13. Buket misterius

182 27 25
                                    

Tetsuro dan Mori pulang bersama usai menghadiri pernikahan Aran dan Shinsuke tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tetsuro dan Mori pulang bersama usai menghadiri pernikahan Aran dan Shinsuke tadi.
Tetsuro sedikit melirik Mori yang terus tersenyum lalu tanganya terulur menyentuh tangan Mori yang mengangur disana.

"Mas Tetsu?"

Tetsuro tertawa kecil kala mendengar suara Mori yang terkejut kala tanganya di sentuh.

"Kenapa?" tanya Mori kembali.

"Gak apa apa, kamu lucu aja." ucapan Tetsuro membuat Mori mengerutkan keningnya.

"Besok berangkat jam berapa?" tanya Morisuke. Yaps benar sekali besok mereka bertiga harus kembali ke desa tempat mereka melakukan pkl.

"Agak siang dikit." balas Tetsuro. "Kamu gimana dirumah sakit, lancar?"

"Lancar kok, jangan lupa makan. Aku denger dari Kouta kamu telat makan terus gara gara ngurusin pengaliran." ucap Mori dengan nada tak suka.

"Maaf istriku yang cantik, gak sengaja kok kalau gak diselesain nanti gak bisa libur akhir pekan." balas Tetsuro.

"Kalau kamu sakit gimana?"

"Kan istriku dokter."

"Makanya karna aku istrimu dan aku dokter jadi aku cerewetin kamu gini, istirahat itu penting sekali kali gak pulang akhir pekan gak apa apa." balas Morisuke.

"Nanti ada yang kangen." balas Tetsuro.

"Idihh pede bener." balas Mori.
"Mas, aku boleh denger detak jantung kamu gak?" tanya Mori merasa ragu.

"Jangankan detak jantung sayang, semua yang ada sama aku ini milik kamu. Sini kalau mau denger." Mori melonggarkan seat belt miliknya lalu mendekat ke dada Tetsuro.

Masih pokus menyetir Tetsuro mencium pelan kepala Mori yang ada di dadanya.

"Udah?" tanya Tetsuro saat Mori menjauh. Tetsuro tau tanpa sepengetahuan Mori dia selalu lihat Morisuke selalu mendengar detak jantung ayahnya dulu semasa dirumah sakit.

"Iya."

"Gimana?"

"Normal kok."

"Ahh masa, tadi kamu denger gak. Jantung ku kayak bilang Mori, Mori, Mori terus." ucap Tetsuro mendapatkan pukulan pelan pada pundaknya.

"Apaan sih kamu..." rasanya senang melihat Mori tersenyum malu seperti itu. Sebisa mungkin Tetsu akan membuatnya bahagia, membuatnya melupakan kisah sedih dimasa lalu.

Ma'ak... ~ habibi..." Shinsuke memeluk erat tubuh laki laki yang sudah sah menjadi suaminya itu.
Aran menepuk lembut pundak sang istri sembari menciumi pucuk rambut hitam milik Shinsuke.

Diatas Sajadah Cinta (Haikyuu Religi) (Hiatus) Where stories live. Discover now