Bab 38

2.8K 47 18
                                    

"Kenapa? kenapa aku harus mengalami semua ini ? Apa tidak bisa sekali saja aku merasakan kebahagiaan dengan orang yang aku cintai? Apa harus secepat ini aku kehilangan orang yang sangat berarti dan aku cintai ? Aku tidak mau menjadi penyebab hancurnya hidup kak Kenan, apa yang harus aku lakukan sekarang ,Kenapa sakit sekali rasanya?"

Abelia menangis sejadi jadinya di kamarnya, pikiranya sangat kacau saat ini . Di tambah lagi Kenan tak kunjung datang ke kamarnya, itu semakin memperburuk fikiran Abell saat ini.

"Huftt .... baiklah . aku tidak boleh egois begini, aku memang harus meninggalkan kak Kenan sebelum semuanya terlambat . Aku harus kembali ke rencana awalku , aku tak boleh goyah lagi . Memang seharusnya perasaan di antara kita berdua tidak ada , dan semua ini salah."

Sampa pagi datang Abellia belum ada memejamkan matanya, banyak sekali yang ia fikirkan . Sampai pagi buta pun kenan tetap belum ada datang untuk menemui Abell , itu semua semakin memperkuat Abell untuk meninggalkan Kenan secepatnya . Tak ada pilihan lain.

"Kak ,sekali saja ... apa tidak bisa sekali saja kak !! Aku ingin bahagia bersama kak Kenan lagi seperti saat kemarin kita di villa. Aku ingin mengulang semuanya, tapi apa aku bisa? Aku akan menjadi beban saja dalam hal ini. Maafkan aku kak, aku selalu membuat masalah untuk kak Kenan. Aku tidak pernah berfikir sejauh apa resiko besar yang akan datang kalau kita bersama nanti, aku terlalu egois dalam hal ini. Seharusnya aku pendam saja persaan ini, kenapa aku harus mengungkapkannya kepada kak Kenan , ini semua semakin rumit jadinya sekarang." gumam Abellia.

Abellia belum juga bisa menghentikan tagisannya dari semalam , sakit teramat sakit yang abellia rasakan saat ini . Baru kemarin ia merasakan bahagia , tapi kenapa sekarang tuhan ambil kembali kebahagiannya.

"Tuhan , apa aku memang tidak bisa besama kak Kenan? apa aku tidak pantas untuk bahagia tuhan?" racau Abellia.

Karna terlalu lelah menangis dan memikirkan masalah yang tak kunjung menemukan solusi yang terbaik. Abellia memutuskan untuk mendi terlebih dahulu untuk membersihkan dirinya agar terlihat segar kembali, dan selepas mandi Abellia berencana menemui Kenan nanti.

Selesai mandi ia keluar kamar menuju ruang kerja Kenan. Dia yakin Kenan saat ini berada di ruang kerjanya, karena sudah menjadi kebiasaan Kenan saat ada masalah di selalu mengurung diri di ruang kerjanya.

Setelah sampai di depan ruang kerja Kenan , ia samar samar mendengan suara perempun dari dalam ruangan itu. ia buka pintu ruang kerja kenan itu dengan perlahan, dan betapa terkejutnya Abell saat melihat apa yang terjadi di dalam ruangan tersebut.

Deg .....

jantung Abellia rasanya berhenti berdetak saat ini juga, saat dia melihat apa yang terjadi di dalam ruang kerja Kenan . Di sana ia meliha kenan yang sedang mencium Karin dengan penuh gairah dan nafsu, hatinya serasa di remas remas melihat adegan seperti itu di depan mata kepalanya sendiri.

Abellia langsung pergi meninggalkan tempat itu dan berlari menuju kamarnya sendiri. air mata yang baru saja berhenti menetes kini kembali membasai kedua pipinya lagi.

"Aku harus segera pergi dari rumah ini, aku tidak bisa terus berada di sini . Ini terlalu menyakitkan , atu tidak sanggup tuhan. "  Teriak abellia frustasi .

" Kakak , dia bersama kak karin. Berarti sebelumnya apa yang kak Kenan bilang kepada ku itu ternyata semua palsu, kak Kenan hanya kasihan kepedaku . Bodoh sekali kamu Abell, seharusnya kamu sadar diri. Kamu sangat bodoh, mana mungkin kamu di cintai olek kakak sepupumu itu." gumam Abell sembari mengacak acak rambutnya sendiri, ia merutuki kebodohannya sendiri.

