Chapter 34: Cermin Misterius

197 14 5
                                    

Alisnya saling bertaut ketika mendapati cokelat panas yang ia buat tadi untuk muridnya masih berada di atas meja dalam keadaan utuh.

Lee Jeunha berjalan menuju kamar mandi dan mengetuk pintunya untuk memastikan bahwa sosok yang ia cari memang masih ada di dalam.

"Jisung?"

Tidak ada sahutan.

Jeunha semakin bingung, dia pun mencoba membuka pintu kamar mandi tersebut dan terdiam ketika tahu pintu itu tidak dikunci. Dia pun masuk ke dalam dan mendapati keadaan kamar mandi yang tidak ada penghuni.

Mesin pengering sudah selesai melaksanakan tugasnya dan Jeunha pun mengambil seragam Jisung lalu meletakkannya ke dalam keranjang, sebelum akhirnya dia keluar dari kamar mandi dengan tanda tanya memenuhi kepalanya.

"Eomma kenapa?"

Suara lembut dari anaknya membuat Jeunha menoleh ke arah anaknya itu. Dia mendapati Renjun, dengan tangan kanannya memegang mug bergambar kartun favoritnya, serta di tangan kanan memegang kantung kresek berisikan obat yang mereka tebus tadi di apotik.

"Ah, eomma mencari teman eomma, pakaiannya masih ada di sini. Tapi, kenapa dia tidak ada di mana pun?" ucap Jeunha lalu berjalan mendekati Renjun yang mengernyitkan alisnya bingung.

"Mungkin dia sudah pulang?" ucap Renjun tidak yakin.

"Dengan mengenakan pakaian milik Xiaojun? Dia akan mengenakan seragam ini kembali besok, bagaimana mungkin dia pergi meninggalkan pakaiannya di sini?" ucap Jeunha terdengar tidak setuju dengan ucapan Renjun.

Renjun hanya mengedikkan bahunya tidak peduli, lalu setelahnya dia tersadar sesuatu. Dia menatap ibunya dengan tatapan heran.

"Teman eomma  masih bersekolah?" tanyany dan berhasil membuat Jeunha gelagapan.

Namun, melihat reaksi ibunya, bukankah Renjun tidak perlu merasa heran lagi bukan? Dia sudah tahu kalau ibunya tidak hanya sekedar berteman dengan si "teman" ini.

Renjun mendengus kecil lalu berjalan menuju kamarnya, dia berniat tidur setelah meminum obat yang entah apa saja isinya karena dia tidak sempat melihat-lihat isi kantung kresek itu.

Alis Renjun saling bertaut ketika melihat pintu gudang terbuka begitu saja. Seingatnya, pintu tersebut masih dalam keadaan tertutup ketika dia keluar dari kamar menyusul Jeunha.

Renjun pun berjalan mendekati gudang hendak menutup pintu gudang tersebut. Namun, dia tertegun ketika melihat seseorang tergeletak tidak sadarkan diri di dalam gudang, lebih tepatnya di depan cermin misterius milik ibunya.

"Eomma! Ada orang yang pingsan di sini!"

***

Lee Jeunha mengetuk jemarinya di atas meja dengan alis saling bertaut. Dia berpikir keras hingga mengabaikan teh hangat miliknya sudah berubah menjadi dingin. Dia tidak menyentuh teh tersebut karena dirinya sibuk menggali ingatan mengenai cermin yang sudah resmi menjadi miliknya setelah diberi oleh temannya.

Jeunha saat itu hanyalah remaja berusia 13 tahun ketika dia tidak sengaja melihat seorang nenek tua sedang menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Begitu banyak barang antik di atas tikar yang lusuh dengan beberapa lubang di tikar tersebut. Lalu, pandangan matanya tertuju pada sebuah benda yang ditutupi oleh kain putih.

"Benda ini adalah milikmu."

Jeunha tertegun ketika mendengar nenek itu berbicara. Dia menatap si nenek yang tersenyum misterius ke arahnya.

[FF NCT DREAM] ROTATEWhere stories live. Discover now