🔹34|𝑯𝒐𝒘 𝒀𝒐𝒖 𝑭𝒆𝒆𝒍?

46 7 6
                                    

Typo tandain, oke?

Happy Reading 💚💚

🔹

🔹

🔹

🔹

🔹

“ Cinta itu seperti penyakit. Itu membuatmu buta. Rintangan apa pun yang tepat di depan Anda. Cinta itu seperti sapi liar yang tidak bisa dikurung. Dia akan mencoba melarikan diri, tidak peduli seberapa keras Anda mengikatnya.”

_pena Lara
_

_________________________

Di sebuah Ruangan ...

“ Sepertinya mood mu sedang bagus hari ini. ” Aldrin memindai pakaian Archer dari bawah ke atas. “ Pakaianmu cukup berwarna. Ducati kamu belum ada di sini. Hanya ada masalah kecil. Aku akan menyelesaikannya sesegera mungkin. ” ujar Aldrin.

“ Tidak apa-apa. Tidak perlu terburu-buru. Apa ada masalah? Kamu terlihat lebih murung dari biasanya.”  tanya Archer saat melihat ekspresi wajah Aldrin yang terlihat murung.

“ Ayah Vesta. Dia ingin bangunan lain di Jalan Mantan. Dia ingin membuka showroom mobil.”

“ Tidak bisakah dia melakukan itu? Kalian berdua adalah mitra bisnis, bukan?”

“ Investasi terakhir masih belum mendapatkan pengembalian. Ditambah, itu bahkan bukan lokasi yang bagus. Aku yakin dia hanya ingin lebih banyak uang dariku.”

Archer mengangguk paham. “ Sudahkah kamu berbicara dengan Vesta tentang ini?” Aldrin mendengus kesal. “ Jangan biarkan hal-hal yang belum terselesaikan. Vesta akan salah paham jika dia mendengarnya dari orang lain. Kamu sebaiknya menjelaskannya sendiri padanya sesegera mungkin. Sebelum terlambat. ” Saran Archer.

“ Bagaimana denganmu! Apa kamu sudah berbicara dengan Astra tentang segalanya? ” Aldrin tersenyum miring.

“ Belum. Tapi aku akan berbicara dengannya segera.”

“ Aku berbicara tentang tanah dan properti yang dialihkan atas namamu. Akan jadi masalah besar jika Astra mengetahui hal ini nanti.”

“ Aku tahu. Aku sedang mencari waktu yang tepat untuk menjelaskan itu padanya.”

“ Saat ketika kalian tidak saling melupakan. Apakah itu bahkan terjadi? ” remeh Aldrin, membuat Archer tersenyum miris.

.

.

.

.

.

Ruang VIP Buzz, pukul 7 malam.

   Terlihat Archer yang sedang duduk meminum segelas anggur. Di sisinya, terlihat Janus yang berdiri tak jauh darinya sedang menyerahkan sebuah dokumen.

How You Feel?Where stories live. Discover now