04

57 5 0
                                    

Berita panas tentang seorang artis papan atas yang terlibat kasus pornografi menyebar di seluruh media sosial, berita, dan surat kabar.Seorang artis yang menjadi tersangka terlihat merekam tubuh telanjangnya di kamera. Ada 2 video yang beredar dan 8 foto telanjangnya.

Kasus ini masih diselidiki pihak berwajib dan agensi mulai menyebarkan surat edaran tentang artis tersebut.

Seorang wanita berumur 23 tahun menatap tayangan televisi dengan wajah yang kacau. Semenjak berita itu menyebar kemarin, ia bahkan tak ada bangkit dari sofa yang didudukinya saat ini. Matanya sembab, rambutnya berantakan, kulitnya pucat. Beberapa kali terdengar ketukan pintu diluar apartemennya, beberapa tamu tak diundang memaki-makinya kemudian sisanya hanya memanggilnya dengan nada kecewa.

Apapun itu, bukan salahnya sama sekali.

Selang beberapa jam, ketukan pintu terdengar sekali tanpa diikuti suara manusia setelahnya. Tak mendengar sahutan, ketukan pintu terdengar sekali lagi.

Wanita itu menatap penuh harap ke arah pintu apartemennya.

"Aku pergi. Aku yakin kau baik-baik saja" Suara wanita lain diluar pintu. 

Tanpa diduga, wanita berumur 23 tahun itu segera bangkit dari duduknya, berlari cepat membuka pintu apartemennya tanpa berpikir panjang.

"Kamu datang." Ujarnya lirih, suaranya bergetar dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"You called. Remember?" Paula menjawab sambil menunjukkan layar ponselnya.

Wanita yang lebih muda segera memeluk tubuh ramping didepannya dengan erat.

Paula memaklumi itu sebelum membawa tubuh yang tiba-tiba kurus dalam dua hari ini masuk kedalam.

"Setidaknya, panggilan telepon dari Beam kau angkat" Kata Paula.

"No need her. I just need you."

Paula mengangguk kemudian melepas paksa pelukan mereka.

"Aku bisa membuatnya mati dipermalukan, sama sepertimu saat ini" 

Perkataan Paula membuat yang lebih muda merinding. 

"I said that before. I just need you. You don't have to do anything" 

"Fah… Karirmu dan masa depanmu runtuh dalam hitungan jam. Aku tidak percaya kau hanya melepaskan bajingan itu"

Wanita bernama Fah terdiam beberapa saat kemudian mengangguk pelan. 

"Kupikir, kau akan langsung datang kemari begitu berita itu menyebar. Aku mengirimimu pesan tapi kau bahkan tak membacanya sama sekali. Kupikir kau tidak peduli padaku lagi" Jelas Fah. Situasinya sulit dan orang yang ia butuhkan tidak bersamanya.

"Aku juga berpikir yang sama. Aku tidak peduli lagi denganmu." Paula menghela nafas pelan, "Apa kau sudah menemukan kameranya?"

Fah menggeleng takut.

"Bagaimana dengan dua hari ini? Apa kau meninggalkan apart?"

"Aku tidak berani melangkah keluar"

Paula meraih handuk yang tergantung di ujung ruangan, memberikannya pada Fah meminta wanita yang lebih muda untuk membersihkan diri lebih dulu.

"Bagaimana dengan kamar mandi? Orang itu–"

"Bajingan itu mengambilnya sebelum kau kembali"

"Bagaimana kau tahu?"

"..."

Tak mendengar balasan dari Paula, Fah akhirnya memilih percaya dengan wanita itu. Membawa masuk tubuhnya kedalam kamar mandi walaupun pikirannya buruk tentang kamera yang diletakkan disudut ruangan kamar mandinya.

Paula and Her Young ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang