3

46 6 0
                                    

“Sebentar lagi akan diadakan perayaan hari ibu. Kira-kira anak-anak mau ngasih apa nih ke ibu atau ke mama-mama kalian?” Seorang guru TK memberitahu pengumuman di depan anak-anak.

“Hari ibu itu hari buat apa mis?”

“Hari ibu ya hari ibu, masa pake nanya hari apa,” Cibir Agnes percaya diri.

“Emang Age tahu?” Tanya teman yang paling akrab dengannya.

“Caca enggak tahu?” Agnes bertanya memastikan kemudian menjawab, “Hari ibu itu hari setelah minggu—senin, selasa, kamis, minggu, ibu—“

“Age...” Panggil miss memperhatikan yang membuat Agnes menatap udara.

“Bukannya cuman sampe minggu? Kan kalo habis nge game besoknya kita sekolah.” Anak lain bertanya kepada salah satu temannya yang dapat didengar oleh mereka.

“Iya yah,” Setuju temannya.

Menghela nafas, miss geleng-geleng kepala. Kemudian dia bertepuk tangan meminta perhatian . “Tepuk diam!”

Dengan kompak semuanya bertepuk tangan satu kali.

“Bila aku!”

Mereka sangat bersemangat yang dilanjut tepukan tangan selanjutnya.

“Sudah tepuk!”

Tepuk tangan lagi.
       
“Maka aku!”

Kembali bertepuk tangan.

“Akan diam!” Mereka melipat lengan di atas meja. “Diam! Hustsss.”

“Jadi... perayaan hari ibu itu ... perayaan untuk sosok ibu yang sudah melahirkan kita kedunia.” Miss mulai menjelaskan. “Sosok mama yang ngurus kita...” matanya mencuri pandang ke arah Agnes. “Bukan hari setelah minggu... Paham Age?”

Disenggol Caca, Agnes meringis bodoh.

“Kalo yang ngelahirin tuh mama kan mis?” Tanya anak lain.

“Mama sama ibu itu sama sayang.”

“Kalo papa sama ibu sama enggak?” Allen bertanya yang langsung mengundang gelak tawa semua orang.

“Papa itu yang kerja, Ale.” Sahut teman yang masih satu komplek perumahan dengan Allen.

“Tapi kata miss ibu itu yang ngurus kita dan dirumah papa juga ngurus aku sama Age jadi papa juga ibu.”

“Bodo banget si.”

“Udah udah. Jadi Ale... Memang benar papa bisa mengurus kita tapi papa enggak bsia ngelahirin kita ... yang bisa ngelahirin kita cuman ibu dan mama.”

“Berarti kalo enggak punya ibu enggak bisa lahir kedunia dong, mis?”

“Iya bener.”

“Lahir? Apa itu lahir?” Tanya Allen polos.

Tenyum kecil, miss menanggapi Allen dengan sabar. “Lahir itu ya lahir, keluar dari perut ibu."

HARAPAN (ANTON RIIZE #01) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang