Manja

199 7 0
                                    

Alessandro mulai menjalankan mobilnya dan berkata, "Kita ke tempat dokter Lana dulu"

"Kalau kata dokter Lana kamu harus istirahat, berarti kita pulang ke apartemen. Tapi kalau katanya kamu nggak kenapa-kenapa, baru kita ke mall cari baju buat acara nanti malem." lanjut Alessandro dan dibalas anggukan oleh Alea.

Alessandro melajukan mobilnya pelan-pelan membuat Alea mengantuk dan akhirnya tertidur nyenyak di kursinya. Apalagi semalam perutnya kram tidak karuan sehingga ia tidak bisa tidur entah sampai jam berapa.

Alessandro yang melihat itu mengelus kepala Alea lembut kemudian memundurkan sandaran kursi yang diduduki Alea agar Alea nyaman. Baru saat mereka tiba di tempat dokter Lana, Alessandro turun duluan. Ia kemudian membuka pintu mobil disamping dan menepuk pipi Alea pelan untuk membangunkannya.

Alea yang terbangun langsung mengelap mulutnya, takut jika ia ngiler. Ia bahkan tidak sadar tidur di mobil Alessandro.

Alessandro yang melihat itu mengecup bibir Alea singkat, ia berpikir Alea nya sangat lucu.

"Ayo turun" ajak Alessandro.

"Iya"

Jantung Alea mulai berdetak cepat. Bukan karena ciuman singkat Alessandro, tapi ia takut ketahuan hamil jika diperiksa dokter Lana.

"Ya Tuhan semoga saja dokter Lana sedang tidak bisa memeriksa ku hari ini." doa Alea dalam hati.

Alessandro yang masuk duluan meninggalkan Alea, keluar lagi dengan wajah sedikit jengkel.

"Kenapa Ale?" tanya Alea begitu Alessandro di depannya.

"Dokter Lana sedang berada di luar kota."

Alea tersenyum tipis karena do'anya terkabul.

"Kenapa senyum-senyum? Kita ke dokter lain aja, Ayo naik."

"Gak apa-apa Ale. Aku udah gak apa-apa."

"Gak! Ke dokter dulu pokoknya!"

"Gak mau! Pokoknya gak mau!" Alea ngotot.

Alessandro langsung mencengkram dagu Alea dengan sedikit tenaga.

"Kenapa gak mau diajak periksa, hmm?!" Alessandro menekan ucapannya dan menatap Alea tajam.

Alea yang sedikit takut tanpa sadar meneteskan air matanya membuat Alessandro terkejut dan segera melepaskan cengkraman tangannya.

Alessandro kemudian reflek memeluk Alea. Alessandro merasa bahwa Alea adalah orang yang wajib ia jaga apapun yang terjadi.

Alea yang tiba-tiba dipeluk bukannya berhenti menangis malah semakin kencang menangis nya.

"Ya udah kamu mau kemana sekarang?" tanya Alessandro mengusap air mata di pipi Alea.

"Pulang"

"Pulang ke rumahmu?"

"Nggak mau.. Pulang ke rumah"

"Iya pulang ke rumah siapa?"

"Rumah kita"

Jawaban Alea membuat Alessandro gemas dan menggosok kepala Alea.

"Iya ayo pulang ke rumah kita" ucap Alessandro membukakan pintu mobil untuk Alea.

Di dalam mobil Alea masih saja terisak entah kenapa. Memang sejak pagi sifat Alea tidak seperti biasanya. Alea hari ini cukup pembangkang, cengeng juga manja. Walau sebenarnya memang Alea sudah cengeng dari awal bertemu Alessandro. Tapi kali ini cengeng nya lebih ke arah manja.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen Alessandro. Alea dengan kecepatan super langsung turun mobil dan lari ke dalam.

Alessandro hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengikuti Alea masuk ke dalam apartemennya.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Apr 11 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

My Insane BoyfriendDove le storie prendono vita. Scoprilo ora