6. STEP SIBLING'S

15 3 0
                                    

Kini, sekitar pukul sembilan malam kami sedang berkumpul di ruang tengah setelah tadi menyelesaikan makan malam bersama dan juga kini aku sudah mengenal semua member Straykids.

Aku hanya sibuk menyimak percakapan antara mama, papa, dan semua member Straykids. Sibuk menyimak tiba-tiba ponselku yang berada di genggaman tanganku tiba-tiba saja berbunyi menandakan ada seseorang yang menelpon.

"Siapa?" Tanya mama.

"Saera," jawabku, akupun mengangkat telpon darinya sambil menjauh dari mereka.

"Diya~ya kau sibuk? Di mana kau?"

"Tidak, aku tidak sibuk, dan juga sekarang aku ada di rumah,"

"Eoh kau merayakan ulangtahun mu bersama mereka? Aku baru tahu jika mereka masih menganggapmu,"

Aku ketahui dari suaranya jika yang mengatakan hal itu adalah Aeree. Anak itu memang suka berbicara sembarangan. Untung saja aku berada cukup jauh dari mereka, jika tidak aku yang akan habis.

"Kau ini! Jangan dengarkan anak ini, Diya~ya,"

Ku dengar jika suara Saera kesal terhadap Aeree. Akupun terkekeh.

"Ada apa menelpon?" Tanyaku.

"Kami akan datang ke rumahmu untuk merayakan ulang tahunmu, tidak apakan?"

"Eh, tidak perlu. Keluargaku sedang berkumpul, kita bertemu di kafe saja, yang dekat rumahku saja,"

"Ya sudah jika begitu, kami akan ke situ. Sampai jumpa,"

Saera mengakhiri panggil telepon itu.

Dan akupun kembali ke ruang tengah tempat mereka kini masih berkumpul.

"Ma, aku izin pergi," ucapku.

"Kemana?" Tanya papa.

"Ke kafe dekat sini saja,"

"Untuk apa? Ini sudah malam,"

"Bertemu teman, mereka juga sudah menunggu di sana," ucap ku sedikit berbohong. Pasalnya mereka belum tiba di kafe itu.

"Ya sudah, sana," ucap Papa terdengar mengusir.

Aku tak peduli dan memutuskan untuk langsung pergi tanpa niat untuk berganti pakaian. Lagipula kafenya juga dekat rumah.

Akupun sampai di kafe setelah sepuluh menit berjalan kaki. Di sana ku temui jika para teman-temanku sudah berada di kafe itu. Akupun menghampiri mereka.

"Selamat ulang tahun!" Ucap mereka. Dengan kue tart yang berada di tangan Naeyoon.

Akupun terkejut melihat itu.

"Terimakasih!" Ucapku senang.

"Yak! Jangan menangis!" Ucap Sandy padaku karena mataku yang merambang air mata.

Aku memeluk mereka senang. "Terimakasih,"

"Sudahlah, ayo kita makan kuenya!" Ucap Aeree dengan ria.

Kamipun memakan kue itu sampai habis dan berbincang ria hingga sekitar pukul setengah dua belas malam.

Karena sudah larut akupun di antar pulang bersama mereka.

Aku masuk ke dalam rumah dan berjalan ke arah tangga untuk menuju kamarku namun aku mendapati kak Hyunjin yang sedang menonton tv dengan keadaan gelap.

STEP SIBLING'S Where stories live. Discover now