Di mata Sean, dunia itu abu-abu dan gelap.
Tidak ada yang indah, bahkan langit cerah pun terlihat suram.
Dia terlahir ke dunia dengan cara yang salah, lalu tumbuh dengan cara yang salah. Membuatnya hidup mengasingkan diri seperti monster yang diam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
"Lagian kamu bukan orang jahat. Kamu orang baik. Kenapa aku harus takut?" #Crista_Aileen
*****
❄️❄️❄️❄️❄️
Lampu lalu lintas berubah merah.
Tapi tidak ada yang menyeberang.
Orang-orang di sana berjalan menghampiri Sean dan Crista dengan eskpresi cemas.
"Dik, kamu nggak apa-apa? Kenapa tiba-tiba nyeberang gitu aja?" kata seorang wanita pegawai kantoran.
"Syukurlah teman sekolah kamu gerak cepat. Kalau nggak, uhh, nggak kebayang bakal kayak apa jadinya!"
Seorang ibu-ibu berkata kepada Sean. "Nak, bawa dia duduk dulu. Dia pasti shock"
Suasana menjadi ricuh.
Sean tidak menanggapi komentar orang-orang yang mengelilinginya. Dia berusaha melepaskan pelukan Crista, tapi semakin dilepaskan, semakin gadis itu memeluknya erat.
"T-tunggu" gumam Crista sambil berusaha mengatur napas. Dia masih shock dengan apa yang terjadi. Tubuhnya kaku, jika tidak ada sandaran, dia pasti akan tumbang.
Sean tidak bergerak atau memberontak. Dia hanya membiarkan Crista memeluknya seperti ini, sampai kerumunan bubar dan kembali ke aktivitas masing-masing.
Setelah beberapa saat. Crista melonggarkan pelukannya, dan menempelkan keningnya ke dada Sean sambil bertanya,
"S-sean, ini kamu, 'kan? Aku di mana? Aku udah mati kah?"
"Di neraka. Lo udah mati," kata Sean tanpa ekspresi.
Crista tertegun, tampak ketakutan. Dia dengan takut-takut menoleh sekeliling jalan, mengerjap, dan kembali memeluk Sean.
"A-aku udah mati? Trus kenapa ada banyak mobil? Di akhirat ada tukang ojol kah?"
Sean menghela napas dan mendorong ringan bahu Crista sampai terlepas.
"Gue tahu otak lo gak berguna, tapi setidaknya mata lo masih normal, 'kan?"
Crista cemberut, mengusap poninya sendiri dan berbalik melihat ke halte bus.
"I-itu... Itu bukan kamu?" tanyanya ragu-ragu sambil menunjuk orang asing memakai topi hitam dan jaket hitam di halte.
Sean tidak menjawab, dia sudah tahu sekarang kenapa gadis konyol ini mendadak buta dan hampir tertabrak.
Ternyata dia salah mengenali seseorang sebagai dirinya di halte!
Sangat bodoh!
Lampu lalu lintas sudah merah, Sean berjalan ke tepi jalan dan menyeberang. Meninggalkan Crista sendirian.
