duduk di bangku rumah pohon itu, dengan memakan buah anggur yang ada di sampingnya

"Nggak kerasa 2 tahun aku di dunia ini! Cukup beruntung juga nggak mati malah jadi Partner protagonis, hahaha, btw kok lama banget sih perginya dev!" gerutunya

Eryk memandang senang kebawah yang di mana ada seorang yang menguntungkan jubaah hitam dengan membawa tas, serta daging yang sudah di cuci

"Dev!!" Teriak Eryk

Dev yang mendengar suara Eryk mendongak, mata emasnya semakin bercahaya saat memandang wajah manis pemuda yang tersenyum sambil melambaikan tangannya

Sebuah senyuman terpampang di wajah tampannya, Dia menaiki tangga yang menuju rumah pohon dengan membawa daging kelinci ke atas

Sampainya di atas dia melihat Eryk yang sedang tersenyum manis

'Sial' Batin Devide

"Yey! makan daging!!!!" teriak Eryk

"Hmm, panggang atau di rebus?" tanya Devide dengan lembut

"Hmm..... Panggang aja dev, Eryk bosan makan sup daging Mulu!!" Rengek Eryk

"Baik" jawab Devide

Devide mengelus rambut coklat yang halus milik Eryk, dia berjalan kebawah lagi, menuruni tangga yang lumayan tinggi

Swiiing....

Sebuah angin menerpa wajah devide, dia memandang ke samping dan melihat Eryk yang terun menggunakan sayap di punggungnya, kalau di lihat dengan jelas sayap itu tidak menyentuh punggungnya bahkan tidak menyentuh bajunya, terpisah

Sayap yang berwarna berbeda, sayap kiri warna hitam dan kanan warna putih

Eryk tersenyum mengejek kearah Devide

"Dev harus punya sayap! Kayak Eryk!! Liat nih!!" teriak Eryk senang

Dia memutari pohon besar itu dengan cepat perlahan ke bawah, saat sudah berputar dia perlahan turun, kepalanya pusing pandangannya berputar-putar beberapa menit

Saat ingin jatuh, sebuah tangan memegangnya, devide memandang kearah Eryk dengan pandangan yang menahan tawa

"Pfft, makanya jangan sombong" ucap devide dingin

"Huwuwu, kepala Eryk pusing" rengek Eryk, biarin kelihatan cengeng

Devide mengelus kepala Eryk dengan lembut, dia membawa Eryk kearah api yang sudah dari tadi menyala saat Eryk berputar-putar

Dia menduduki Eryk di sebuah batang pohon yang di buat seperti kursi untuk duduk, Eryk memandang kearah Devide dengan senang

'Senang rasanya kalo protagonis yang notabene adalah anak surga jadi babu, hihihi' batin Eryk licik

Namun ekspresi wajahnya terlihat polos dengan mata biru berlianya yang berkedip-kedip

'Ini sudah 2 tahun tapi kenapa aku tidak bisa merasakan kekuatan elemen?, Apakah aku cacat?' Batin Eryk

Eryk menunduk memainkan jari-jarinya

'Aku nanti akan jadi beban buat Dev' Batinya

Saat devide sudah mengangkat daging panggang ke daun pisang, dia berjalan kearah Eryk dengan pandangan heran

"Er?" panggil Devide

Eryk mendongak saat dia memandang kearah Devide dengan tatapan bahagia, dia dengan cepat mengambil potongan daging dan mulai memakannya

"Kenapa?" tanya devide

"Nggak papa kok!!" ucap Eryk riang, dia menjilati tangannya

"Kenapa?" Tanya Devide dingin

Eryk berhenti memakan dagingnya, dia menunduk, entah kenapa dagingnya yang lezat menjadi pahit

"ng-" ucap Eryk terpotong saat devide menarik tangannya, yang membuat dia mendongak memandang kearah Mata emas yang terlihat marah

Mata Eryk mulai berkaca-kaca dia menunduk

"E-eryk takut Eryk jadi beban!, Eryk nggak punya kekuatan! Eryk takut Devide ninggalin Eryk sendirian, Eryk nggak mau sendirian, Sendirian itu memang menyenangkan tapi Eryk kesepian" Gumang Eryk sambil menahan isakan tangis

Devide menghembuskan nafas, dia memandang kearah Eryk yang masih menunduk, dia memegang dagu Eryk kemudian mengangkat wajahnya

"Eryk, dengar aku. Aku nggak bakalan ninggalin Eryk, aku nggak perduli jika Eryk nggak punya kekuatan yang pasti aku nggak bakalan ninggalin kamu" ucap Devide dengan lembut

'Because i love you ' sambung Devide dalam batin

Eryk memandang kearah Devide dengan ketidakpercayaan, dia memeluk Devide dengan senang

"Makasih Dev!!"

TBC

Chapter ini membosankan bagi author, mungkin chapter 20-an akan ada adegan naena 😋

 Eclipse [End]Where stories live. Discover now