18

65 11 0
                                    

To all the days we were together
To all the time we were a part
Of each other's lives
Heart to heart

Han Yuan menatap langit-langit ruang tamu Paula. Kemudian kedua matanya terpaku pada tangan Paula yang menggantung. Penasaran, Han Yuan meraihnya, mengusapnya untuk beberapa detik sebelum melepaskannya.

Beberapa menit lalu, Han Yuan  terbangun dari tidurnya, menyadari bahwa Tian tidak ada disampingnya, bahkan pintu kamar terbuka sedikit. Menunjukkan tanda-tanda pria kecil itu keluar dari kamar. Han Yuan kira, Tian hanya pergi ke kamar mandi, namun yang ia temukan adalah lampu kecil di ruang tamu masih menyala. Dan ya, yang ia cari ternyata tertidur di pelukan seorang wanita. Han Yuan kembali ke kamar, mengambil selimut, dan menyelimuti keduanya setengah badan.

Jarum jam menunjukkan pukul 2 pagi, masih banyak waktu untuk tidur. Namun Han Yuan memilih untuk berbaring disamping sofa yang ditempati Paula dan Tian, beralaskan karpet tebal dan empuk. Beberapa saat ia memandangi langit-langit kamar, beberapa saat ia memandangi tangan Paula yang menggantung dari bawah.

Han Yuan teringat bahwa wanita ini sebelumnya seorang gitaris. Berpikir lagu apa saja yang akan Paula mainkan jika wanita itu mau memegang sebuah gitar lagi. Ah, akan menyenangkan jika setiap hari dapat mendengar seseorang menyanyikan lagu sembari memetik senar gitar untuk kita, pikir Han Yuan.

Berbaring beralaskan karpet empuk saja membuat pria itu nyaman. Rumah ibu Paula ini benar benar nyaman. Han Yuan bahkan tidak memakai selimut dan baju tebal tapi udaranya sangat hangat disini.

Han Yuan tersenyum geli ketika menyadari bahwa ia baru saja melihat wanita yang disebut 'cold fish' oleh banyak orang. Ternyata sama saja, Paula menurutnya masih sangat imut. Han Yuan beranjak, menatap dua orang kesayangannya yang tertidur saling memeluk dengan hangat.

Ternyata, tidak aneh rasanya jika memiliki seseorang yang dapat menjaga dirinya dan juga putranya. Setelah apa yang terjadi dimasa lalu dengan Lisa sebenarnya memberi trauma yang besar bagi Han Yuan sendiri. Dengan semua yang Lisa lakukan padanya membuat Han Yuan sendiri tidak mudah percaya dan jatuh cinta lagi pada wanita. Bahkan tak jarang semua orang mengatai dirinya seorang gay hanya karena memiliki banyak hubungan dekat dengan rekan kerja prianya.

Tapi akhirnya Paula datang. Dan dengan mudahnya Han Yuan mempercayai wanita itu, menaruh rasa tanpa ia sadari. Bisa saja dibilang bodoh tapi Han Yuan tidak pernah menolak perasaan itu sendiri.

Biarkan Han Yuan merasakan rasanya jatuh cinta kembali, namun dengan orang yang jauh lebih baik daripada yang sebelumnya.

.

Kedua mata berwarna cokelat muda terang itu terbuka. Paula perlahan membawa tubuhnya untuk duduk, tak ingin membangunkan pria kecil yang tertidur di sampingnya.

Linglung, Paula mencari sumber suara dari dapur. Han Yuan pasti sudah bangun dari tidur, pikirnya.

"Miss, anda sudah bangun?" Sapaan hangat dari mulut Han Yuan terdengar.

"Ya..." Paula menarik kursi makan lalu mendudukkan dirinya. "... Sudah berapa lama aku tidur?" Tanyanya.

Han Yuan menghentikan aktivitas menuang air panasnya sejenak. "Kemungkinan Anda tidur mulai pukul 12 malam? Ya, saya rasa mulai jam 12 malam'

Paula mulai menghitung jam.

6 jam?!

" Aku tidur selama 6 jam?"

Han Yuan menatap jam dinding kemudian mengangguk, "Ya, 6 jam"

Setidaknya untuk orang yang memiliki insomnia sepertinya, ini sebenarnya kemajuan yang sangat pesat baginya.

Paula and Her Young ManNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