Di Sekolah (18+)

574 7 0
                                    

Suara panjang peluit Pak Aidan menghentikan pertandingan. Semua yang berada di lapangan langsung menjauh dan mencari tempat duduk di pinggir lapangan dan meminum minuman yang mereka bawa. Ada juga yang pergi ke kantin untuk membeli minuman dan kembali ke lapangan.

Para siswa pun mulai memasuki lapangan dengan kelompoknya masing-masing dan Pak Aidan meniup peluitnya tanda pertandingan dimulai.

Alea dan kiki duduk di pinggir lapangan bagian utara yang cukup sejuk karena berada di bawah pohon besar. Sedangkan kebanyakan lainnya duduk di lapangan bagian lainnya yang ada kanopi nya.

Alea berkeringat banyak membuat kiki lagi-lagi khawatir.

"Kamu gak apa-apa? Mau ke UKS? Keringat mu banyak banget Alea."

"Aku gak apa-apa kiki. Yah wajar dong kan habis olahraga makanya keringetan."

"Hmm iya deh. Eh kita pindah ke sebelah sana aja yuk. Yang ada kanopi nya, disini mulai panas." Kiki mendongak melihat celah-celah pohon besar yang mulai menyalurkan panas.

"Iya ayo" Alea berdiri kemudian berjalan mendahului kiki, tapi kemudian ia terjatuh karena tidak waspada dengan bola basket yang mengarah ke belakang kepalanya.

"Alea!" teriak kiki melihat Alea yang sebelumnya berdiri dan berjalan di depannya tiba-tiba jatuh pingsan. Ia sendiri juga tidak melihat bola basket yang datang ke arah Alea.

Pak Aidan selagi penanggung jawab langsung berlari dan menggendong Alea menuju UKS. Kiki mengikuti dari belakang sambil membawakan botol minum Alea.

Sesampainya di UKS, Pak Aidan menidurkan Alea di sebuah ranjang. Pak Aidan kemudian mengecek detak jantung dan nadi Alea.

"Kamu temannya?" tanya pak Aidan pada kiki.

"Iya Pak.

"Tolong kamu tunggu disini aja sampai dia siuman. Mungkin sebentar lagi dia siuman karena detak jantung dan nadinya normal. Kalo dia belum bangun sampai istirahat panggil bapak ya. Bapak tinggal dulu ngurus anak-anak yang lain."

"Iya Pak"

Baru beberapa menit pak Aidan keluar UKS, Alea membuka matanya dan reflek memegang belakang kepalanya yang terasa sakit.

"Kiki?" Alea langsung memanggil kiki begitu melihatnya.

"Udah bangun? Gimana perasaan mu?" Kiki bertanya sambil menyodorkan botol minum milik Alea. Alea berusaha duduk kemudian minum sedikit.

"Aku gak apa-apa, kiki" Alea tidak mau temannya khawatir.

"Gak apa-apa gimana, dari tadi gak apa-apa gak apa-apa terus akhirnya di UKS kan." Kiki mengomelinya. Padahal Alea sekarang berada di UKS karena terkena bola basket yang nyasar ke arahnya.

"Iya iya maaf ya ngerepotin kamu." Alea tidak mau berdebat akhirnya meminta maaf.

Kiki melihat jam dan berdiri.

"Eh aku kembali ke kelas dulu ya, mau ganti baju sama makan. Aku tadi pagi belum makan soalnya. Kamu disini aja! Jangan kembali ke kelas. Pokoknya kamu istirahat disini dulu sampai pulang, nanti aku izinin ke guru-guru!"

"Iya kiki, iya. Makasih ya" ucap Alea tersenyum dan dijawab dengan anggukan kepala kiki, kiki kemudian keluar UKS meninggalkan Alea sendirian yang berbaring lagi dan menghembuskan nafasnya kasar.

Ada-ada saja, pikir Alea kemudian memejamkan matanya.

Sekitar 15 menit, bel istirahat pertama berbunyi. Alea dikagetkan dengan suara pintu UKS yang terbuka dengan kasar. Alessandro muncul dengan wajah khawatir dan marah.

My Insane BoyfriendWhere stories live. Discover now