Chapter 31: Salah Paham

85 8 0
                                    

Tidak pernah terpikirkan di dalam benak Haechan bahwa hidupnya akan sesulit ini.

Kedua orang tua yang bercerai ketika dia baru berusia 10 tahun. Dia tinggal bersama ibunya yang pontang-panting mencari uang demi kebutuhan mereka tetapi sang ibu seperti tidak menganggap kehadiran Haechan. Kesepian yang Haechan rasakan menyebabkan anak itu memutuskan untuk mencari kesenangan di luar sana demi menghilangkan rasa sepi yang menyesakkan dada.

Ketika Haechan pertama kali melihat bayangan aneh itu di cermin. Yang Haechan rasakan adalah bahagia.

Haechan tidak menyangka kalau dia akan menemukan kebahagiaannya bersama enam manusia yang memiliki berbagai macam karakter. Namun, rasa bahagia itu menghilang dalam sekejap ketika Haechan melihat sebuah bayangan yang sangat menyakiti hatinya.

Bagaimana bisa Haechan hanya sebentar merasakan kebahagiaan itu?

"Kalian lihat Na Jaemin?"

Pertanyaan dengan suara dingin itu menyebabkan Haechan tersadar dari lamunannya. Haechan tidak menyangka kalau dia berjalan sambil melamun. Tubuh tinggi Haechan sudah berdiri tepat di belakang Minhyung yang sedang berhadapan dengan Lee Jeno selaku sosok yang menanyakan keberadaan Na Jaemin.

"Kami tidak melihatnya" jawab Minhyung, dia terdengar terburu-buru karena memang Minhyung bertujuan untuk menemui cermin misterius itu bukan? Lalu Haechan mengekorinya karena penasaran dengan tindakan apa yang akan Minhyung lakukan setelah melihat cermin itu.

"Hah, ke mana perginya anak sialan itu?!" desis Jeno kesal, dia mengacak rambut hitamnya yang memanjang. Jeno terlihat begitu frustasi mengundang tanda tanya di benak Haechan.

"Kau kenapa sefrustasi itu mencari Na Jaemin?" tanya Haechan terheran-heran melihat perangai Jeno.

Jeno berhenti mengacak rambutnya dan menatap Haechan dengan sinis.

"Bukan urusanmu."

Setelah mengatakan kalimat menyakitkan itu, Lee Jeno pergi meninggalkan Haechan dan Minhyung yang terdiam melihat kepergian Jeno.

Lee Haechan yang mendapati respon super dingin dari Jeno pun hanya bisa mencibir, dia pun kembali mengekori Minhyung yang sudah berjalan terlebih dahulu setelah melihat Jeno pergi meninggalkan mereka.

Langkah kaki Minhyung begitu cepat sampai Haechan kesulitan menyamakan langkah kakinya dengan Minhyung. Perjalanan mereka menuju gudang belakang sekolah menjadi singkat karena langkah terburu-buru Minhyung. Mereka berdua dengan nafas terengah menatap gudang belakang sekolah yang menjadi tempat di mana cermin misterius itu berada.

Baru saja mereka hendak mencari sesuatu untuk membuka pintu gudang tersebut, terdapat seseorang yang membuka pintu gudang dari dalam.

Minhyung dan Haechan sama-sama terdiam, ketika melihat Kim Heechul yang ternyata membuka pintu lalu di belakangnya terdapat Kim Suho yang sedang membawa sesuatu dan tertutupi kain putih.

Sesuatu yang sangat kedua anak itu kenali.

"Mau ssaem bawa ke mana cermin itu?" tanya Minhyung kepada kedua gurunya yang saling pandang satu sama lain.

"Membuangnya" jawab Heechul lalu berlalu meninggalkan kedua muridnya diikuti oleh Suho yang sedikit kesulitan membawa cermin tersebut.

"Apa anda yang membawa cermin itu ke gudang, Kim ssaem?". tanya Haechan, menyebabkan Heechul serta Suho berhenti melangkahkan kaki mereka.

Kedua guru itu menoleh ke arah dua muridnya yang saat ini menanti sebuah jawaban dari mereka berdua.

" Iya" jawab Suho sekenanya, dia berlalu pergi tanpa perlu repot-repot menjelaskan karena dia sendiri sudah keberatan membawa cermin besar itu untuk ia bawa menuju parkiran.

[FF NCT DREAM] ROTATEWhere stories live. Discover now