03

74 14 2
                                    

23 November ; 16.30

Semua tamu undangan menganga lebar begitu sang mempelai pria satunya berjalan menuju altar pernikahan.

"How beautiful!"

"Aku tak sabar menunggu mereka selesai bersumpah janji!"

"Im speechless! Cantik sekaligus tampan! Aku harus banyak bersyukur melihat salah satu pria cantik di dunia ini!"

"Jika suatu saat nanti aku menikah dengan pria imut, cantik, dan tampan sepertinya, kupikir aku akan yang mencari nafkah meskipun aku seorang wanita!"

"Aku tahu ini adalah acara pernikahan orang besar, jadi aku lumayan tidak kaget ketika melihat dimana mereka merayakan. Gedung ini besar sekali, aku yakin ini salah satu gedung milik Mazarrin"

"Well kita tidak perlu terkejut jika nanti pengusaha besar mancanegara juga datang. Tidak perlu terkejut. Lagipula perusahaan bos memang sudah menyebar di seluruh Asia"

Baru saja datang, Han Yuan sudah mendengar banyak pujian untuk pernikahan Proom dan Chen sore ini.

"Oh! Baby Tian!" Seorang wanita paruh baya segera menghampiri Tian yang berdiri disampingnya Han Yuan begitu melihat keduanya. Layla–Ibu Proom, berjongkok didepan Tian dengan senyuman berseri-serinya.

"Grandma" Tanpa disuruh, Tian menyapa wanita paruh baya itu dengan sopan, mengundang pekikan orang-orang disekitar mereka. Mengucapkan beberapa kata pujian, bagaimana lucunya Tian kali ini.

Berbeda dari beberapa anak yang datang ke acara pernikahan, Tian nyaman dengan setelan baju berwarna kuning putih, bersamaan dengan gambar jerapah di bagian perutnya. Pakaiannya menjadi terlihat mencolok diantara para tamu undangan yang memakai pakaian formal mereka–cenderung berwarna gelap dan elegan.

Jerapah adalah hewan favorit Tian.

"Aduh, bolehkah aku membawa Tian kedepan sana?" Layla bertanya lebih dahulu–lebih tepatnya meminta izin.

"Tentu boleh!" Han Yuan menjawab setelah memperhatikan wajah Tian yang terlihat nyaman dengan Layla. Dengan antusias, tangan kecil Tian segera menerima uluran tangan Layla.

Dengan bangga, Layla memperkenalkan cucu kecilnya pada teman-temannya bahkan suaminya–Ayan menggelengkan kepalanya heran dengan sikap istrinya tapi ia pun dengan cepat membawa Tian kedalam gendongannya.

Sementara itu, Han Yuan memilih menuju ke rombongan rekan rekan kerjanya dan mengobrol panjang sebelum acara utama–music live–tiba.

"Aku berpacaran dengan mantan kekasihku selama 4 tahun, tapi kupikir kisah cintaku tidak se-awet dengan kisah cinta Bos Proom dan Bos besar Chen." Seorang wanita berkata dengan lirih.

"Ah! Ada lebih banyak orang yang dapat kau jadikan kekasihmu! Jangan khawatir!"

"Nah! Kita bisa melihat dari lingkaran kita, Kak Han jelas menjadi suami idaman para wanita!"

Seluruh tatapan rekan-rekannya tertuju pada Han Yuan.

"Huh? Why me?" Tanyanya bingung.

"Kau adalah single parent, kenapa tidak ingin mencari kekasih saja?"

"...Oh, aku sudah terbiasa sendiri. Putraku tidak rewel jadi aku hanya ingin fokus pada putra dan karirku"

Beberapa wanita mulai meleleh. "Nah! Apakah salah satu dari kami ada yang sesuai tipemu?"

Han Yuan tersenyum canggung. "Tipe untuk menjadi kekasihku? Atau bagaimana?"

"Ah! Tentu saja!"

"Yah, beberapa dari kalian...–"

Paula and Her Young ManWhere stories live. Discover now