05

31 6 0
                                    

Ditempat yang sama, Paula melangkahkan kedua kakinya dengan perlahan, memegang payung ditangannya, menghalau air hujan mengenai tubuhnya. Kedua matanya tanpa sengaja bertabrakan dengan tatapan mata monolid tak jauh darinya.

"Sekretaris Yuan?" Panggilnya memastikan.

"Ah, Miss Paula!" Han Yuan segera menjawab walau dirinya sendiri agak bingung. Kenapa ada Paula disini? Ditambah penampilannya sangat berbeda dari terakhir kali ia melihatnya di pernikahan Proom.

Paula memakai pakaian kasualnya. Kaos pendek berwarna putih dengan celana santai berwarna cokelat tua, memegang payung.

Tangisan Tian berhenti seketika setelah melihat wanita yang ia ajak berdansa beberapa hari lalu. Senyumannya seketika mengembang lebar, membuat wajahnya hampir terlihat matahari.

Memperhatikan kondisi Han Yuan, "Tunggu aku disini beberapa menit" Pesan Paula sebelum berjalan dengan langkah lebar meninggalkan Han Yuan dan Tian.

Walau dirinya sendiri agak ragu, Han Yuan tetap menunggu Paula kembali. Lagipula Tian memintanya untuk menunggu juga, pria kecil itu tiba-tiba saja menjadi sangat excited ketimbang sebelumnya.

Sekitar 12/13 menit, Paula kembali, membawa satu payung lainnya dan segera memberikannya pada Han Yuan.

"Lebih baik membawamu dan Tian kerumahku sebentar untuk berteduh. Kalian bisa sakit" Paula berkata dengan serius.

"Tidak perlu sungkan" Paula segera melanjutkan perkataannya saat melihat wajah ragu Han Yuan. Setelah Han Yuan menerima payungnya, Paula mengambil alih semua barang-barang milik Han Yuan kecuali tas pria itu.

"Miss, maafkan saya merepotkan anda lagi" Han Yuan berkata tak enak. Dengan cepat ia melepas cardigan dan membungkus tubuh Tian dengan itu lalu membawa tubuh pria kecil itu dalam gendongannya, sementara tangan satunya memegang payung.

"Tidak ada yang merasa direpotkan" Paula menjawab. Wanita itu memimpin jalan dengan payung yang ia gantungkan dilehernya dan kedua tangannya yang membawa barang belanjaan Han Yuan.

Tak begitu jauh, ketiganya sampai disebuah apartemen bergengsi. Nomor rumah 377, pintu rumah itu terbuka. Paula segera mempersilahkan Han Yuan dan Tian masuk. Paula meletakkan sandal rumah baru dan menyelimuti kedua pria didepannya dengan handuk tebal.

"Aku sama sekali tidak masalah jika kalian ingin mandi. Baju kalian basah"

"Saya baik-baik saja. Tapi bisakah Tian–"

"Tentu saja"

Han Yuan tersenyum lebar. Ia menjadi tak enak pada Paula lagi.

Paula menyiapkan air hangat, peralatan mandi yang baru dan mempersilahkan Han Yuan membawa Tian mandi. Sementara ia menuju dapur, membuat air panas.

"Papi kenal?" Tian bertanya.

"Ya. Miss Paula adalah wanita keren. Papi dan Miss Paula bertemu di Malaysia kemarin. Miss Paula juga membantu papi ketika disana. Jadi, bersikap baik, ya?"

Tian mengangguk mengerti. Ia jelas akan bersikap baik! 

"Tian dan Aunty Paula juga bertemu di Uncle Proom dan Uncle Chen kemarin. Kami pergi berdansa" Tian ikut menjelaskan bagaimana ia bertemu dengan Paula.

"Lalu apa yang kalian bicarakan?"

"Tian berbicara tentang papi, tentang Uncle Fluke, dan pudding mangga. Itu enak sekali. Lalu Aunty Paula mengatakan ingin membawa Tian pergi kerumah temannya yang sering membuat pudding"

Itu tandanya, Tian sangat cerewet dengan Paula saat itu. 

Han Yuan tersenyum lebar kemudian mengangkat Tian keluar dari kamar mandi, membiarkan putranya memakai baju barunya lebih awal daripada masuk angin.

Paula and Her Young ManWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu