HARZEL |♡Chapter 22♡

923 36 3
                                    

Para peserta Camping kini tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang bersenda gurau, ada yang bermain Uno, ada yang menyeduh teh, dan lain sebagainya.

Sama halnya dengan Harzen dan teman-temannya, mereka juga tengah asik dengan kegiatannya sendiri, yakni membahas tentang rencana mereka untuk membuat Harzen dan Zelkay jadian, juga membantu Aldan dan Alsin balikan.

"Lo ajak ngelihat bulan aja, Al. Terus sambil confess gitu-gitu." Saran Nicky dengan raut muka serius.

"Si goblok, itu kan udah di ambil Harzen duluan idenya." Semprot Alex tak santai.

"Beda anying! Harzen ngajak Zelkay ngelihat rasi bintang, kalo yang gue saranin, ngelihat bulan."

Yuka dan Gio saling tatap, lalu menghela nafas malas.

"Kenapa malah pada ribet, dah? Lagian Lex, mereka nggak akan di satu tempat yang sama." Ujar Yuka.

Alex menggaruk tengkuknya, "iya juga yah ... "

Sementara itu, Harzen hanya merotasikan bola matanya malas. Memang tidak akan ada habisnya jika meladeni teman-temannya ini.

Ia kemudian menatap sekitar, mencari keberadaan Zelkay. Tak butuh waktu lama, netranya menangkap sosok gadis yang tengah duduk di atas batang pohon tumbang, yang tak begitu jauh dari tenda-tenda.

"Gue duluan!" Ucapnya lalu pergi, membuat teman-temannya terheran-heran.

"Lah, Zen! Belum beres kita buat rencana!!"

Aldan menarik lengan Nicky yang hendak menyusul Harzen, "biarin aja. Dia punya caranya sendiri."

Yang lainnya ikut menatap kepergian Harzen. Mereka tak melepaskan tatapan itu, sampai Harzen tiba di tempat dimana sosok gadis yang mereka kenali berada.

"Itu artinya, kita tinggal bantuin Aldan aja." Ujar Gio, membuat teman-temannya mengalihkan pandangan dari Harzen.

---

"Ngapain disini sendirian?"

Zelkay menoleh, ia hanya tersenyum kecil melihat kedatangan Harzen.

Merasa tak ada jawaban dari lawan bicaranya, membuat Harzen reflek menatap terang-terangan ke arah wajah Zelkay.

Zelkay berdehem kaku, "jangan ngelihatin gue kayak gitu!" Serunya karena merasa salah tingkah dengan tatapan Harzen.

"Gitu doang salting." Ejek Harzen sambil terkekeh.

"Gue nggak salting, ya!"

"Iya deh."

Jawaban Harzen barusan, lagi-lagi terdengar seperti ejekan di telinga Zelkay. Hal itu membuat pipinya terasa panas.

"Ini gue blushing? Yang bener aja!" Monolognya kesal.

"Kay ... "

Zelkay enggan menoleh. Dia hanya takut Harzen menyadari kemunculan rona pada kedua pipinya. Pada akhirnya, Zelkay memilih berdehem sebagai jawaban.

Harzen menatap langit, mencari-cari sesuatu. Saat netranya menemukan yang dicari, ia tersenyum kecil.

"Lo tahu tentang rasi bintang nggak?"

Zelkay menoleh bersamaan dengan Harzen yang juga menoleh menatapnya, "tahu, sedikit."

"Mau gue jelasin nggak?"

HARZEL | Crazy GuyWhere stories live. Discover now