Chapter 24: Kemarahan Chenle

99 9 0
                                    

Busan.

Kota di mana pertama kali Chenle menginjakkan kakinya di Korea.

Kedua orang tuanya sudah lelah menghadapi kenakalan Chenle dan Chenle sendiri pun sudah lelah mendengar nasihat dari orang tuanya. Dan Chenle juga lelah bersekolah. Maka dari itu, dia senang sekali ketika tahu dia dikeluarkan dari sekolah karena Chenle melukai temannya sampai masuk UGD. Bagi Chenle, seharusnya temannya itu juga dikeluarkan dari sekolah karena berani mencari masalah dengan Chenle yang terkenal dengan temperamen mengerikannya.

Chenle kira, dia benar-benar tidak bersekolah lagi setelah dikeluarkan. Tapi ternyata, kedua orang tua Chenle memiliki rencana untuk menyekolahkan Chenle di Korea Selatan, lebih tepatnya di Busan. Alasannya karena sepupu jauh Chenle ada di Busan. Sepupunya itu bersekolah di sana namun Chenle akan berbeda sekolah dengan sepupunya itu karena sang sepupu bersekolah di sekolah unggulan. Hanya anak-anak pintar dan berprestasi yang diterima di sana.

Sedangkan Chenle, dia harus bersekolah disebuah sekolah yang berada di pinggiran kota. Beruntung Chenle diterima sebagai murid di sana itu pun berkat sokongan dana dari kedua orang tua Chenle.

Hari itulah, di mana Chenle bertemu dengan seseorang bernama Huang Renjun, yang saat itu adalah kakak kelasnya di sekolah. Mereka berteman dengan akrabnya karena Renjun terlebih dahulu menyapa Chenle, dia yang mengenalkan Chenle dengan lingkungan sekolah sampai pada akhirnya, Chenle bertemu dengan seseorang bernama Xiaojun. Dan ternyata, merupakan teman dekat Chenle ketika dia berusia 9 tahun.

Pertemuan tidak terduga itu, menyebabkan Chenle mengetahui fakta yang cukup mencengangkan.

Sebuah fakta mengenai pertarungan antara empat wilayah di Busan. Serta, sebuah fakta mengenai Xiaojun, teman masa kecilnya adalah ketua dari wilayah barat.

"Jadi, Chenle, apakah kau mau menjadi ketua dari wilayah barat?"

Dan tiba-tiba saja, tawaran menggiurkan itu Chenle dapatkan ketika Chenle berada di titik terendah di dalam hidupnya.

Chenle butuh pelampiasan untuk meredakan perasaan tidak menyenangkan ini di hatinya.

***

Suasana ini, sudah cukup lama tidak Chenle rasakan. Mungkin, Chenle benar-benar kejam karena tidak pernah menengoki keadaan anggota kelompoknya. Bagaimana lagi? Sekolah Chenle saja berada di kaki gunung, dia terlalu malas pergi karena dia banyak menghabiskan waktu di perjalanan dan itu cukup melelahkan. Seperti yang ia lakukan sekarang.

Setibanya Chenle di basecamp, dia disambut oleh para anggotannya yang sumringah ketika melihat kedatangan Chenle.

Chenle meminta para anggotanya itu untuk tenang dengan menggunakan tangannya. Dia duduk di sofa panjang sambil menghembuskan nafas kuat-kuat, membiarkan seluruh anggotanya berdiri di dekatnya dengan keheningan yang sangat terasa.

"Mana Jaebum?" tanya Chenle, dia butuh tangan kanannya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Chenle mendapatkan kabar dari Sungchan bahwa anggotanya diserang oleh anggota dari wilayah timur. Chenle yang mengatahui kabar itu tentu sangat geram, ditambah lagi, Sungchan mengatakan bahwa Na Jaemin menghasut wilayah timur untuk menyerang wilayah barat dikarenakan Chenle tidak ada di sana.

Keheningan itu membuat Chenle mengernyitkan alisnya, dia menatap anggotanya yang menundukkan kepala dengan dalam, Chenle bisa melihat beberapa anggotanya mendapatkan luka ringan sampai berat di wajah mereka.

"Kenapa tidak ada yang menjawab?" tanya Chenle lagi dan kesabarannya sudah habis karena keterdiaman para anggotanya.

"Kalian benar-benar ingin aku hajar dulu supaya kalian mau menjawab?" ancam Chenle dan ia melihat salah satu anggotanya yang menunduk itu mengadahkan kepalanya dan menatap Chenle takut-takut.

[FF NCT DREAM] ROTATEWhere stories live. Discover now