17. Sidang

149 28 1
                                    

Semua orang ada disana, semua keluarga, teman dan Hajime sendiri duduk diantara mereka.

Klekk!!

Pintu samping terbuka memperlihatkan hakim beserta jajaranya yang telah memasuki ruang sidang, Semuanya berdiri.

"Kasus pelecehan tersangka Toerendra Joe terhadap Iwaizumi Hajime pada tanggal ____ resmi dibuka!"

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan palu terdengar. Hajime hanya menatap kosong ruang sidang itu.

Pengacara dari Hajime berdiri, menatap sang hakim dengan keseriusan.
"Izinkan saya memangil tersangka kedalam ruang sidang." hakim menyetujui, lalu Joe dengan baju tahanan nya masuk keruang sidang, disaat ini pun keluarga serta teman teman Joe semuanya datang.

Joe duduk di kursi tersangka tepat dihadapan hakim.

"Pada saat itu tepat pukul __ setelah korban pulang dari perusahaan tempatnya melakukan magang dia diculik oleh tersangka Toerendra Joe bersama teman temanya lalu di bawa ke sebuah mansion."

"Apakah anda memiliki saksi?" pertanyaan diajukan oleh jaksa.

"Ya, ketika itu teman teman korban ada di tempat kejadian. Izinkan saya meminta saksi pertama Terushima Yuuji untuk memasuki ruang sidang." kembali hakim menyetujui permintaanya.

Yuuji menatap Hajime yang ada di belakangnya. Diapit oleh ayah dan adiknya.

"Lu tenang Jime, kita bakal menangin ini, Oke." ucap Yuuji lalu berdiri berjalan menuju tempat saksi.
"Saya bersumpah apapun yang saya katakan merupakan kebenaran, tidak saya tambah maupun saya kurangi.
Waktu itu saya dan teman saya sedang menunggu Hajime di parkiran, karna Hajime lama tidak datang akhirnya kami menyusul ke gedung belakang, disanalah kami melihat orang ini." Yuuji menunjuk Joe, enggan rasanya menyebut nama orang yang sudah melecehkan Hajime.

"Membawa Hajime ke mobil, saya dan teman saya mengikuti dari belakang. Lalu kami lihat Hajime yang tidak sadar dibawa masuk kedalam sebuah mansion disana saya meminta teman saya untuk memanggil Kuroo Tetsuro selaku kakak Hajime." Yuuji menyelesaikan ucapanya.

"Izin menyela ya mulia. Kuroo Tetsuro merupakan kakak tiri dari korban, hubungan mereka juga kurang baik semenjak meninggalnya ibu kandung dari Hajime. Lalu ya mulia Terushima Yuuji ini adalah seorang berandalan, anak yang dikenal dengan keburukan dimasyarakat apakah kesaksian nya bisa kita pertimbangkan?" dari pihak Joe mulai melawan.

"Tidak setuju ya mulia, mau bagaimana pun saksi tetaplah saksi setiap kata darinya harus di pertimbangkan." balas avokad dari Hajime.

"Mohon melanjutkan yamulia. Ananda Terushima ini juga mempunyai masa lalu yang cukup tidak bisa di percaya. Diumurnya yang masih kecil dia membunuh ayahnya sendiri..."

"Izin menyela ya mulia, menyerang saksi dengan mengungkit masa lalunya seharusnya tidak diperbolehkan."

"Sialan..." Yuuji mencengram kuat mimbar dihadapanya. Apakah ini yang teman temannya katakan dengan persiapan balas dendam?
Sedangkan Joe di kursi tersangka, dibalik masker sudah tersenyum penuh kemenangan.

"Kasus mu ini sangat susah."

"Aku tidak perduli mau bebas atau tidak. Pastikan saja Terushima Yuuji, Oikawa Tooru, Kuroo Tetsuro juga Hajime mendapatkan kenangan pahit di persidangan."

Tok

Tok

Hakim mengetuk palu saat kondisi diruang sidang sudah memanas.

Diatas Sajadah Cinta (Haikyuu Religi) (Hiatus) Where stories live. Discover now