52. ✤

530 55 13
                                    

Sarah tak mengerti dengan tingkah laku Mahesa seminggu ini.

Sikap aneh Mahesa ini di mulai saat Sarah memakai baju daster oleh-oleh ibu mertuanya dari Jogja.

Jadi seminggu lalu ibu mertuanya baru pulang dari Jogja setelah menengok cabang butiknya yang ada di sana. Mirna pulang tak bertangan kosong, wanita itu pulang dengan membawa banyak sekali oleh-oleh. Yang salah satunya daster batik yang di beli di salah satu toko temannya.

Mirna membeli 3 buah baju daster yang salah satunya di berikan pada Sarah, lalu satunya lagi di berikan pada bibi, dan sisa satu di pakainya sendiri.

Sarah sangat menyukai daster pemberian ibu mertuanya itu, terlebih lagi motif dan warnanya Sarah sangat suka. Alhasil Sarah langsung memakainya setelah mandi sore.

Seperti biasanya Mahesa pulang jam 5 sore. Karena tidak banyak pekerjaan makanya Mahesa pulang lebih awal. Saat memasuki rumah, Mahesa tak langsung pergi ke kamarnya untuk mandi dan membersihkan diri tapi memilih untuk pergi ke dapur karena dirasa dia haus.

Di saat itulah, dia melihat Sarah dengan baju daster nya sedang menyiapkan makan malam seorang diri.

Tiba-tiba Mahesa langsung melempar tas kerjanya ke sembarangan arah lalu berlari menuju sang istri. Langsung memeluknya erat sambil terus menciumi nya—Mahesa gemas. Sangat-sangat gemas.

" Kak Hesa? " Jelas saja Sarah terkejut dengan kehadiran suaminya yang tiba-tiba bertingkah seperti ini.

" Kak apa yang kau lakukan? Lepaskan, tolong berhenti lah, aku sedang memasak" Sarah berusaha melepaskan diri dari Mahesa.

Namun pria yang sudah terlanjur sangat gemas ini tidak ingin melepaskan istrinya begitu saja. Dia tetap menciumi dan sesekali menggigit gemas pipi Sarah.

" Kak Hesa, hentikan! " Protes Sarah yang masih tak di gubris suaminya.

Bukannya berhenti, Mahesa justru langsung menggendong Sarah layaknya pengantin.

" Kak apa yang kau lakukan? Turunkan aku!"

Mahesa tak mengindahkan permintaan Sarah, pria itu malah membawa Sarah pergi meninggalkan area dapur.

" Kak, turunkan. Aku harus memasak. Kau ini kenapa, kak? "

" Tidak perlu memasak, karena aku tidak akan memakan masakan mu. Aku akan memakan mu saja "

" Hah...a-apa? "

Di saat menaiki tangga Mahesa yang menggendong Sarah berpapasan dengan sang ibu.

" Eh...Hesa, Sarah kenapa sampai kau gendong seperti itu? "

" Tidak ada apa-apa. Oh ya, mama tolong teruskan masakan Sarah. Aku ada perlu dengan istri ku "

" Haa....? " Mirna masih tak paham dengan Mahesa.

" Ma, tolong aku. Kak Hesa hari ini—"

" Kalau mama ingin cucu lagi, maka jangan ganggu kami ya " Sela Mahesa. Lalu berjalan lebih cepat ke kamar mereka.

Mirna sampai geleng-geleng melihat tingkah putranya.

" Kenapa dengan anak itu. Ah..sudahlah"

Seperti yang Mahesa katakan tadi, sore itu dia benar-benar memakan Sarah. Memang berniat membuatkan cucu lagi untuk ibunya.

Setelah kejadian itu, besoknya Mahesa  membelikan daster satu lusin untuk Sarah. Dia meminta Sarah agar memakai daster setiap hari bila di rumah, terlebih lagi hari minggu. Jika Sarah menolaknya maka Mahesa sendiri yang akan memakaikan nya.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Where stories live. Discover now