Di mata Sean, dunia itu abu-abu dan gelap.
Tidak ada yang indah, bahkan langit cerah pun terlihat suram.
Dia terlahir ke dunia dengan cara yang salah, lalu tumbuh dengan cara yang salah. Membuatnya hidup mengasingkan diri seperti monster yang diam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKU UPDATE LUMAYAN CEPAT (≧▽≦)
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN BERI SALJU BANYAK-BANYAK YAA (≧▽≦)
******
-
-
-
"Sean, bagaimana kamu akan menulis tentang ku?" #Crista_Aileen
***** -
-
-
❄️❄️❄️❄️❄️
Eskpresi Sean sama dinginnya dengan tangannya. Seperti es! Crista merasa akan membeku hanya dengan satu sentuhan.
Mereka berdua berlari menerobos hujan menuju halte. Membuat lantai keramik basah dan orang-orang menyingkir sambil memperhatikan mereka.
Sean membuka topi hitamnya lalu mengusap air di wajahnya dengan cara yang sangat elegan dan alami. Hal itu sontak menarik perhatian sebagian orang di sana.
Termasuk Crista, dia bertanya-tanya kenapa Sean masih tetap tampan padahal basah kuyup seperti itu?
Crista begitu terpesona sampai bengong seperti orang bodoh.
Sean selesai membersihkan wajahnya dan kembali memakai topi. Melihat si kurcaci idiot mendongak sambil menatapnya bengong, Sean hanya mengangkat alis menatap balik.
Tak lama kemudian, Crista merasa hidungnya geli dan tiba-tiba bersin tepat di depan wajah tampan Sean.
"ACCHHOO!!!"
Sean, "...."
Semua orang, "...."
"Ah! Maaf, maaf!" Crista sangat terkejut dan melompat untuk menyeka wajah Sean dengan tangan.
Tapi karena merasa tangannya tidak bersih, Crista beralih mengambil ujung jaket lalu menyeka wajah Sean menggunakan itu.
Tapi Sean menghentikannya.
"Nggak perlu"
"Sean aku nggak sengaja. Kamu terlalu keren jadi aku nggak fokus," akunya jujur.
"Lo nggak harus bersin di depan muka gue, 'kan?" katanya dingin.
Crista menunduk, ekspresinya penuh rasa bersalah. "Maaf"
Melihat itu, beberapa orang di halte tersenyum geli melihat keluguan dan kepolosan Crista.
