HARZEL |♡Chapter 04♡

1.7K 63 38
                                    

Aloo semua...

Eumm... Kalian gimana kabarnya? Sehat dong, yah? Hihi...

Sebelum mulai ke cerita, kasih tanggapan kalian dulu dong tentang cerita ini! Menurut kalian cerita Harzel ini layak nggak buat di lanjutin sampai selesai?

Jujurly aku rada nggak PD buat ngelanjutinnya, takutnya nggak ngefeel hehe...

But, if u guys like this story just tell me and yeah aku pasti bakal busampai tamat. Kalau ada Krisar boleh banget kalian utarain. Tapi Krisarnya yang membangun ya hehe...

Well, happy reading Loplop semuanya ^^

---

"Sekolah lo gimana?"

"Membosankan. Isinya freak semua."

Berlian terkekeh. Sepertinya hari-hari yang di lalui puterinya di sekolah baru tidak begitu mengesankan.

"Emangnya freak kenapa?"

Zelkay mengubah posisi duduknya sambil menatap ibunya serius. "Lo bayangin! Di hari pertama gue masuk tuh sekolah, langsung ketemu sama manusia-manusia nggak ada akhlak yang dengan seenak jidat nyiksa anak orang."

"Bullying?"

"Of course! Emang apa lagi?" Zelkay mendelik membayangkan kejadian kala itu.

"Nggak habis fikir gue sama mereka. Mana nggak hanya sekali. Besoknya gue nemu mereka ngebully tuh cewek lagi di kantin. Parahnya orang-orang yang ada di sana cuma pada nontonin dan nggak ada niatan buat nolongin. isn't that crazy?"

Berlian mengangguk setuju. "It's crazy. Terus lo gimana? Lo bantuin nggak?"

Zelkay mengangguk antusias. "Udah pasti. Kalau bukan gue, siapa lagi? Yang ada mati tuh anak di siksa sama mereka kalau nggak di tolongin."

Berlian mendengus. "Nolongin orang itu emang baik. But don't meddle too much in unnecessary matters. Takutnya lo di targetin sama mereka untuk balas dendam."

Zelkay menghela nafas pelan. "Hmm, i see. Gue tetep lihat situasi kok dalam bertindak."

Berlian tersenyum kecil lalu memberikan instruksi kepada sang puteri untuk segera istirahat. "Lo tidur. Udah mau jam sebelas."

Zelkay mendengus. Sejujurnya dia belum mengantuk. Namun gadis itu tetap mendengarkan ucapan Berlian. Jangan sampai wanita itu mengamuk dan menyita credit card miliknya.

"Goodnight." katanya lalu hendak beranjak menuju kamar.

"Hm. Sweet dreams, princess."

---

Zelkay menatap malas ke arah laki-laki yang kini sedang tersenyum bodoh menatapnya. Sudah hampir seminggu ia bersekolah di Balnia Highschool, dan hampir seminggu juga hidupnya di buat tidak tenang oleh pemuda sinting ini.

"Lo bisa nggak sih, sehari aja nggak gangguin gue?!"

Pemuda yang Zelkay sudah ketahui bernama Harzen itu, menggaruk tengkuknya kikuk. "Hmm... Gue nyaman aja sama lo."

"Gue yang nggak nyaman!"

Andai saja ada yang melihat, sudah hancur reputasi Harzen sebagai idola sekolah yang di idam-idamkan kaum hawa hanya karena di tolak berkali-kali oleh seorang adik kelas yang adalah murid baru.

HARZEL | Crazy GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang