Takut (18+)

895 10 0
                                    

Alessandro memasukkan tubuh Alea ke dalam mobilnya. Ia kemudian duduk di kursi kemudi dan mengambil satu botol air mineral dan langsung meneguk nya sampai habis.

Dosis obat yang Gina taruh didalam gelas alkohol tadi adalah 3x lebih banyak dari dosis yang seharusnya. Alessandro kehilangan fokusnya tapi ia terus berusaha fokus menatap jalanan dengan mata tajamnya dan mengemudikan mobilnya dengan sedikit ugal-ugalan karena rasa sakit yang dirasakannya karena efek samping obat itu.

Sesampainya di apartemen miliknya, Alessandro turun dari mobil dan ternyata Alea mengikutinya turun sambil sempoyongan.

Ku pikir dia pingsan, ucap Alessandro dalam hati.

"Jangan tinggalkan aku sendirian Ale... Aku takut Ale..." Alea meracau kemudian akan jatuh tapi Alessandro dengan sigap langsung menggendong Alea ala bridal style. Ia lalu masuk ke apartemen dan menuju kamarnya, tak lupa ia mengunci kamarnya.

Ia menaruh Alea di kasurnya dengan hati-hati kemudian melepaskan baju atasnya sendiri, ia merasa sangat gerah dan juga kepanasan. Hal itu juga dirasakan Alea.

Alea sendiri yang kehilangan akal sehatnya dengan tidak sadar membuka semua bajunya kemudian menarik Alessandro hingga jatuh ke atas tubuh polosnya.

"Tolong aku Ale... Tolong aku.." rintih Alea sambil meneteskan air matanya.

Alessandro mencium bibir Alea singkat dan berniat pergi sebelum nafsu menguasainya, tapi Alea malah memeluknya dengan erat sambil terus menangis.

"Sialan!"

Alessandro hilang kendali dan menuruti nafsunya. Ia mulai menciumi Alea dengan ganas. Alea sendiri seakan menginginkan itu dan terus mendesah menyebut nama Alessandro membuat Alessandro semakin menjadi-jadi.

Dan saat Alessandro memasukkan miliknya, ia baru sadar bahwa dia telah mengambil keperawanan seseorang tapi nafsu masih menguasainya. Ia malah terus melakukan hal itu sampai efek obatnya habis, ia tertidur karena kelelahan, begitu juga Alea.

"Ini cukup adil, aku mengambil keperawanan mu dan kau mengambil keperjakaanku." ucap Alessandro saat terbangun dan menatap Alea lembut. Ia lalu bangun dan menuju meja belajarnya. Ia ingin mencari tahu tentang Alea yang merupakan adik kelasnya di sekolah itu.

Cukup mudah mencari informasi Alea karena ia mempunyai sandi dari situs informasi keamanan di sekolahnya. Banyak informasi dari semua murid, mulai dari murid baru bahkan yang sudah lulus masih tersimpan rapi di sana.

Alessandro melihat bahwa umur Alea sudah 18 tahun, yang seharusnya umur anak SMA kelas satu adalah 16 tahun. Dia telat sekolah 2 tahun sepertiku, pikirnya.

Ia juga melihat bahwa Alea tidak memiliki nama orang tua kandung dan hanya tertulis nama orang tua angkatnya. Alessandro melanjutkan membaca biodata milik Alea.

Tak berselang lama, Alea terbangun dan terkejut melihat sekeliling. Ini bukan kamarku. Lebih terkejut lagi ada seorang laki-laki yang membuka laptop di ujung ruangan dengan tubuh telanjang. Ia kemudian melihat dirinya sendiri di dalam selimut. Aku juga telanjang. Dan darah?! Alea melotot sebentar. Apa yang telah ku lakukan?!

Ia kemudian membungkus badannya dengan selimut dan akan lari kearah pintu. Tapi ia merasa selangkangannya sangat nyeri dan ngilu. Jadi ia berjalan tertatih-tatih menuju pintu.

"Mau kemana Alea Putri Almahira?" suara berat Alessandro mengagetkan Alea. Alessandro sudah memperhatikan Alea sejak ia membuka matanya.

Alea merasakan jantungnya berdetak sangat cepat. Siapa laki-laki ini? Mengapa dia tau nama ku? Dan sebenarnya dimana aku? Mengapa aku bisa sampai melakukan hal itu dengan dia? Alea memiliki banyak pertanyaan di benaknya. Ingatannya semalam belum jelas dan masih buram, terakhir yang dia ingat ia meneguk gelas alkohol terakhir yang diberikan Angel kemudian akan menyusul Angel di kamar mandi. Tapi kenapa dia bisa ada di kamar tidur dengan seorang pria yang tidak ia kenal pula.

My Insane BoyfriendWhere stories live. Discover now