Abellia mulai mengemas semua barangnya untuk segera meninggalkan rumah Kenan, dia hanya membawa bebrapa pakaian yang dia perlukan.

Semua fasilitas yang Kenan berikan, tidak ada yang ia bawah. Dia hanya membawa beberapa barang milinya saja yang ia beli menggunakan uangnya sendiri , dan tidak lupa tabungan yang ia kumpulkan beberapa bulan ini. Dia tidak mau membebani Kenan lagi , suda saatnya ia memulai hidup mandiri.

Abell tidak menyangka rencananya untuk meninggalkan rumah ini terjadi juga , baru kemarin ia ingin menghapus niatnya ini tapi nyatanya semesta tak mengizinkannya. untuk masalah kuliahnya abell akan membicarakannya dengan dosennya nanti , dia tetap akan menyelsaikan pendidikannya walau dia tak tinggal dan mendapatkan fasilitas lagi dari Kenan.

Sedangkan di ruang kerja Kenan, Kenan masih belum sadar yang sedang dia cumbu itu adalah Karin. Dalam benak Kenan saat ini yang ia cumbu adalah Abell, jadi dia terus mencium Karin dengan penuh nafsu. Tanpa tau kalau adik kesayangannya sekarang akan pergi meninggalkan dirinya.

Kenan mulai sadar kalau yang sedang ia cium bukan Abellia , saat dengan berani Karin menyentuh aset berharga Kenan. Hal itu seketika membuat Kenan tersadarkan , karena Abellia tidak akan pernah berani melakukannya.

"Karin ... "

" Ah .... Sayang kenapa berhenti?"

"keluar ... "

"sayang "

"AKU BILANG KELUAR KARIN "

Karin yang di bentak seperti itu langsu g keluar dari ruang kerja tersebut, dia meninggalkan Kenan yang frustasi karena sudah menganggap Karin adalah Abellia.

" BODOH ..... Gara gara miuman itu aku sampai mengira Karin adalah Abellia , hampir saja aku melakukan hal yang tidak tidak dengan karin kalau aku tidak segera sadar tadi." geram Kenan pada dirinya sendiri.

Ingat dengan Abellia, tiba -tiba Kenan sadar akan satu hal . dia dari semalam belum menemui kekasih kecilnya itu. Tak fikir panjang lagi Kenan langsung berlari menuju kamar Abellia.

Sesampainya Kenan di kamar Abell , ia tidak melihat pemilik kamar itu. Kenan yang tak menaru curiga apa pun , ia beranjak keluar dari kamar Abell dan berencana ke ruang makan . Kenan berfikir mungkin Abellia menunggunya di ruang makan saat ini untuk sarapan bersama.

Jadi sebelum ke bawah untuk sarapan , Kenan melangkahkan kakinya ke kamar Kenan sendiri untuk membersihkan diri. Dia tidak mau Abellia mencium bau alkohol dari tubuhnya ini , karena itu bisa membuat Abellia marah besar kepada dirinya nanti.

Memikirkan bagaimana cara Abellia marah kepada dirinya, Kenan seketika menggelengkan kepalanya dan ada senyum terukir di bibir Kenan . Itu pasti akan sangat mengerikan sekaligus menggemaskan saat Abellia marah , Kenan sangat suka saat melihat ekspresi abell saat marah baginya itu sangat menggemaskan .

Kenan segera mandi dan bersiap untuk ke ruang makan, tapi saat sampai di ruang makan dia tidak ada meliahat Abellia di sana . Kenan mulai merasa gusar saat dirinya tidak menemukan keberadaan Abell.

"Bik .... bibik Nanik ... bikkk !!!"

"I - Iya tuan ...."

"Dimana Abellia bik?"

"Nona muda belum ada datang tuan, saya bahkan belum melihat nona dari kemarin sejak datang dari villa bersama tuan."

Persaan Kenan mulai tidak nyaman, dia merasa ada hal buruk yang sedang terjadi saat ini. jadi dia segera berlari ke kamar Abellia lagi untuk memastikan keberadaan Abellia ada di kamarnya atau tidak.

Sesampainya di kamar Abellia, kamar itu masih sama seperti tadi saat ia periksa pertama kali . kamar Abell kosong, Kenan berusaha mencari Abellia ke kamar mandi tapi tetap tidak ada. sampai dia melihat ada secari kertas di meja rias Abellia dan di sana juga ada semu kartu kredit yang kenan berikan kepada Abellia.

Deg ...... .

* * * *

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Jan 30 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Kakak sepupu pelindungkuOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz