Bab 21

1.9K 12 0
                                    

Selesai sarapan , Abel langsung masuk ke dalam kamar dengan alasan ada pekerjaan rumah yang harus dia selesaikan. Tetapi sebenarnya Abel hanya malas melihat tingkah Kakaknya yang bermesraan dengan karin di depannya.

"Kak Kenan kenapa bawa wanita itu ke sini sih? kayak gak ada wanita lain aja." gumam Abel.

Abel mengomel sendiri di kamarnya, dia berencana akan diam seharian di kamar karena malas harus melihat Karin di rumah ini.

"Tok. . . Tok . . . Tok. . . "

"Abelia . . . bisa kakak masuk?"

"Masuk aja Kak, tidak di kunci kok." ucap Abel dari dalam kamar.

"kamu langsung ke kamar apa tidak rindu dengan kakak hem. . ?" tanya Kenan dengan melangkahkan kaki masuk kedalam kamar Abel.

Sesampainya di dalam kamar Abel , Kenan langsung mempertanyakan sikap Abel. Kenan duduk di pinggir kasur Abel agar bisa lebih dekat dengan adiknya yang sedang ada di meja belajar.

"Aku , kangen sama kak Kenan. tapi kakak sedang sibuk dengan kak Karin, jadi aku gak pengen ganggu Kak Kenan."

" Hei . . . tidak ada yang seperti itu . Karin itu sebenarnya baik , cuman dia belum terbiasa saja dengan kamu . coba kamu lebih akrab dengan dia, kalian pasti cocok nantinya."

"Kak Kenan akan segera menikahinya?"

"Apa kamu tidak setuju bila kakak ingin menikah dengan kak Karin?"

Belum menjawab pertanyaan Abel , Kenan malah bertanya balik kepada Abel.

"Aku setuju saja asal kak Kenan bahagia."

Walaupun berat menerima wanita itu sebagai istri kakak sepupunya, Abel tidak bisa melakukan apapun kalau Kenan mencintai wanita itu. dia tak punya hak untuk melarang Kenan bersama siapa kelak.

"Bisakah kamu berikan pelukan dulu kepada Kakak hem. .? kakak sangat merindukan kamu gadi kecil."

"Aku bukan gadis kecil lagi kak , aku udah besar gini ." kesal Abel dengan memanyunkan bibirnya.

"Baiklah - baiklah ." kekeh Kenan melihat tingkah menggemaskan Abel yang tak pernah berubah.

Abel tanpa di minta dua kali dia langsung memeluk Kenan, karena dia juga merindukan Kenan , sangattt sangat rindu. karena mereka bedua tak pernah berjauhan selama ini, ini kali pertama mereka berjauhan.

Mereka menikmati pelukan itu dalam diam. dan bila orang lain melihat hal itu, mereka akan mengira kalu Kenan dan Abel adalah sepasang kekasih yang sedang bermesraan.

"Aku melakukan semua ini agar aku bisa menekan setiap rasa yang ada di dalam hati ini yang seharusnya tidak ada, tapi untuk saat ini biarkan dulu aku menikmati pelukan yang aku rindukan sejak dulu." batin Kenan.

Kenan asik dengan pikiranya sendiri tanpa melepas pelukanya pada Abel. Begitu juga dengan Abel yang juga larut dalam pikiranya sendiri. Menikmati waktu bersama dengan hanya diam dan saling memeluk, menumpahkan segal kecemasan, kegundahan, rasa rindu dan segala macam perasaan yang mereka rasakan.

"Kak . . . maafkan aku . ." batin Abel.

Abel ingin menangis sat berada di pelukan hangat Kenan , Tapi dia tidak bisa mengatakan apa yang ada di dalam hatinya.

Saat asyik berdua, terdengar ketukan pintu dari luar dan di sertai suara bik Nanik.

Tok

Tok

Tok

"Nona , di luar ada teman nona . katanya ingn menjemput nona!" seru bik Nanik.

Abel yang mendengar hal itu langsung refleks melepas pelukannya dengan Kenan.

"Astaga , gawat . . . Aku lupa ada janji dengan mereka. Kak Ken, maaf . . aku harus pergi sebentar." ucap Abel.

* * * *

Kakak sepupu pelindungkuWhere stories live. Discover now