informasi yang salah

En başından başla
                                    

Seluruh pasang mata terpusat pada Genan.

"Saya setuju dengan perkataan Marquess Genan. Namun..bagaimana kita mengatasi situasi ini Yang mulia?" viscount Ender bertanya.

Raja Denan menghela nafas, situasi desa Amerley benar benar membuat nya pusing. Sebab, belum ada titik terang dalam mengatasi masalah di sana. Dan jika terus terusan seperti ini, maka bisa di pastikan, cepat atau lambat Desa Amerley hancur.

Pandangan nya tertuju kepada keponakannya yang hanya menampilkan raut datar yang kaku.

"Aku punya solusi untuk mengatasi masalah ini. Tapi, aku tidak terlalu yakin, apakah solusi ini akan efektif atau tidak." Arviant menatap mereka satu persatu.

"Solusi apa itu?" tanya Raja Denan. Ia penasaran, tentang solusi yang Arviant maksud.

Arviant menegakkan badannya dan mulai berbicara. "Kita bisa menggunakan bahan organik berupa lempung, pasir, dan vermiculite yaitu bahan mineral silika. Yang di panasi dalam suhu tinggi. Selain itu, di buat sorben dari bahan sintetis, busa poliuretan, polietilen, polipropilen, dan serat nilon."

Marquess Zaenal menyahut. "Apa fungsi dari sorben, Duke?" tanyanya.

Kemudian, Arviant kembali menjelaskan. "Sorben berfungsi mengubah minyak dari fasa cair menjadi padat, sehingga mudah untuk di kumpulkan."

Marquess Zaenal mengangguk.

"Ada pertanyaan lagi?"

Raja Denan mengangguk. "Apakah metode itu efektif?"

"Saya tidak menjamin, yang mulia. Tapi, apa salahnya kalau kita mencoba? Siapa tahu, dengan memakai metode ini, pencemaran minyak di laut bisa teratasi." jawab Arviant.

"Ya kau benar. Lalu, kapan kau ingin mencoba metode itu?"

Saat Arviant hendak menjawab, tiba tiba Panglima Betran memasuki ruangan. Membuat suasana hening. "Maafkan atas kelancangan saya, yang mulia raja." Betran membungkuk hormat.

Raja Denan mengangguk. "Katakan, apa tujuan mu?"

"Saya ingin mengabarkan sesuatu kepada Duke."

"Kabar apa?" tanya Arviant penasaran. Tidak biasanya Betran seperti ini.

"Duchess menghukum pelayan di kediaman Roze." bisik Betran.

Alis Arviant mengerut. "Lalu? Apakah itu penting?"

Betran menghela nafas. "Ada kekeliruan yang selama ini terjadi Duke. Saya tidak bisa memberitahukan anda di sini."
B

etran pun izin pamit. Sedangkan Arviant kembali bertanya tanya, tentang kekeliruan apa yang Betran maksud.

"Untuk waktu dan hari pelaksanaannya akan saya pikirkan lagi, yang mulia."

"Baiklah, kalau begitu, rapat kali ini cukup sampai di sini."

"Salam hormat kami yang mulia Raja." mereka membungkuk hormat.

Kemudian setelah itu mereka mulai keluar dari ruangan. Yang tersisa hanyalah Raja Denan dan Arviant.

Raja Denan mendekat, lalu menepuk bahu keponakannya, "Aku yakin, kau bisa mengatasi masalah ini, Arviant."

"Ya, Semoga saja Yang mulia."

"Pulanglah, sepertinya ada hal penting yang ingin pengawal mu beritahu." Raja Denan mengedikkan dagunya ke arah Betran yang sedang berdiri tegap di luar ruangan.

"Baik, kalau begitu saya pamit undur diri yang mulia."

-

"Bagaimana mungkin? Berarti selama ini kita memakan informasi yang salah?"

Arviant mengusap wajahnya kasar. Sungguh, ucapan Betran barusan membuat nya kesal bukan main. Kini, mereka sedang berada di perjalanan menuju pulang.

"Benar, Duke. Selama ini pelayan Diana memberikan laporan keliru tentang Duchess kepada anda."

Arviant mendesis. Bisa bisanya ia tertipu oleh budak? "Sialan pelayan itu."

"Lalu? Apa lagi yang kau tahu?"

Betran memperbaiki duduknya tubuhnya yang sempat bungkuk ia tegakkan kembali. Ia kemudian menjawab. "Pelayan di kediaman Roze membenci Duchess. Begitulah informasi yang saya dapatkan dari Reno."

Reno sendiri adalah salah satu kesatria bayangan yang Arviant perintahkan untuk menjadi pengawal pribadi gadis itu dari seminggu yang lalu. entah tersambar apa dirinya, sampai menempatkan salah satu kesatria bayangan nya untuk menjaga Selena.

Arviant yang mengetahui fakta itu mengerutkan alisnya, ia rasa pelayan itu membenci Selena karena sikap Selena yang terkadang semena mena pada pelayan. Tapi ia tak pernah menyangka, bahwa perlakuan pelayan itu di luar batas seperti ini.

"Dan ada lagi fakta yang kita tidak tahu, Duke."

"Apa?"

"Saya mendapatkan kabar dari pelayan pribadi Duchess kemarin, dia memberitahukan kepada saya, bahwa Duchess pingsan berhari hari setelah anda menghukum nya dengan hukuman cambuk sebanyak delapan puluh kali."

Ya, Betran baru saja mendapatkan kabar itu dari Aeri, waktu itu, ia tak sengaja berpapasan dengan Aeri di lorong tempat penyimpanan bahan makanan. Dan, Betran memanfaatkan pertemuan tak sengaja itu dengan menanyai tentang Selena yang tak muncul saat acara penyambutan kedatangan mereka dari medan perang.

Kala itu, Aeri justru menangis. Membuat Betran kelabakan. Namun, berikutnya Aeri kembali berbicara dan memberitahukan alasan Selena tak menampakkan diri, serta hal yang menimpa Selena semasa mereka berada di medan perang.

Betran tidak pernah menyangka bahwa dampak dari cambukan yang Arviant berikan kepada Selena bisa sefatal itu, yang kata Aeri nyaris merenggut nyawa Selena.

-

Guysss ya ampuuuunnnnn😭😭😭 maafkan diriku yang baru sempat up yaa, sedikit cerita nih ya, kemarin kemarin tuh aku udah hampir kelar nulis, cmn tulisanku malah kehapussssss, ngga ke save😭 berakhir lah bikin aku badmood dan males buat nulis ulang😭 maafin yaaa hehe

Nantikan part SSL selanjutnya❤

Selena's Second LifeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin