Chapter 10: Arah Mata Angin

94 11 0
                                    

Sebuah legenda tercipta begitu saja di sebuah daerah yang ada di Busan.

Cerita-cerita yang awalnya hanya dari mulut ke mulut lalu menyebar luas ke seluruh sekolah yang ada di Busan.

Dulu, Busan adalah sebuah daerah yang cukup tentram, walaupun kejahatan ada di beberapa daerah serta kenakalan remaja yang suka sekali mencari masalah tanpa takut terkena dampaknya, setidaknya, di masa itu, para penduduk di Busan tidak perlu merasa waspada setiap waktu karena takut akan kejadian buruk menimpa mereka.

Namun, dalam sekejap, persetuan antar dua sekolah menyebabkan suasana di Busan berubah menjadi mencengkam.

Sebuah sekolah dari wilayah barat membuat kekacauan di wilayah timur sehingga salah satu sekolah di sana yang terkenal dengan geng menyeramkannya langsung turun tangan dan menghabisi semua sampah yang mengganggu ketentraman wilayah mereka.

Perkelahian yang hanya bermodalkan gertakan serta pukulan-pukulan asal dengan harapan melukai wajah musuh mereka, menyebabkan perkelahian yang disebut dengan tawuran itu tiba-tiba saja menjadi kegiatan rutin dari dua wilayah itu.

Tiba-tiba saja setiap wilayah barat dan wilayah timur mulai mencari aliansi dengan tujuan saling menghancurkan.

Tawuran berskala besar yang selalu dilakukan oleh para remaja labil tidak tahu diri itu membuat para penduduk merasa resah.

Mereka bisa saja terkena dampak mengerikan dari tawuran yang hanya dilakukan oleh bocah-bocah ingusan itu.

Kecemasan para penduduk bahkan tidak bisa diredakan oleh aparat kepolisian.

Penyebabnya, para aparat sendiri tidak bisa menghalangi dua wilayah itu saling bertarung satu sama lain. Mereka terlalu brutal dan kebal hukum sehingga semua pihak berwajib sampai tidak tahu harus melakukan apa.

Karena keresahan para warga telah terdengar diseluruh wilayah Busan.

Terciptalah sebuah kelompok yang terdiri dari para siswa dari seluruh sekolah di wilayah selatan.

Tiba-tiba, kelompok itu muncul dan selalu hadir jika wilayah barat dan timur mulai melakukan aksi meresahkan mereka. Kegiatan dari wilayah selatan itu menyebakan si penguasa wilayah barat kepanasan. Dia merasa kalau wilayah selatan terlalu ikut campur dengan pertarungan sengit antara wilayah timur dan barat.

Oleh sebab itu, terciptalah kelompok dari wilayah utara yang bertujuan untuk menghalangi wilayah selatan setiap mereka datang dengan tujuan mencegah perkelahian antara wilayah barat dan wilayah timur.

***

"Dan sekarang, Lee Jeno sialan itu malah bersahabat dan menjadi teman sehidup semati dengan si Na Jaemin keparat itu. Menyebalkan sekali jika diingat."

Gerutuan Zhong Chenle yang Jisung dengar ketika mereka berdua berhasil masuk ke UKS dan membiarkan teman penyakitan mereka berbaring nyaman di kasur yang empuk.

Jisung meregangkan tubuhnya yang pegal karena menggendong tubuh kecil Renjun yang ternyata cukup berat. Remaja 16 tahun itu melirik Chenle yang sedang mencari sesuatu di dalam lemari kaca yang berisikan berbagai macam obat.

"Aku tidak menyangka Na Jaemin itu masih selamat, padahal aku ingat dengan jelas kalau hari itu aku-"

Jisung terdiam ketika ingatannya ia bawa ke masa di mana dia harus merelakan Jung Sungchan, teman Jisung satu-satunya di sekolah harus pindah karena sebuah kejadian.

"Apa?" tanya Chenle terdengar ketus walaupun dirinya sibuk meraih botol-botol obat di dalam lemari lalu kembali meletakkan botol itu setelah membaca tulisan di botol tersebut.

[FF NCT DREAM] ROTATEWhere stories live. Discover now