Di mata Sean, dunia itu abu-abu dan gelap.
Tidak ada yang indah, bahkan langit cerah pun terlihat suram.
Dia terlahir ke dunia dengan cara yang salah, lalu tumbuh dengan cara yang salah. Membuatnya hidup mengasingkan diri seperti monster yang diam...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN (≧▽≦)
*****
"Apa gunanya kalau itu hanya ilusi? Orang-orang selalu puas dengan sesuatu yang tidak nyata. Memasang harapan tinggi-tinggi dan jatuh setelah tidak bisa mencapainya. Asal lo tahu, mayat itu sering mati di depan mimpi. Tidak ada akhir yang bahagia di dunia ini!" #Sean Astrophile
******
❄️❄️❄️❄️❄️
Di pagi hari yang cerah, seperti biasa, Taufan duduk di kursi sambil berkaca, mengagumi ketampanannya yang luar biasa.
"Sungguh membagongkan, kenapa gue bisa punya muka seganteng ini?" kata Taufan sembari menyibak poninya dan berpose.
"Nyokap sama bokap gue pasti pakai gaya khusus pas bikin gue dulu. Makanya gue tumbuh setampan ini. Aaahhh..."
Crista yang kebetulan lewat seketika berhenti mendengar itu.
Dia menghadap ke arah Taufan dan duduk di bangku kosong di depannya.
"Taufan"
"Oh, pagi Tata, kenapa lo duduk di sini? Terpesona sama ketampanan gue?" tanya Taufan sambil mengedipkan sebelah mata kepada Crista.