Bab 37

1.9K 15 0
                                    

"Sayang , maaf ya . Aku janji tidak akan melakukan hal ini lagi."   ucap karin , ia masih berusaha untuk membujuk Kenan agar pria ini bisa luluh lagi kepadanya.

"karin, sekarang kamu kembalilah ke tempat kamu. Aku tidak ingin melihat wajah kamu lagi."

Karin kaget dengan perkataan Kenan barusan , kenapa Kenan bisa mengatakan hal itu? ada apa sebenarnya? Tidak mungkin kan kalau Kenan marah dan mengusir dia hanya karena dia membawa teman temannya ke rumah Kenan? Itu sangat mistahil.

Banyak sekali pertanyaan di benak Karin saat ini, tapi dia tidak ingin memikirkanya sekarang karena itu bukan saat yang tepat. Saat ini yang paling penting dia harus memikirkan bagaimana cara agar Kenan kembali ke dalam pelukannya dan tidak mengusir Karin dari kehidupan Kenan .Karena itu sangat berbahaya untuk kelangsungan hidupnya.

"sayang kamu bicara apa sih? kenapa kamu mengusir aku seperti ini?"

"karin ...... stop!! Jangan panggil saya dengan panggilan menjijikkan itu lagi . saya sangat tidak suka."

"Kenapa tudak suka? sebelumnya kamu biasa saja dengan panggilan itu , kenapa sekarang jadi tidak suka? Ada apa dengan kamu Kenan , kenapa kamu berubah begini ?"

"saya tidak ada berubah Karin, kamu dari awal tau bagaimana hubungan kita sebenarnya. Jangan melewati batas ." Geram Kenan.

"Aku melewati batas? aku tidak pernah merasa seperti begitu. Ada apa dengan kamu sebenarnya, kenapa tiba tiba berubah sikap begini denganku? Aku tidak terimah di perlakukan seperti ini Kenan, kamu seperti  hanya memanfaatkan aku untuk kepentingan kamu saja ."

"Jangan mengatakan saya memanfaatkan kamu Karin,simbiosis mutualisme karena kita memang saling menguntungkan dalam hal ini bukan begitu . Saya memberikan semua fasilitas kepada kamu dan tidak pernah bertanya untuk apa itu, memang dengan tujuan agar kamu diam saja di rumah saya dan tidak melakukan tindakan yang merugikan saya nantinya. Kamu saya suruh untuk tinggal di tempat ini, karena memang itu perjanjian kita dari awal bukan? jadi jan gan lewati batasan kamu Karin." jelas Kenan pada karin yang mulai tersulut emosinya.

"Ohhh .... aku mengerti sekarang , kenapa kamu berubah sekarang kepada ku! Kamu sudah mengatakan isi hati kamu bukan kepada  keponakan kesayangan kamu itu bukan? Ahhhh iya , kamu pasti sudah mengatakannya !! kamu sungguh bajingan Kenan, apa yang akan orang katakan dengan hubungan kalian? Kamu belum memikirkan hal itu bukan, mungkin kamu tidak masalah dengan hubungan ini tapi bagaimana dengan mental dan perasaan keponakan kamu itu dengan omongan semua orang di luaran sana? apa dia bisa kuat menerima ujaran kebencian dari orang orang yang akan menyebutnya tidak tau diri?"

"KARIN .. ..  JAGA BICARA KAMU SEBELUM KESABARA SAYA HABIS."

"silahkan lakukan apapun kepada aku sekarang. Tapi asal kamu tau, nanti begitulah orang akan menilai kamu dan adik sepupu kamu itu. Kamu tidak bisa menutup semua mulut mereka dengan kekuasaan kamu, dan aku yakin itu akan menyakiti keponakan kamu itu."

Karin , setelah ia mengutarakan semua kekesalannya kepada Kenan. Dia langsung meninggalkan Kenan sendiri menuju kamarnya , ia tidak mau berlama - lama berdebat dengan Kenan yang ada masalah mereka akan semakin rumit dan Kenan akan semakin marah kepadanya.

