27. Menyesal

177 28 5
                                    

+62...

Shin ini aku Natha.

Natha?
Ada apa?

Bisa bertemu, ada yang ingin aku sampaikan, janji hanya sebentar saja.

Shinsuke berpikir sejenak, menemuinya untuk apa? Apakah ini masih berkaitan dengan tempo hari.

Shinsuke kembali melihat jam di handpone nya. Masih setengah 2 siang, suaminya akan pulang jam sore kebetulan hari ini dia dan teman temanya sidang.
Pada akhirnya Shin menyetujui untuk bertemu dengan Natha di taman.

Dia juga mau meluruskan perasaan Natha padanya sebelum semuanya terlanjur jauh, dia gak mau Aran selalu merasa cemas.
Shin juga udah lulus sidang ya, dia tingal nunggu wisuda aja sekarang mah. 2 bulan lagi.

Shin bersiap siap untuk bertemu dengan Natha, mereka janjian di taman sepertinya ini lebih baik ketimbang cafe. Dalam fikiran Shinsuke kalau di taman akan banyak orang gitu,

Tapi ini siang bolong Shin!

Melupakan tentang Shin mari kita beralih pada Eita dan Koushi yang lagi sibuk makan siang di restoran.
Jangan sangka mereka sendiri ya bund, karna ada suami Eita tercinta disana.
Wakatoshi hanya diam saja mendengarkan istri dan kembaran nya itu berceloteh, ketawa ketiwi gak jelas. Yang penting akur lah.

"Jadi lu mikirin seluk beluk keluarga Daichi sampe segitunya Kou?" Eita ketawa puas banget.

Kembaran nya ini mengaku dia stalking semua sosmed milik doi, tapi gak ada nemu poto keluarga mereka.

"Ya aku kan kepo." balas Koushi malu, merasa tersudutkan. Wakatoshi menoleh lalu membalas ucapan Koushi.

"Daichi yatim piatu." balas Waka membuat duo kembar itu menoleh.

"Astagfirullah baru inget, adek ipar gua temen Daichi." ucap Koushi, beneran dia lupa kalau Wakatoshi itu temenan sama Daichi.
"Terus Waka?"

"Terus apa?" tanya balik Wakatoshi sembari dengan santai tetep makan.

"Wahahha!" Eita tertawa jahat saat ini. Sumpah Koushi pengen banget gantung kembarnya di tiang jemuran.

"Diem lu!" Koushi menutup mulut Eita.

"Daichi itu anak panti asuhan, kami gak pernah tau dimana ortu nya Daichi dari mana sebenarnya Daichi berasal." ucapan Wakatoshi berhasil membuat duo kembar itu berhenti bertengkar.
"Tapi dulu, waktu sma Daichi pernah nangis sendirian di ruang ganti. Aku sama Tetsu lihat dia kayak punya trauma gitu."

Seketika Koushi ingat saat pertama Daichi membantunya, saat Daichi meminta Koushi untuk menjadi psikater nya.

Disana Daichi nampak frustasi dengan ingatan masa lalunya yang tak mau hilang. Koushi menghela napas panjang, apa segitu buruk masa lalu milik pemuda itu?

"Ada lagi gak Waka?" tanya Koushi. Dia akan mengumpulkan banyak informasi tentang Daichi dan mungkin saja berusaha menyembuhkan trauma nya.

"Uhmm apa ya, kalau gak salah Daichi pernah berkali kali minta maaf tapi gak tau minta maaf buat siapa." lanjut Wakatoshi.

"Minta maaf? Apa mungkin Daichi membunuh keluarganya sama kayak Yuuji, ahhh enggak enggak. Gak mungkin." batin Koushi, disaat genting kek gini Koushi malah teringat percakapan antara Kenma dan Yuuji beberapa minggu lalu.

Yaman, waktu setempat

Daichi tingal di arpatemen lumayan cukup untuk dirinya tingal. Itupun atas rekomendasi dari sanak saudaranya pak Naruto.

Diatas Sajadah Cinta (Haikyuu Religi) (Hiatus) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon