Hanya bercerita tentang tujuh pasangan dengan problem dan perjuangan masing masing.
Seorang Daichi yang salah langkah mengakibatkan dia tak percaya lagi kepada tuhan di pertemukan dengan seorang gadis manis yang mampu menggeratkan hatinya.
"AISYAH...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ini perusahaanya?" tanya pemuda itu. Pemuda yang sama yang ditampar Hajime dua bulan yang lalu.
Ya, dua bulan telah berlalu. Hajime hampir menyelesaikan masa pkl nya di perusahaan tempatnya magang. Selama dua bulan ini hubunganya dan Tooru pun merengang. Hari itu akhir pekan dan memang perusahaan tempat Hajime pkl ini tidak mengizinkan libur di hari pekan.
"Itu bos, Hajime." tunjuk pemuda lain disana. Pemuda itu, pangil saja Joe menatap Hajime dengan smirik.
"Sebentar lagi. Ayo lakukan tugas kalian." ucap Joe dan lima pemuda lain keluar dari sana. Mengikuti Hajime diam diam.
Hajime yang niatnya ke parkiran menghampiri Yuuji dan Kenji merasa diikuti. Tepat saat dirinya menoleh sebuah sapu tangan membengab mulutnya membuat Hajime tidak bisa bernapas.
"Sialan, nih cewek gak pingsan pingsan." Hajime berusaha memberontak sampai sebuah pukulan mengenai kepalanya membuatnya pingsan.
"Ayo bawa."
Disisi lain Yuuji dan Kenji yang terlalu lama menunggu Hajime akhirnya memutuskan untuk menyusul saja.
"Jime mana sih." keluh Yuuji.
"Sabar ngapa Ji." balas Kenji saat melihat wajah masam Yuuji terlihat jelas. "Ji, Hajime Ji!" teriak Kenji saat melihat dua orang menggeret tubuh Hajime ke dalam mobil.
"WOY SIALAN, SIAPA LU!" Yuuji berteriak lalu lari sekuat tenaga namun sayangnya mobil hitam itu sudah melaju lumayan ngebut. "HAJIME, DICULIK!"
"JI BURUAN NAIK!" saat Yuuji lari tadi Kenji langsung ke parkiran ngambil motornya buat ngejer mobil itu.
Yuuji dan Kenji mengikuti mobil yang membawa Hajime lumayan dengan jarak. Ngebutnya mobil serta kondisi jalanan membuat Kenji tak dapat menyalib mobil itu.
"Sialan, kenapa mereka nyuclik Hajime?" monolog Yuuji kesal. Mobil berhenti di sebuah mansion lumayan jauh dari perkotaan. Motor Kenji diparkir tak jauh dari sana, menatap mansion yang dijaga ketat oleh bodyguard.
"Kita masuk." ucap Kenji hampir nekad nerobos pagar besar itu namun di cegah oleh Yuuji.
"Enggak, lu pulang ke restoran Tetsuro, cari Tooru cari bantuan." balas Yuuji membuat Kenji mengeryitkan keningnya bingung.
"Gua gak salah denger? Nyari Tooru buat apa?"
"Lihat banyak banget bodyguard nya. Gua gak mau ngeraguin kemampuan lu maupun gua tapi gua gak mau mati konyol tanpa hasil. Setidaknya apapun yang mereka lakuin ke Hajime bakalan ada saksi buat nangkep dalangnya." Yuuji ini keras orangnya tapi dia berpikir dulu sebelum bertindak.
"Lu yakin Ji?"
"Lu hapal jalan nya kan? Jemput mereka." perintah Yuuji dan Kenji akhirnya menganguk. Kembali ke motornya lalu pergi mencari bantuan.
