"Apakah ada yang kau sembunyikan, Jung Diya?" Tanya Aeree yang dengan nada mengintrogasi.
"Tidak ada," ucapku bohong.
Jujur aku tak mau ketahuan jika aku dan Kak Hyunjin adalah saudara tiri. Kak Hyunjin pasti akan marah besar padaku. Aku tak mau.
"Awas jika ada yang kau sembunyikan dari kami," ancam Aeree.
Setelah Aeree mengatakan hal itu, semuanya berubah menjadi hening. Bahkan tak ada yang membuka mulut mereka untuk bersuara.
Akupun merasa hawa di sekitar menjadi dingin karena cara bicara Aeree yang dingin dan datar tadi.
"Ahahha!!!" Seketika mereka tertawa juga Aeree.
"Astaga ekspresi wajahmu sangat lucu, kau ketakutan namun juga lucu," ucap Aeree sambil tertawa.
"Aku baru melihat ekspresi wajah Diya seperti itu," ucap Saera yang juga sambil tertawa.
Sialan mereka mengerjaiku, aku berucap dalam hati.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kini, setelah dari acara fansign dan nongkrong di kafe. Mereka memutuskan untuk menginap di apartemenku.
Dan sekarang kami sedang berkumpul menonton film horor dengan lampu mati sepenuhnya di semua ruangan dan hanya tv yang memberi pencahayaan.
Ting tong
"AAAKKKK," kami semua berteriak.
"Oh sungguh hantunya sangat menyeramkan," ucap Sandy dengan nafasnya terburu buru, mungkin efek terkejut melihat hantu dalam film yang tiba-tiba muncul.
Ting tong
"AAKK," Sandy, Naeyoon dan Aeree berteriak lagi.
Astaga itu bukan karena adegan seram. Namun, karena bunyi bel yang berbunyi.
"Eoh, sepertinya ada yang datang, tunggu," ucapku sambil beranjak.
Lalu aku berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu.
"Mama memasak banyak, jadi makanlah," ucap kakak tiriku sambil memberikan sebuah paperbag.
"Terimakasih," ucapku lalu mengambil paperbag itu.
"Mengapa kau bisa ada?" Tanya kak Hyunjin. Aku tahu apa yang ia maksud.
"Teman temanku memaksaku," balasku.
"Ku harap kau tahu diri,"
"Diya~ya, siapa yang datang?!" Tanya Aeree dari dalam sambil berteriak.
Kak Hyunjin pergi begitu saja meninggalkanku yang masih berada di depan pintu.
Tak berpikir lama, aku menutup pintu dan kembali bersama mereka.
"Siapa yang datang?" Tanya Saera.
"Tidak, hanya satpam, "
"Eoh? Satpam? Tapi mengapa perawakannya mirip Hyunjin?" gumam Naeyoon namun masih terdengar jelas.
"Hyunjin?" Tanyaku pura-pura tidak tahu.
"Hmm. Yang semalam ku katakan jika wajahnya tiba-tiba menjadi datar," ucap Saera.
Aku hanya mengangguk paham.
"Ayo makan!!" Seru Aeree.
Dan malam itu kami makan sambil menonton film horor dan berakhir ketiduran. Aku dan Saera tertidur di sofa sedangkan Aeree, Naeyoon, dan Sandy tertidur di karpet lembut berbulu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Saat pagi datang aku bangun lebih dulu dari mereka.
Saat bangun aku merasakan seluruh tubuhku sakit dan pegal. Mungkin ini efek karena tertidur di sofa dengan posisi yang salah.
Akupun meregangkan tubuhku.
Setelah itu aku bangun dan membereskan beberapa sisa makanan dan kaleng kaleng soda yang berhamburan karena tadi malam.
Selesai membersihkan semuanya aku memutuskan untuk bersiap berangkat magang pertamaku.
Ya, aku dan para teman-temanku kini akan memulai masa magang, namun di rumah sakit yang berbeda beda.
Dan aku ada jadwal magang pagi sedangkan temanku lainnya memiliki jadwal siang hari.
Beberapa waktu ku habiskan untuk bersiap. Dan sekarang aku ingin pergi. Namun, sebelum pergi aku memberi tahu pada Saera agar mereka tak linglung jika aku tiba-tiba tak ada.
Aku magang di rumah sakit swasta. Karena aku termasuk siswa yang beruntung sebab sedikit dari kebanyakan yang lainnya magang di rumah sakit negri. Aku bisa magang di rumah sakit swasta karena nilaiku yang baik.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