Sedangkan Kenan diam di tempat dan memikirkan apa yang di katakan oleh Karin barusan, ucapan Karin terngiang - ngiang di telinga dan fikiran Kenan saat ini.  Dia tidak mau kalau  nanti Abellia di cap buruk oleh orang lain, kalau hanya dirinya saja yang di cap buruk itu tak masalah tapi kalau sampai itu terjadi kepada Abellia juga dia tak akan bisa terima .

Karin yang ada di dalam kamarnya saat ini dia sedang mengamuk , ia melempar semua barang yang ada di kamar itu . dia tidak terima dengan perlakuan Kenan kepada dirinya , ini adalah penghinaan untuknya.

"aku akan buat kalian berpisah, bagaimana pun caranya aku akan lakukan segala hal untuk itu semua. Bila tidak bisa dengan cara halus, aku akan lakukan dengan cara yang kasar. Jangan fikir aku akan menyerah dengan mudah dalam hal ini, kamu yang sudah mengajakku masuk ke dalam masalah ini Kenan . Mari kita selsaikan sampai akhir ." gumam karin dengan senyum sinis terukir di bibirnya.

Karin sangat marah dan merasa posisnya saat ini terancam , ia akan menghasut Abellia dan Kenan agar mereka berpisah. Apabila tidak berhasil, dia akan menggunakan cara kasar untuk memulskan rencanya.

Abellia di dalam kamar belum tau bagaimana kaeadaan di luar sana, dia saat sampai di kamarnya tadi langsung mandi dan sekarang sedang duduk di tempat tidurnya menunggu Kenan.

tapi, Kenan tidak kunjung mencul di kamarnya. Sampai waktu makan malam pun Kenan tidak ada datang. jadi , Abellia memutuskan ke bawah untuk melihar Kenan . Dia ingin memastikan bagaiman keadaan Kenan saat ini.

Abellia turun dari tempat tidurnya dan ia beranjak keluar dari kamarnya , ia menuruni anak tangga untuk menuju lantai bawa. Sesampainya dia di bawah, bukan Kenan yang ia lihat. Melainkan Karin, Abellia ingin menghindar tapi sepertinya sangat sia - sia saat ini. karena Karin sudah lebih dulu melihatnya dan memanggilnya.

"Abellia, kemarilah dulu . Ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu."

"Ada apa kak ?" ucap Abellia sembari berjalan ke karin saat ini berada.

"Apa kamu tidak malu dengan apa yang kamu lakukan saat ini?" tanya karin to the poin tanpa basa basi sama sekali.

"maksud kak Karin apa ya , aku tidak mengerti?"

"Halah , gak usah sok gak ngerti segala. Kamu apa tidak sadar diri , kamu berani berhubungan dengan kakak sepupu kamu sendiri?"

"tapi kak ___ ."

"Oke , saya tau kamu tidak ada hubungan dara dengan kenan, tapi apa kau pikir orang - orang di sekitar kalian akan terima? Selama ini Kenan selalu mengatakan kalau kamu itu adik kandungnya dan tidak pernah mengatakan kamu hanya sepupunya . "

Abellia hanya menundukkan kepalanya, nyatanya yang di katakan Karin benar adanya Abellia tak bisa menyangkal perkataan Karin saat ini.

"Sekarang apa yang akan orang pikirkan kalau tau hubungan kalian? kamu sungguh ingin menghancurkan semua kerja keras Kenan selama ini ya? kamu ingin membuat perusahaan Kenan bangkrut  karena hal ini? kamu terlalu egois Abellia." cerca karin.

Deg    ....... perasaan Abellia tiba tiba gamang dan seperti di peras paksa. Dia tidak perna berfikir panjang tentang hubungannya dengan Kenan sebelumya. Abellia tidak bisa bicara apapun lagi saat ini, dia hanya diam dan membiarkan karin pergi begitu saja meninggalkan dia sendiri di meja makan.

Keinginan Abellia untuk mancari Kenan dan makan malam bersama seketika hilang dan dia langsung kembali lagi ke kamarnya dengan mebawa setumpuk beban dan perasaan yang hancur . Ia hanya bisa menangis sepanjang perjalanan menuju kamarnya , dan alam sepertinya mengerti tentang perasaanya saat ini . Langit yang tadinya cerah banyak bintang menghiasi  malam , kini berganti hujan lebat yang menghiasi malam sunyi ini.

* ** * *

Kakak sepupu pelindungkuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt